"Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan."
- Tere Liye (Novel; Hujan) -
~
24 Oktober 2013
Mobil yang dikendarai Jin berhenti di sebuah rumah besar yang cukup mewah.
Yoonhui berdecak kagum. "Wah, apa ini rumah Papa dan Mama?"
Jin terkekeh melihat reaksi gadis itu. "Iya, Tuan Yoongi yang membelinya untuk mereka, Nona."
"Jin-ssi," panggil Yoonhui.
"Ne?"
"Bisakah.. kau tidak memanggilku Nona? Panggil Yoonhui saja atau Hui-ah, cukup."
Jin tampak bingung. "Ah, tapi.. bagaimana kalau Tuan Yoongi..?"
Yoonhui mengibaskan tangannya. "Tidak usah pikirkan dia. Kalau kau takut, panggil aku seperti itu saat kita sedang berdua saja."
"Baiklah, No--, maksudku Hui-ah," koreksi Jin cepat.
Yoonhui tersenyum senang. "Sudah lama sekali aku ingin dipanggil seperti itu. Keluarga angkatku memanggilku Yoonie, dan Yoongi Oppa tidak mau memanggilku begitu, menggelikan katanya."
Jin terkekeh pelan, lagi. Gadis di sampingnya ini ternyata bisa membawa suasana.
"Ah, Jin-ssi! Bagaimana kalau aku memanggilmu... Jinie? Sebenarnya itu kedengaran lucu seperti sifatmu kalau kulihat. Tapi kalau kau tidak mau--,"
"Aku mau! Maksudku.. saya mau, Hui-ah," jawab Jin.
"Berhenti memakai kata saya dan anda di depanku. Aku tidak terbiasa," sahut Yoonhui sedikit jutek lalu keluar meninggalkan Jin.
Pria itu terkekeh pelan, menyandarkan dirinya di kursi mobil untuk sejenak
~
Yoonhui yang notabene adalah gadis pintar langsung menemukan bel di dekat pintu dan membunyikannya.
Cklek!
Yoonhui mematung. Begitu juga dengan yang membuka pintu. Seojoon dan Jiwon-- yang duduk di kursi roda.
"Mama.. Papa.." gumam Yoonhui.
Yoonhui menghambur memeluk sang ayah terlebih dahulu. "Papa, Yoonhui kangen.."
Seojoon mendekap tubuh putrinya. "Papa juga kangen. Kangen sekali.."
Setelah itu, Yoonhui memeluk Jiwon. Matanya memerah menahan tangis. "Mama baik-baik saja kan sekarang? Yoonhui sudah di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You
FanfictionKetika aku bertemu denganmu lagi, aku akan menatap matamu dan memberitahumu, "Aku merindukanmu." Cover by; pinterest (Hasil pemikiran sendiri, no copy paste, hargai hasil karya author)