Setelah melihat adegan itu dengan terperangah, Rezy tak bisa menahan kekehan gelinya mengingat bagaimana adegan tersebut terjadi. Yang paling tak bisa Rezy tahan tawa adalah bagaimana pria besar seperti Senior Dao ditendang dan seketika pingsan.
Demi kesopanan, dia menahan tawanya lalu mengejar Sanchai yang berlari masuk ke gedung. Rezy sedikit menunduk untuk menyapa F4 sebelum melanjutkan langkahnya.
Rezy mengejar hingga ke atap. "San Chai!" panggilnya pada gadis berambut pendek itu.
Di atap, San Chai tersenyum cerah. Dia menoleh dengan gembira. Sepertinya masih tak percaya dengan apa yang dilakukannya.
Rezy juga tak menahan kekehan gelinya lagi. Dia menepuk bahu San Chai. "Astaga, bagaimana bisa kamu melakukannya?"
San Chai tersenyum dan berkata, "Aku bahkan tak bisa mempercayai apa yang aku lakukan. Aku sangat lega!!"
"Pfftt," melihat senyum cerah San Chai tanpa terbayang apa yang terjadi kemarin, Rezy juga ikut senang, "kamu ini," lanjutnya tak habis pikir.
San Chai mengeluarkan ponselnya. "Aku ingin mengabadikannya!" serunya bersemangat.
"Baiklah kalau begitu sini aku fotokan," ujar Rezy. Dia mengambil ponsel yang dikeluarkan San Chai dan gadis berambut pendek itu membuat simbol peace di dekat pipinya seraya tersenyum.
San Chai melihat hasil potretan temannya tersebut. Rezy mendekat. "Baguss, 'kan?"
San Chai mengangguk. "Aku akan mempostingnya di Weibo."
Alis Rezy menaik, tapi dia tak menghentikan gadis berambut pendek itu untuk melakukannya.
San Chai berkata, "Dia selalu saja mengira dirinya benar. Aku tidak takut."
Rezy juga mengangguk. Dia mengakui kalimat kedua San Chai. "Ngomong-ngomong apa saja yang dilakukan Senior Dao kemarin?"
"Kamu tahu? Dia memberikan kartu joker padaku. Jadi, ada beberapa orang yang menindasku. Belum lagi kemarin....."
Di sampingnya Rezy mendengarkan dengan tenang. Terkadang dia akan membalasnya. Hubungan keduanya pun semakin dekat.
.
.
.
Jika San Chai sedang curhat dengan Rezy, yang ditendang akhirnya bangun. Dao Ming Si tak sadar kalau dirinya diikat seperti mumi oleh Zuo Mei. Pria itu dikelilingi tiga sahabatnya."Sudah jam berapa?" tanyanya dengan setengah sadar. Merasakan ada yang salah, mata Dao Ming Si menatap tubuhnya yang diikat dengan terkejut. "Aw, apa-apaan ini?"
Xi Men menjawab, "Kamu terkena tendangan dan pingsan. Jadi, kami membawamu pulang."
Baru kemudian Dao Ming Si ingat tentang itu. Wajahnya menggelap. "Aku ingat. Gadis gila itu berani menendangku," katanya marah. Dia tak menghiraukan ketiga wajah temannya yang geli, "lihat bagaimana aku membalasnya nanti," lanjut Dao Ming Si penuh dendam.
"A'Si, apa kamu tahu setelah mengantar makanan untukmu, saat pulang dia hampir dilecehkan oleh dua preman?" tanya Hua Ze Lei mengingat bagaimana tampilan San Chai ketika dirinya datang.
Kalimat itu membuat semua orang terkejut. Mereka sedikit menegang menatap Hua Ze Lei. Terlebih lagi Dao Ming Si.
"Kamu bertemu dengannya? Tidak ada yang terjadi, bukan?" tanya Xi Men
"Pantas saja Dong San Chai kesal dan menendangmu," ujar Zuo Mei menatap tak habis pikir pada sahabatnya itu. "Kamu pantas mendapatkannya."
"Apa urusanku!" seru Dao Ming Si menutupi rasa bersalah di hatinya. Perkataanya itu membuat ketiga sahabatnya menghela napas tak habis pikir. "Lagipula preman mana yang berselera rendah seperti itu, mau saja lecehkan dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor Garden: It's Not About Them
FanfictionWarning: Berisi kehaluan penulis dan jangan membayangkannya secara fisik tokoh utama cerita ini adalah dia Rezy adalah gadis yang beruntung. Kenal dekat dengan TNT, menjadi adik mereka, bahkan berkesempatan untuk kuliah di China. Di Negeri Tirai Ba...