Part 1

1.8K 117 3
                                    


Hallo pembaca baru atau pembaca lama👋🏻

Kalian udah tahu yakan kalau ini ceritanya aku rombak ulang,

Maafin ya🙏🏻

Tapi ini aku buat ulang dan aku usahain buat ceritanya semenarik mungkin.

Tolong vote sama komennya supaya aku semangat terus buat up hehe✌🏻

Makasih ya<3

Selamat membaca

•••

Deg.

Ana diam mematung saat melihat papanya membawa seorang wanita dan mengatakan bahwa dirinya akan menikah lagi. Ana tidak masalah tentang papanya menikah lagi tapi kenapa harus dengan wanita itu?

"POKOKNYA ANA GA SETUJU PAPA NIKAH LAGI SMA DIA" Ana pun langsung menyambar kunci motornya dan langsung berlari keluar rumah dengan air mata yang mulai mengalir.

Bima terus memanggil anaknya namun panggilannya tidak dihiraukan satupun. Lantas Bima mengambil kunci mobil dan memacu mobilnya dengan cepat namun Bima tetap kehilangan jejak anaknya.

°°°

Motor vespa matic dengan warna baby blue itu dengan tiba tiba mulai memelankan lajunya. Ana yang tersadar pun panik karena dirasa motornya mulai berhenti di tepi jalan yang sepi. Ternyata motornya ini kehabisan bensin, sungguh sial sekali.

"Sial banget gue" gumamnya.

Ponselnya terus berdering pertanda bahwa pertanda ada telepon masuk dan Ana sangat yakin pasti itu dari papa nya.

"Ck!" Ana berdecak kesal. Ana pun langsung mematikan ponselnya.

Ana turun dari motornya dan mulai berjalan kaki dengan mendorong motornya. Sayang jika meninggalkan motor kesayangannya ini. Nanti hilang gawat.

"Ini dimana sih?! Perasaan gue tadi pergi gak jauh banget deh" kata Ana yang merasa asing dengan tempat tempat disekitarnya.

Mata birunya terus menatap sekitar dan dalam hati Ia terus merapalkan doa agar tidak ada begal, karena menurutnya begal lebih seram dari pada setan.

Seketika dirinya agak menyesal karena pergi tidak tentu arah dengan perasaan yang kalut. Sekarang Ana hanya berharap bisa bertemu dengan seseorang yang Ia kenal.

Ia akhirnya berhenti sebentar di IndoApril untuk beristirahat. Lelah karena terus berjalan dengan mendorong motornya. Berat cuy!

"Loh? Non nana?"

Ana berniat memejamkan matanya, namun seketika membuka kembali saat ada suara yang sepertinya ditujukan untuknya.

"Sus Nina?!" Kaget Ana.

Ana beranjak dan memeluk erat seorang wanita tua yang barusan memanggilnya. Raut bahagia terlihat di wajah kedua orang itu.

Nina adalah wanita yang sudah berumur dan sempat menjadi orang yang bertugas untuk merawat Ana dari kecil sampai akhirnya Nina memutuskan untuk berhenti bekerja.

Setelah puas, mereka berdua mengurai pelukannya. "Non, ngapain di sini? Ini kan jauh dari rumah non?" tanya Nina.

Ana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Nana kabur dari rumah sus" kata Ana pelan, namun masih bisa didengar oleh Nina.

ANTHOPHILA ( revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang