1.SMA PAWANA🏣

186 22 0
                                    

Hai ketemu lagi di cerita kedua aku masih semangat baca gak nih? Hehe jangan pernah bosan sama karya aku ya💚

Tanpa banyak bicara mari kita cekicrot...✨

Happy reading jangan lupa vote nya🦄

***

SMA 1 PAWANA

Terpampang jelas di gerbang yang sangat indah untuk di lihat dari segi manapun.
Tempat berkumpulnya para murid yang berasal dari kalangan berbeda mulai dari kalangan kelas bawah sampai kelas atas.

Sekolah yang menjadi incaran setiap murid untuk menuntut ilmu karena ajaran disipilin yang sangat tinggi.

Di tambah desain seragam sekolah yang berbeda yakni atasan berwarna putih lengan panjang untuk perempuan di tambah rompi hitam bercampur dasi senada hitam dan juga rok hitam , sedangkan untuk laki-laki baju putih lengan pendek serta jaket,dasi yang senada dengan celana warna hitam.

Di sebuah ruangan yang bertuliskan XII IPA 1 sedang melangsungkan pelajaran yang di pimpin oleh guru berbadan gemuk tak lupa penggaris panjang di tangan nya.

Nampak semua berjalan baik dan lancar sampai sang guru killer pun membuka suara.

"Kenapa dua kursi itu kosong kemana penghuni nya?" tanya sang guru

"Gak tau pa Takim." jawab murid serempak.

Di ketahui nama guru tersebut adalah Mustakim, tapi sering di panggil takim oleh para murid di sekolah.

Tak lama setelah itu nampak dua murid sedang berlarian ke arah kelas XII IPA 1.

"Berhenti di situ." kata pak Takim seraya menodongkan penggaris papan panjangnya itu ke arah salah satu murid, refleks mereka berdua langsung diam di tempat. Keheningan terjadi di dalam ruangan itu nampak sangat mencekam.

Murid yang sedang duduk hanya menampilkan wajah kasian kepada kedua pemuda yang sedang di interogasi oleh pak Takim.

"Kenapa terlambat?" tanya pak Takim terdengar santai namun tegas

Kedua siswa itu saling menyikut lengan satu sama lainnya.

"Jawab tor"

"Ogah lu aja gue capek habis lari tadi"

Mereka berdua saling berbisik.

"Jawab!" kali ini suara pak Takim terdengar membentak.

"Telat bangun pak." kata seorang siswa yang menenteng tas nya di atas bahu. Sedangkan yang satu sedang anteng-antengnya melirik sang pujaan hati, yang di lirik hanya menatap tajam.

"Kalian berdua berdiri sampai jam istirahat," kata pak Takim tanpa basa-basi. Mendengar itu kedua siswa tadi melotot tak percaya.

"Apa liat-liat gak terima mau bersihin wc atau berdiri?" ancam nya lagi.

Tanpa menjawab kedua murid itu langsung berdiri di depan murid yang lainnya.

Lalu guru kembali duduk di kursi nya.

"Siapa nama kalian berdua?" tanya pak Takim

"Masa bapak lupa terus sih?" tanya siswa yang menggunakan jaket

Ini bukan yang pertama kalinya, ya pak Takim ini memang sering lupa nama murid di kelas yang sedang ia ajari.

"Cepat!" kata pak Takim tak sabar

"Saya wiliam yang paling ganteng di sekolah ini," katanya dengan kepedean yang sangat tinggi. Murid yang ada di dalam ruangan itu hanya mendelik tapi emang benar sih Willi ini ganteng.

Dua TahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang