Hello, Guys! Balik lagi ke aku. Ini adalah fanfiction dari drama seri Meteor Garden tahun 2018.
Sebelumnya aku minta maaf, sih, karena aku gunain nama aku sendiri jadi character-nya, but ini emang tujuanku.
Jadi fanfiction ini update gk akan menentu. Gk tahu seminggu sekali atau dua minggu sekali... soalnya emang pee chapter-nya itu banyak karena aku bikin sesuai episode dari Drama-nya.
Bab 1 aja 10+K word makannya aku ubah jadi dua bagian.
Terus mungkin di prolog agak kurang menarik, tapi aku harap ini gak bikin kalian bosen. Check it out, ya!
.
.
.
.Hari penyambutan mahasiwa baru tiba. Menggunakan blouse biru polkadot dan jeans navy biru, Rezy melangkah di tengah keramaian menuju gedung kampus. Rambutnya yang diikat pony tail sedikit bergoyang ketika gadis berparas ayu itu berjalan. Apalagi angin juga sedikit mengibarkannya.
"Hey!" tepukan di bahu membuatnya menoleh. Gadis itu mengerjap ketika melihat seorang perempuan berpakaian sederhana dan berambut pendek tersenyum padanya. "Ada apa?" tanya Rezy dengan fasih berbahasa Mandarin.
Gadis berambut pendek itu memberikan dompet putih yang familiar. Rezy segera mengecek kantung celana jeans-nya dan benda yang seharusnya di sana memang tidak ada. Dia menghela napas lega dan tersenyum ketika mengambil dompet pemberian Mamanya itu.
"Terimakasih. Syukurlah kau menemukannya," ujar Rezy dengan senyum kecil yang membuat lesung pipitnya terlihar.
Gadis berambut pendek itu ikut tersenyum ceria. "Sama-sama. Lain kali jangan ceroboh, ya. Lebih baik dimasukkan ke tas supaya gak jatuh."
Rezy segera mengangguk. "Kamu benar," katanya seraya memasukkan dompet ke tas punggungnya yang berwarna hitam dan bergambar kucing kecil tersebut.
"Apa kamu mahasiswi baru?" tanya si gadis berambut pendek.
Rezy menganggguk. Keduanya berjalan beriringan. "Kamu juga?"
"Ya!" seru si gadis ceria. "Aku Dong San Chai. Panggil saja San Chai."
"Rezy," balas wanita dengan kacamata berframe persegi panjang itu. Rezy memang menggunakan kacamata, itu karena minus dari matanya cukup besar; faktor keturunan.
San Chai melebarkan matanya. "Kamu mahasiswi asing!? Wow, keren!" pujinya dengan angkatan ibu jari. "Dari negeri mana?"
"Indonesia," jawab Rezy seraya tersenyum manis.
San Chai tak mengetahuinya, namun ia tetap mengangguk sebagai kesopanan. "Jurusan mana?"
"Fakultas Psikologi." Rezy menatap ke depan, melihat seperti apa gedung kampusnya. "Kamu?" dia menoleh.
"Aku—"
"—San Chai!" panggilan itu membuat kedua gadis yang tengah dalam percakapan menoleh ke belakang. Ada seorang lelaki kurus yang cukup tampan melambaikan tangan pada mereka. Rezy melirik San Chai yang membalas sapaan hangat dari pria itu.
San Chai tertawa. "Itu temanku," katanya lalu balas melambai. Ia berseru, "Qing He!"
Pria kurus itu berlari menuju mereka. Diikuti seorang gadis yang tampak lembut dengan satu ikatan di rambutnya yang dikedepankan. Pria itu membuat senyum lebar meski dia terengah-engah.
"Kenapa meninggalkanku di gerbang?" keluh pria itu menegakkan badannya. "Tapi, gak apa-apa. Tahu, tidak, aku bertemu dengan siapa?"
San Chai dengan baik hati memberikan air minumnya pada Qing He. Gadis itu menggeleng. "Tidak tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meteor Garden: It's Not About Them
FanficWarning: Berisi kehaluan penulis dan jangan membayangkannya secara fisik tokoh utama cerita ini adalah dia Rezy adalah gadis yang beruntung. Kenal dekat dengan TNT, menjadi adik mereka, bahkan berkesempatan untuk kuliah di China. Di Negeri Tirai Ba...