Part 6

992 65 3
                                    

Halo lagi gess👋🏻👋🏻
Selamat malam yaaaa kalian cintakuhh🥰💞💅🏻
Aku update lagi nih, mon maap ya baru bisa update karena kemarin kemarin aku kerja lembur say😖🤮
buat yang nungguin cerita aku makasih banget lohhh aku terharu hiksss😖🤧🤧🤧🤧 oke alay skip
Semoga dipart ini kalian pada suka yaa, jangan lupa juga kalo aku ada typo tandain yaa okeyyy!

Selamat membacaaa!!💞💞💅🏻💅🏻💅🏻

•••

Terlihat tiga orang dengan satu cowok terbaring di kasur rumah sakit. Mereka terlihat sedang mengobrol dengan sesekali mengeluarkan candaan nya.

"Kenapa bisa sampe sekarat gini?" tanya cowok yang dikenal dengan nama Hans.

"Biasa suruhan bokap kayaknya" Ucap Raidan. Cowok yang sedang terbaring di kasur.

"Bangsat! Emang gila ya bokap lo" pekik Zidan murka.

"Rai tadi yang nolongin lo cewe" lanjut Zidan yang membuat mereka langsung menoleh ke arahnya.

"Siapa?" Tanya Raidan.

"Nih yang ini orangnya. Nama nya Ana" Zidan menunjukan foto Ana di hp nya yang sempat ia ambil pada ke empat cowok itu.

Raidan dan Hans terdiam melihatnya. Merasakan sesuatu yang aneh pada diri mereka.

"Tapi waktu gue minta nomor nya dia ga ngasih, bilang nya sih ga punya nomor" lanjut Zidan.

Raidan terus melihat foto Ana. Ia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Besok gue bakal temuin dia" ucap Raidan.

"Tapi dia anak SMA Harapan" ujar Zidan memandang khawatir Raidan.

"Ga peduli gue. Besok gue temuin dia" ucap Raidan tegas.

'Emang dasar bebal' batin Zidan.

Raidan terus menerus melihat foto Ana, Hans yang melihat Raidan tersenyum-senyum hanya menatap acuh.

•••

Di sisi lain orang yang tengah dibicarakan sedang merenung memikirkan banyak hal dari mulai papa nya, mencari pekerjaan dan asmanya yang mulai parah. Lalu, orang dari masa lalunya ternyata ada di sini.

"Papa nyariin gue ga ya?" Ana berpikir apakah Bima mencari diri nya atau tidak namun jika Bima mencarinya pasti sudah dari awal Bima tau keberadaannya di sini. Bima bisa dengan mudah menyuruh orang dan langsung hari itu juga ia dapatkan hasilnya.

Tapi ini sudah lumayan lama dan tidak ada tanda tanda Bima mencari dirinya.

"Tapi masa papa biarin gue ilang si"

"Ini lagi gimana cari kerja gue"

"Se umur umur baru pertama kerja gue"

"Harus cari dimana lagi?"

Ana terus bergumam pada diri sendiri. Bingung harus cari pekerjaan dimana, ia butuh uang untuk kebutuhan sehari hari nya meskipun masih ada uang sisa jual hp tapi pasti habis dalam waktu dekat dan ia tidak punya uang lagi selain itu. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari pekerjaan untuk biaya kebutuhan sehari hari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTHOPHILA ( revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang