09. Baliho

3 0 0
                                    

DARUEL

-----




V
V
V
V
V

I P M

V
V
V
V
V






Penilaian Akhir Semester hampir selesai, sekarang adalah hari terakhir PAS dengan pelajaran satu saja, biasanya hari terakhir tuh pelajaran yang mudah, jadi Hana santai saja untuk menghadapinya. Beda dengan Ara dia tetap belajar, biasa anak rajin mah beda.

Para murid sekolah Ranusa sudah pada meninggalkan lingkungan sekolah. Tetapi Hana, Ara, Yoga, Rehan, dan Hans menuju ke kantin ingin makan dahulu sebelum pulang, katanya sih ngisi baterai karena otak nya sudah terkuras dengan soal-soal ulangan dan mereka sekarang sudah bernafas lega.

"Kalian duluan aja ya gue mau ke toilet sebentar" kata Hana.

"Mau gue temenin?" Tanya Ara.

"Gausah bentar doang kok"

"Oke" jawab Ara dan mereka berempat jalan menuju kantin. Sedangkan Hana berbalik arah, ia harus melewati lapangan terlebih dahulu sebelum menuju toilet.

Hana berhenti di pinggir lapangan, ia ingin mengikat tali sepatunya karena tali sepatunya lepas. Tapi tak ia sangka di sampingnya terdapat baliho yang cukup besar yang ingin terjatuh, baliho tersebut miring ke arah Hana. Tapi Hana tidak sadar hal itu.

Ketika Hana berdiri baliho tersebut sudah hampir jatoh mengenai Hana,

"HANA AWAS!!" teriak seseorang.

Hana nengok ke atas, ia kaget "aaaaaa" tangannya menutupi bagian kepalanya.







Bugh






"Arrghh"

Hana tidak merasakan sakit, ia mendongak terlihat seseorang sedang menahan baliho tersebut untuk tidak tertiban oleh Hana. Seseorang itu langsung memindahkan baliho yang cukup berat ke samping dan akhirnya baliho tersingkirkan.

"Lo gapapa kan Na?" Tanya seseorang itu.

"Harusnya gue yang nanya, tangan lo gapapa Rak?"

"Ah gapapa, paling keseleo dikit" kata Raka sambil meringis menahan sakit.

"Ayo ke uks" ajak Hana.

Raka terdiam sejenak. Pandangannya beralih menatap ke depan, Ia melihat seseorang memakai pakaian hitam-hitam melangkah pergi dari arah baliho tadi. Hana melihat arah pandang Raka.

"Ah orang itu lagi" gumam Raka pelan.

"Elo tau?!"

"Eh itu hmm, gua suka ngeliat dia di sekitar sekolah" ucap Raka menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

"Hati-hati sama dia ya Rak"

Harusnya aku yang ngomong gitu ke kamu, batin Raka.

"Yaudah yok ke uks"

Raka sadar dari lamunannya, "E-eh gausah" tapi telat Hana sudah menarik tangan Raka yang satunya.

Di uks. Hana mendudukkan Raka di atas bangsal. "Bentar gue cari minyak dulu" ucap Hana beranjak mencari minyak aromatherapy untuk mengurut tangan Raka. Setelah menemukan minyak, Hana langsung mengurut tangan Raka.

"Hana pelan-pelan Na" Raka meringis kesakitan ketika Hana mengurut tangannya pas sekali di tekan oleh Hana. Hana masih diam dengan terus memijat dengan telaten.

DARUEL - YOSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang