Kamu itu..
Sore hari, sang surya hampir selesai untuk menjalankan tugas hari ini. Di bangku taman terlihat satu pasang manusia yg sedang memakan es krim, mereka dengan khusuk menjilati makanan dingin nan lembut itu.
Hening, pemuda itu mengambil handphone nya dari saku nya membuka aplikasi chat nya sembari memakan es krim nya, sang gadis melirik dan mendekat kan kepala nya ke si pemuda itu guna melihat apa yg tertera di benda persegi panjang itu.
"kenma." si gadis membuka suara, sembari melempar tongkat kayu bekas es krim nya ke arah tong sampah.
Tung trung.
Tong sampah itu mengeluarkan suara karena ada nya gesekan di dinding permukaan nya, sang gadis menghela nafas sembari menyadarkan diri ke punggung bangku di belakang nya. Pemuda yg di panggil mengubah etensi nya, menoleh ke arah sang gadis dengan wajah yg seakan berkata 'ada apa?'.
Hening, kenma masih menatap wajah dengan kulit putih pucat itu.
"menurut mu, lebih baik maju atau mundur?" gadis itu- (y/n) menatap langit sore yg menjingga, indah namun sementara. Bagaikan besok sang senja takkan kembali, (y/n) menatap langit itu penuh arti.
"aku.. Tidak akan maju dan tidak akan mundur." jawab kenma masih menatap gadis di depan nya, penasaran dengan apa yg di tatap si gadis kenma menatap kearah langit, sedikit terpesona dengan warna jingga, kuning, dan biru tua itu menyatu di tambah cahaya matah. Namun wajah si gadis masih lebih menarik bagi nya, dia menatap gadis itu kembali dan gadis itu memejam kan mata nya.
"mengapa kau mengatakan itu tuan Kozume?" (y/n) mengubah posisi nya menjadi menunduk, mengambil bunga liar kecil yg tumbuh di tanah di dekat tempat kaki nya menapak. Kembali ke posisi semula, menyadarkan diri sembari memainkan bunga kecil itu ke hidung nya.
"kurasa pilihan netral adalah yg terbaik." kenma menjawab, mengalihkan pandangan. Kenma menunduk dan melihat tanah yang di tumbuhi bunga liar berwarna putih dan kuning. Entah kenapa fikiran nya menjadi kosong setelah mendengar pertanyaan gadis di sebelah nya.
"hahaha! Aku mengerti jalan fikir mu kenma!" (y/n) tertawa, gadis itu membenarkan posisi menjadi tidak menyandar lagi. Dia menopang tangan nya di kedua betis nya, dan tangan kanan nya di pakai untuk menahan kepala nya yg menghadap ke pemuda yg sedang menunduk di sebelah nya.
Kenma menoleh kearah sang gadis dengan wajah menyerengit, Bingung apa tujuan sebenarnya gadis itu menanyakan hal ini. Ini bukan untuk pertama kalinya, sudah sering kali sahabat nya ini menanyakan hal hal aneh dan sensitif.
Walau begitu, Kenma tidak tersinggung dengan pertanyaan - pertanyaan absrud gadis itu. Terkadang kenma tidak memikirkan nya, toh jika memikirkan pertanyaan yang di lontarkan gadis itu membuat otak nya terasa ingin pecah.
"tapi, jika kamu berdiam di posisi itu. Kamu tidak bisa mencapai kebahagiaan dunia loh, Kenma." kenma semakin memperdalam kerutan di dahi nya, jujur saja gadis di depan nya ini benar benar tidak bisa di tebak jalan fikir nya.
"terkadang jika posisi kita di belakang kamu harus sedikit maju, namun jika posisi kamu terlalu terdepan kau harus sedikit mundur. Jangan berdiam di posisi tetap, jika kamu keras kepala dan tetap berdiam saja kamu akan menyesal. kondisi kehidupan kita pasti berubah - ubah. Ah, tentu ini membutuhkan pilihan, hidup orang itu berbeda - beda jalannya.
Jadi, pilih lah pilihan mu sendiri, Kenma."
Membuat ku lebih tertarik pada mu.
© M.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamer || Kozume Kenma
RomanceKehidupan mu, setelah bertemu dengan nya. ⸼▭࣯࣪▬࣪⸼⸼▭࣯࣪▬࣪⸼⸼▭࣯࣪▬࣪⸼⸼▭࣯࣪▬࣪⸼⸼▭࣯࣪▬࣪⸼⸼▭࣯࣪▬࣪⸼ Kozume Kenma x reader Fanfic Drabble. ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌ © M