*DAZAI'S POV*
Anastasia - sebuah nama yang berasal dari bahasa kuno yang berarti 'kebangkitan'. Tapi bagiku, ia bukan hanya simbol kebangkitan saja. Anastasia adalah penyelamat hidupku.
Kejadiannya memang sudah sangat lama, mungkin sekitar seratus tahun yang lalu. Saat itu aku hanya seorang anak werewolf yang menyukai kebebasan. Aku berlari di hutan dan hanya kembali saat ingin makan. Ibu dan ayahku jelas tidak menyukai hal ini, tapi mereka tidak pernah bisa melarangku karena terlalu menyayangiku.
Tapi kesenangan yang aku dapatkan saat bermain di hutan tidak sebanding dengan bahaya yang tidak terduga. Suatu waktu, kakiku tidak sengaja menginjak jebakan beruang hingga terluka parah. Aku sudah melolong, meminta pertolongan dari ras ku sendiri. Akan tetapi bukan ayah, ibu atau temanku yang datang melainkan seorang manusia.
Sejak dulu ras lain tidak pernah akrab dengan manusia. Karena mereka adalah makhluk yang sangat jahat. Yah, setidaknya itu yang diceritakan oleh kawananku. Tapi kalimat pertama yang kudengar dari manusia di depanku adalah...
"Kasihan sekali..."
Manusia itu jahat. Karena mereka memburu hewan lain dalam jumlah banyak, mereka juga memasang jebakan berbahaya seperti ini di hutan. Tak lupa, manusia tidak segan membunuh apapun yang menghalangi mereka, meskipun itu adalah manusia lain sekalipun. Tapi setelah bertemu dengan Anastasia, perspektifku terhadap sifat manusia berubah seratus delapan puluh derajat.
Karena tidak semua manusia jahat.
Tidak seperti manusia lain yang langsung membunuh ras kami tanpa ragu, Anastasia tetap mengikatkan kain perban di kakiku meski sudah mengetahui kalau aku adalah seorang werewolf. Ia bahkan menggendongku sampai ke perbatasan untuk memastikan keselamatanku. Sayangnya, aku tidak diperbolehkan untuk dekat dengan gadis itu terlalu lama. Ibu marah besar setelah melihatku pulang dalam keadaan terluka. Tentu saja, sejak saat itu ayah menempatkan seorang penjaga untuk mengawasi setiap gerak gerikku, bahkan hingga detik ini.
Aku hanya bisa mengawasi Anastasia dari kejauhan, melihatnya memetik tanaman obat, mengambil air di sungai, lalu berjalan kembali ke desa. Jujur saja, tidak sepertiku yang terlahir sebagai pewaris klan werewolf, Anastasia adalah gadis yang dijauhi warga desa. Keterbatasan ilmu pengetahuan membuat semua orang menjauh setelah ibunya jatuh sakit. Tentu saja, rasanya begitu sulit untuk hidup sebagai anak-anak sambil merawat ibunya yang sakit.
Tahun demi tahun berlalu, aku hanya bisa memastikan keselamatannya dari kejauhan. Setidaknya sampai "makhluk itu" datang dan tertarik padanya.
Vampir busuk, makhluk paling arogan yang ingin menguasai semua makhluk kegelapan dengan cara yang menyebalkan. Semua ras monster tidak memiliki hubungan baik dengan ras vampir, terlebih dengan Fyodor Dostoyevsky. Karena dia sama menyebalkannya denganku, yang berbeda adalah ambisinya untuk menguasai banyak hal.
Aku ingin sekali memperingatkan Anastasia. Tapi sebelum hal itu sempat kulakukan, ia sudah menjadi pengantin vampir.Jika saja aku lebih cepat, maka mungkin ia tidak akan mengalami penderitaan yang lebih buruk.
Jika saja aku tidak dihalangi oleh ayah, maka aku bisa menghadang manusia-manusia yang datang dan hendak membakarnya hidup-hidup.
Jika saja aku tidak ragu, jika aku memiliki keberanian saat itu, maka satu desa tidak akan habis dalam semalam karena Fyodor yang mengamuk.
Jika saja—
"Teman-teman, ini adalah anggota baru kita. Kemarin Dazai mengajaknya untuk bergabung. Nah, perkenalkan dirimu." Suara Anastasia, tidak. suara [Y/n] membuat lamunan penuh penyesalan itu berhenti. Aku yang saat itu sedang duduk di salah satu ranjang ruang kesehatan menatapnya dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Queen [Fyodor X Reader]
Fanfic[ADULT CONTENT] Harap bijak dalam memilih bacaan. _________________________________________ Kau dan aku ditakdirkan bersama. Saat mereka memisahkanmu dariku, aku akan mencari cara agar kita dapat bertemu dan bersatu kembali... dengan cara apapun. _F...