Bab 6

115 8 0
                                    


"Mereka memutuskan peraturan permainannya?" tanya Xi Men terkejut.

Rezy mengerjap. Karena dia tidak mengerti apapun dan tidak terlibat, Rezy memperhatikan mereka dengan sesama.

Dao Ming Si memiringkan kepalanya untuk melirik Xi Men. "Aku tidak pernah tidak adil pada orang." Dia tersenyum yang mana membuat anak F4 lain tersenyum.

San Chai bertanya dengan ragu, "Jadi... maksudmu kita tidak bermain Bridge?"

Zuo Mei tersenyum. Dia melepaskan Rezy untuk berdiri di samping Dao Ming Si. "Kita bisa bermain Five Card Stud."

Rezy mengikutinya, tapi dia berhenti di belakang San Chai.

San Chai mengerjap bingung. "Stud apa?"

"Apa yang kalian bisa mainkan?" tanya Zuo Mei merasa lucu.

Qin He dan San Chai saling melirik. "Kalau begitu kita akan bermain compare hands!"

"Apa?" alis Zuo Mei menaik, "compare hands?"

"Masing-masing memilih kartu dan melihat siapa yang menang!" Qin He dengan tegas dan gugup berkata.

Xi Men menghela napas. "Apa kamu pikir ini taman kanak-kanak?"

"Kalian berkata kami yang menentukan permainannya," jawab Qin He sedikit puas melihat reaksi mereka yang sedikit tak terduga.

Dao Ming Si berkata, "Baik!"
.
.
.
.

Rezy memperhatikan dengan kagum saat tangan Senior Dao mengatur kartu dengan apik dan elegan. Keren sekaliiiii!

Mata berbinar gadisnya membuat Zuo Mei mengangkat alis. Dia melirik pada Dao Ming Si. Apa ini? Apa pacarnya kagum pada A'Si??

Zuo Mei merasa lucu. Dia... cemburu pada A'Si??

Dao Ming Si menyebarkan semua kartunya hingga berjejer melengkung di atas meja. "Apapun permainannya, F4 kami tidak pernah kalah."

San Chai yang duduk di depannya melirik Qin He dengan gugup.

"Pilih kartu. Ronde pertama, mulailah!" suruh Dao Ming Si

Qin He mengangguk dan San Chai pun mulai mencoba memilih kartu dengan gugup dan takut. Melihat mereka, Rezy jadi sedikit gugup.

San Chai menggigit bibirnya. Dia kembali melirik Qin He dan kemudian melirik Rezy. Gadis asal Indonesia itu mengangguk. San Chai mengambil napas lalu memilih dua kartu dengan ragu.

Terlalu lama, Dao Ming Si memukul meja. "Apa kamu sudah selesai?!"

San Chai tersentak hingga salah satu kartunya terbanting dan menampilkan kartu ace hati.

Qin He menatap kartu itu dengan gembira. "Kamu mendapatkan Ace! Kami menang!"

San Chai juga tersenyum lebar. Dia merasakan kelegaan di hatinya. Mereka berdua tos dengan senang. Kepercayaan diri San Chai kembali lagi.

Rezy di dekatnya juga tersenyum, ikut senang saja.

Qin He dengan sombong berkata pada Dao Ming Si, "Kami menang. Kecuali kamu mendapatkan Ace dari spades yang mana tidak mungkin!"

Dao Ming Si tersenyum remeh. Dia melirik pada Zuo Mei. Zuo Mei tersenyum kemudian membungkuk untuk mengambil kartu dengan santai dan melemparkannya ke meja. Itu adalah ace dari spades.

Dari awal sampai akhir, Zuo Mei sana sekali tak melirik kartu di atas meja.

Jika saja Rezy tidak bersama San Chai, gadis itu pasti sudah bertepuk tangan. Dia tidak pernah melihat seseorang bermain kartu dengan sangat elegan!!

Meteor Garden: It's Not About ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang