Dengan tergesa-gesa Willi mengejar Aurel,sebelum hal yang tidak di inginkan terjadi terhadap Aurel.
Sedari tadi Willi mengikuti Aurel dari belakang, mana mungkin ia membiarkan Aurel pulang sendiri. Willi masih sayang nyawa nya ia tak ingin Victor menghabisinya.
Semua orang yang ada di dalam ruangan menatap terkejut akan kehadiran Willi.
"Pulang kalo lo semua pengen selamat!" usir Willi kepada segerombolan murid dari SMA swasta.
Mereka semua terkekeh mendengar ucapan Willi. Orang mereka lebih dari cukup untuk mengalahkan Willi.
Willi berdecih ia mengerti akan tatapan murid laki-laki yang kurang belain itu.
Dengan cepat Willi melangkah maju menghajar salah satu siswa dan di ikuti yang lainnya. Mereka bertengkar dalam ruangan yang sangat kotor dan lusuh.
"Sial capek banget gue," Willi mengeluh seraya menekan dadanya dengan kuat. Kemudian ia kembali menghajar murid berandalan itu. Melawan mereka cukuplah mudah bahkan Willi sanggup menghabiskan lebih banyak orang di bandingkan sekarang. Yang membuat Willi lelah yaitu ia sangat kehausan.
Setelah lama bertarung sekumpulan laki-laki berandalan pergi kalang kabut. Willi menghampiri Aurel yang berdiri dekat tembok dengan tatapan kosong..
Syok sudah pasti ini kejadian pertama yang menimpa Aurel.
"Ayok pulang gue antar," Willi berucap lembut.
Aurel masih tak bergeming sedetik kemudian ia memeluk Willi. Kaget tentu saja willi kaget ia sama sekali tak membalas pelukan Aurel. Willi masih tau diri Aurel adalah milik sahabat nya.
"Gue butuh Victor," Aurel berkata lirih.
***
Willi sedang makan di sebuah cafe. Setelah mengantar Aurel barusan ia tak langsung pulang. Ia berhenti untuk mengisi perutnya sedari tadi cacing di perutnya terus memberontak meminta asupan. Emang Willi cacingan kah?
Sementara menunggu pesanan datang. Willi menghubungi Victor memberitahu kejadian barusan, Willi sangat yakin Aurel mana berani meminta Victor untuk segera pulang.
"Halo"
"Kenapa?"
"Pulang cepet Aurel sakit tuh,"
"Serius ko dia gak ngabarin gue?"
"Serius dong mungkin dia gak mau ngerepotin lo," Willi menjawab asal seraya menahan tawanya.
"Oke thanks deh besok gue pulang"
Setelah itu Victor memutuskan panggilan sepihak. Willi terkekeh sendiri biarlah ia membohongi Victor kali ini. Nanti akan ia ceritakan yang sebenarnya setelah kepulangan Victor.
***
Di kediamannya Victor sedang mengemasi pakaiannya. Baru tiga hari Victor tinggalkan Aurel sudah sakit. Kasian ya aa Victor di boongin Willi hiks:v
Citra yang melihat anaknya berkemas menjadi heran, ia masuk ke dalam kamar Victor.
"Kenapa ko udah di kemas barangnya kan kita belum pulang tor," ujar Citra
"Victor pulang duluan boleh gak bun, soalnya Aurel sakit,"
Citra mengangguk paham akhirnya ia mengerti kenapa anak semata wayangnya mengemasi pakaiannya.
Terlihat jelas bahwa Victor sangat mencintai Aurel. Terbesit rasa sedih Citra ketika tau anak semata wayangnya mencintai wanita lain selain dirinya. Namun secepat mungkin ia membuang pikiran negatifnya, ia pun ingin melihat Victor bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Tahun
Teen FictionApa yang kamu lakukan ketika kamu mengetahui bahwa milikmu di sukai oleh sahabat mu sendiri? Victor namanya pria yang serba kesempurnaan dalam bentuk fisik maupun materi, mempunyai kekasih yang biasa dan sederhana namun sangat istimewa untuk di mil...