4

237 27 1
                                    

Keesokan hari minjeong terbangun dari tidurnya dan mencoba mengingat apa yang terjadi kok bisa dia tidur digubuk tengah hutan dan ya pipinya langsung memanas ketika mengingat kegiatan yang kemarin dia lakukan bersama yooji, sebelum semakin malu sebuah pintu terbuka dan masuk memperlihatkan senyum yang membuat minjeong balik tersenyum.

"Hei sudah bangun?aku kira kamu masih tidur"

"Sudah barusan, aku kira kamu ninggalin aku"

"Aku ga mungkin ninggalin kamu minjeong"

"Pelukkkk"

"Manjanya bayi gedeku, sini sini"yooji pun memeluk minjeong dengan erat dan pelukannya dibalasnya, minjeong semakin merapatkan badan mereka.

"Setelah ini kita pulang ya, takut nanti kamu dicariin ayah sama ibu mu"

"G mau, aku mau sama kamu terus yoojinie"

"Aku pun begitu tapi apa kamu ga kasian sama orang tua mu mereka pasti nyariin kamu sekarang"

"Aku gamau pulang yooji!

"Aku anterin ya sampe rumahmu"

"Hm

Hari semakin siang mereka berdua pun beranjak untuk pergi.

"Akhhh.. "

"Kamu kenapa? Apa ada yang sakit?

"Bawahku sakit yooji hikss.. "

"Mian aku-

"Gpp jangan terus meminta maaf begitu, aku tidak apa-apa kok, sekarang gendong aku pulang"

"Baiklah tuan putri silahkan naik"

Hap

Minjeong naik ke pangkuan yooji dan mengangkat tubuhnya seperti koala, mereka pun melanjutkan perjalanan dengan tertawa bersama.

Ditengah jalan minjeong melihat pasukan ayahnya sedang mencarinya lantas ia pun menyuruh yooji berhenti dibelakang rumah warga.

"Yoojinie sepertinya sampai sini saja ya kamu mengantarku "

"Eoh kenapa? Apa ada sesuatu?

"Ani, tidak ada apa-apa hanya saja aku tau kamu pasti lelah jadi sampai sini saja kamu mengantarku ya

"Tap-

"Sttt sudah ya aku mau pulang dah sayang sampai bertemu lagi"

Chup

Minjeong berlari meninggalkan yooji yang berdiri mematung akibat serangan tiba" darinya dan tentu dia berlari sambil menahan perihnya.

"Aishhh, bisa gila aku dibuatnya, akhhh aku semakin mencintaimu minjeongie. "

Setelah berlari cukup jauh para pengawal melihat minjeong dan menghampirinya.

"Tuan putri dari mana saja?

"Apa urusan kalian? Terserah aku mau kemanapun juga bukan urusan kalian "

"Tapi raja menyuruh kami mencari dan membawa putri kehadapannya sekarang"

"Aku tidak mau!

"Maaf putri tapi ini perintah raja, saya terpaksa harus membawa putri dengan cara seperti ini, sekali lagi maafkan saya. "Ucap pengawal tsb lantas menarik tangan minjeong dengan kuat dan langsung membawanya ke istana.

"Lepaskan aku! Apa kalian tuli hah! Aku bisa berjalan sendiri! Ini sakit hikss.. "

Pengawal pun melepaskan genggamannya dan mengikuti putri dari belakang hingga tanpa sadar mereka sudah ada didepan gerbang istana.

M'aider (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang