"Namaku Fyodor Dostoyevsky. Jurusan Sastra Rusia tahun ketiga. Aku harap bisa membantu club ini sampai waktunya lulus. Yoroshiku onegaishimasu."
Setelah beberapa kali datang dengan keadaan kurang baik untuk meminta obat penambah darah, pada akhirnya laki-laki berkebangsaan Rusia itu menerima ajakanmu untuk bergabung dalam club kesehatan. Karena mayoritas orang yang bergabung dalam club adalah orang yang sakit dan memerlukan pengobatan. Memang terdengar lucu dan sedikit ironis. Tapi orang yang memiliki penyakit tertentu cenderung lebih lembut dan telaten saat menangani orang sakit lainnya.
"Uwah... Fyodor-san pucat sekali. Apa semua orang dari Rusia memang begitu?" Nakajima Atsushi tampak terkejut dengan kondisi laki-laki beriris amethyst yang berdiri di depan para anggota.
"...Ah, aku memiliki anemia dan insomnia." Jawab laki-laki itu tanpa mengubah ekspresinya, tersenyum misterius seperti yang biasa ia lakukan.
"Oh! Ketua juga memiliki insomnia tuh. Sepertinya kalian akan cocok jika mengobrol bersama." Ryoko yang sejak tadi diam mendengarkan perkenalan di sampingmu akhirnya mengoceh sambil memberikan tatapan mengejek seolah kondisimu adalah candaan yang lucu.
'Pasti dia mau usil lagi setelah ini.' Pikirmu.
"Benarkah? Sepertinya aku bisa mendapat banyak saran dari ketua." Ekspresi pria itu saat menatapmu berbeda dengan yang ia tunjukkan beberapa detik lalu. Terlihat ketertarikan dan sesuatu yang tersembunyi dari wajah itu.
"Eh, sonna. Aku juga masih kesulitan menghadapi masalah tidurku. Memimpikan hal yang sama setiap hari benar-benar mengganggu."
Dari sosok yang ceria berubah menjadi si pendiam yang aneh hingga dijauhi banyak orang. Bohong jika kamu merasa nyaman dengan kondisi itu. Terlebih lagi sosok orang yang selalu hadir di mimpi itu tidak dapat kamu ingat sama sekali.
"Nah, teman-teman. Kuharap kalian akrab dengan anggota baru kita ya." Perkataan Ryoko membuatmu kembali ke kenyataan. Gadis itu memang selalu membantumu tersadar dari lamunan aneh yang terus muncul meski kadang sifatnya menyebalkan.
"Ryoko-chan, kau yang bertugas membimbing Fyodor-san sampai bisa." Ujarmu.
"Eh, aku?! Kenapa aku?"
"Karena kau yang paling pintar. Atsushi-kun sibuk dengan kerja paruh waktunya, Akutagawa-kun juga tidak memiliki banyak kesabaran, Yosano-san sibuk mengurus skripsinya, anggota lain masih butuh bimbingan, sementara Dazai-san jarang sekali muncul. Siapa lagi yang bisa kuandalkan?" Jelasmu panjang lebar.
Mendengar kata 'kuandalkan' membuat sepasang mata gadis itu berbinar. Ia memang tidak suka direpotkan, tapi jika itu membantumu, maka Ryoko akan melakukan apa saja dengan senang hati.
"Serahkan saja padaku! Jangan lupa bayarannya ya? Hehehe..." Kamu hanya bisa menghela napas dan mengeluarkan selembar uang yang cukup untuk membeli coklat kesukaan junior yang banyak bicara itu.
"Mohon kerjasamanya, Fyodor-san." Kamu dan pemuda itu berjabat tangan.
Dingin. Hanya satu kata namun mengandung banyak makna. Seolah pemilik tangan dingin yang sedang berjabatan denganmu sudah melalui banyak hal yang dingin dan kejam di kehidupan ini.
"Tanganmu sangat dingin." Ujarmu tanpa sadar.
"Memang seperti itu. Biasanya aku selalu memakai sarung tangan. Tapi karena terlihat aneh, jadi..."
"Dipakai saja. Fyodor-san merasa tidak nyaman kan?"
Perasaan aneh yang menjalar ke hati terus saja kamu rasakan setiap menyebut namanya. Cukup aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Queen [Fyodor X Reader]
Fanfiction[ADULT CONTENT] Harap bijak dalam memilih bacaan. _________________________________________ Kau dan aku ditakdirkan bersama. Saat mereka memisahkanmu dariku, aku akan mencari cara agar kita dapat bertemu dan bersatu kembali... dengan cara apapun. _F...