Empat

5 2 2
                                    

Jangan lupa vote & comment yaaa sayanggg...

Ayoo kita mulai!!








Kata temen-temen ku, aku beruntung punya pacar yang rumahnya deketan atau bisa dibilang sebelahan. Karna selalu bareng, keluarga dia bakal sayang sama kita, sering main bareng, makan siang atau malam bisa bareng. Ya ku akui itu benar, semua itu aku lalui semenjak mempunyai hubungan dengannya. Keluarganya sangat-sangat sayang dengan ku, setiap ada acara aku selalu diminta untuk mencicipi hidangan yang akan dihidangkan nanti ntuk para tamu.

Tapi kalian tau, pacar ku ini sifatnya berbeda dengan keluarganya yang sangat ramah itu. Pacar ku sebut saja Adit namanya, ya Adit sangat-sangat berbeda dengan ayah, ibu, bahkan kakak dan adiknya. Adit yang selalu tertutup ke semua orang, mau itu keluarganya ataupun aku sebagai pacarnya. Tapi dia selama pacaran dengan ku selalu ngelakuin selayaknya orang pacaran diluar sana. Pergi kampus bareng, makan siang bareng, pulang juga bareng. Walaupun dia tau klo aku suka pulang larut malam cuma karna organisasi yang aku ikuti, dia tetap selalu bertanya kapan aku pulang, sudah makan apa belum, sedang apa, dan dia sedikit tidak suka ketika dia melihat aku berjalan dengan teman lelaki ku, ah lebih tepat ketua dari organisasi yang aku ikuti itu sebut aja kak Rama.

Hari ini aku sudah janji dengannya setelah selesai kelas aku dan dia akan pergi ntuk mencari kado buat adiknya yang besok berulang tahun. Untuk hari ini aku sudah izin ke kak Rama tidak mengikuti organisasi dan dia juga katanya lagi ada urusan mendadak.

Selesai kelas aku langsung ke tempat biasa Adit selalu menunggu ku selepas kelasnya. Karna sejujurnya kami hanya beda fakultas saja. Sampai disana aku hanya melihat motor matic yang biasa kami pakai kemana-mana. Aku menelfon Adit terus-terusan tapi gak diangkat sama dia. Sampai tiga puluh menit aku menunggu disana, akhirnya diujung sana aku melihat Adit sedang berjalan sambil merapikan penampilannya.

Aku berlari menghampirinya, "Dari mana aja sih Dit, aku nungguin lama loh."

Adit cuma senyum ke aku lalu, "Abis nemuin dosen aku,"

'Nemuin dosen ke gedung aku? Ngapain Adit nemuin dosen ke gedung ku.' pikirku saat itu, tapi sampai di parkiran banyak anak-anak kampus berlari kearah datangnya adit tadi.

Aku yang penasaran langsung nanya ke anak kampus yang sepertinya abis dari sana. "Ada apa sih rame-rame?" tanya ku.

"Itu  ada yang gantung diri dibelakang gedung teknik tapi keknya gak gantung diri lah. Gua yakin sih dia dibunuh soalnya ada memar dilehernya," jelas si anak kampus itu yang membuat ku kaget.

"Korbannya siapa?" tanya ku lagi,

"Kak Rama anak teknik sipil keknya, liat sendiri aja deh kak. Gua duluan ya kak." katanya langsung buat kaki ku lemes gak berdaya, sedangkan dia langsung pergi gitu aja dan gak lama itu masuklah Adit dengan motornya.

Saat melihat Adit didepan ku, aku langsung ingat kalau tadi Adit abis dari belakang gedung teknik dengan keadaan berantakan. Mau itu pakaian ataupun rambutnya. Seperti orang abis berantem atau lebih tepatnya seperti abis ngebunuh seseorang? Gak mungkin lah Adit ngebunuh orang. Adit gak pernah ada musuh dikampus ini.

Aku mulai perfikir yang tidak-tidak tentang dia, tentang semua gelagat anehnya selama belakangan ini. Dia selalu bertanya-tanya tentang kak Rama sama aku, seperti dia sedang menggali beberapa informasi tentang orang itu. Tapi aku menepis semua itu karna dia bilang,

"Nanti malam atau besok abis acara kita ketempat ketua organisasi kamu, aku temenin. Sekarang ayo kita pergi, keburu malem."




















Nahh loh! Jadi sapa dong pelakunya? Aku gak tau ya, yang pasti bukan aku :)

Kurang dorr gak sih goresan ini? atau lebih dorr dari yang goresan sebelumnya? Kasih tau aku dong tanggapan kalian tentang goresan yang ini...

Aku tunggu yaa...

Salam, finn (aly) 


MY SCRATCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang