6. Rembulan Anak Hebat

1K 152 0
                                    

Senja mengerjap, ia melihat sekelilingnya. Ini rumah sakit.

"Kamu sudah sadar?"

Pertanyaan itu mengalihkan Senja. "Anda siapa?"

"Saya dokter di sini. Bagaimana keadaan kamu? Apakah masih merasa sakit?"

"Dokter Seila?"

"Oh, kebetulan beliau sudah pulang sejak tadi pagi."

Senja kali ini menghela nafas panjang. Ia merasa bersyukur tantenya itu sudah pulang.

"Anda... tidak mengatakan apapun tentang saya kan dok?" Tanya Senja. Lagi, perasaan lega yang teramat sangat ketika mendapat gelengan dari sang dokter.

"Saya harap.. dokter mau bantu saya untuk menyembunyikan ini."

Dokter itu mengangguk.

"Tidak tanya alasan?" Justru pertanyaan polos itu yang terucap. Dokter Sein, nama yang tertera pada nick name dokter itu. Ia tergelak. Lucu sekali.

"Kenapa harus? Itu hak pasien, tapi saya harap kamu jangan terlalu sering bersembunyi. Setidaknya dari sekian banyak saudaramu, ceritakan pada salah satunya."

Senja hanya tersenyum tipis. Senja juga ingin begitu. Tapi pada siapa? Rembulan? Jangan sampai dia tau.

"Seperti ini sudah sangat baik, saya tidak perlu melihat mereka khawatir berlebihan."

".... bagaimana jika dokter Seila tau?"

"Saya percaya pada anda, dokter." Senyuman itu terukir dalam. Sein merasa lelaki di hadapannya ini istimewa, senyuman yang indah itu. Seperti tidak asing.

"Ah? Ini saudaramu.. ingin bicara?"

Senja mengangguk. Ia meraih ponsel itu, "kak..."

"Senja?! Astaga kamu sudah bangun? Syukurlah... kakak akan kesana.."

"Aku sudah bilang, Senja sangat kuat kan Kay?"

"Ilkay memang tidak mudah percaya, sudahlah ayo kita siap siap."

"Hubungi 3 saudara kita yang di sana. Biarkan mereka pulang dan istirahat."

"Hmm.. Senja, tunggu ya? Ah kau dengar ini.. Ceilo menangis seharian karena kamu, hahaha.."

"KAK ILKAY AKU BENCI KAMU!!!"

"Oh astaga? Suara Ceilo makin melengking saja.."

"Kau di ejek Senja, Ceilo! Katanya suaramu cempreng!"

"AKU BENCI KAMU SENJA!!!!"

"Pfftt-agh.. aduh duh!" Senja menjauhkan ponsel itu. Memegangi dadanya erat. "Sakit dokter.. kenapa sakit sekali?"

"Hahh~ itu akan sangat menyakitkan nantinya." Kalimat yang dokter Sein katakan terdengar jelas di telinga Ilkay.

Dan panggilan itu di putus olehnya.

Ilkay menurunkan ponselnya. Ia tidak salah dengar kan? Namun, Ilkay berusaha menepis semua itu jauh jauh.

.

.

"Aku harap... yang aku pikirkan tentang kamu itu hanya perasaanku saja Senja."

"Rembulan bodoh! Kamu begitu mengecewakan Ibu! Kenapa kamu tidak bisa menjaga seorang Senja?! Aghh!!!!"

"Ibu dengar aku kan? Iya, aku sakit. Aku orang gila! Aku- aku tidak seharusnya... tidak seharusnya kamu terima bu.."

Siapa yang tau? Justru kedatangan Rembulan saat itu adalah hal membahagiakan bagi Helia.

"Kenapa aku harus punya penyakit?! Kenapa Tuhan begitu tidak adil?! Aku ingin memarahimu tapi tidak tau caranya! Sial!"

Helia, wanita itu berjalan menyusuri gelapnya malam. Setelah yakin anak-anak asuhnya tertidur. Di tahun 2000, 23 Maret malam. Tangisan bayi yang begitu indah itu terdengar di telinga Helia.

"Bayi? Di malam seperti ini?",

Helia berjalan cepat menyusuri suara itu. Dan ketemu. Bayi laki laki yang bersinar, di bawah sinar bulan malam itu.

"Ohh-hiks- tega sekali... kamu bayi manis.. tapi... ternyata kamu punya nasib yang tidak baik. Aku akan membawamu. Walau tak bisa merubah apapun setidaknya kamu bisa tumbuh besar bersamaku."

"Rembulan. Namamu mulai sekarang Rembulan."

Dalam dekapan Helia, bayi Rembulan merasa hangat. Bayi tanpa dosa itu tertidur dalam dekapan hangat seorang ibu.

"Tuhan adil... maaf tadi aku salah.."

Dan di sinilah Rembulan. Menjadi anak seorang Helia. Wanita yang memiliki mimpi seluas angkasa.

"Aku belum membaca surat dari ibu.. aku takut."

Rembulan ingin mengadu.
Rembulan ingin mengeluh.
Rembulan lelah ibu...
Rembulan takut..

"Lukislah perasaanmu dan lihat lukisan itu berkali kali."

"Rembulan anak ibu yang hebat!"










→←→←→←→←

Dikit aja gk apakan?

●Tnggalkan jejak bila berkenan^^●

cerita tidak bermaksud menyinggung. Saya mau memberi sebuah dukungan

REMBULAN ¦ Renjun NCT[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang