DARUEL
-----
V
V
V
V
VI P M
V
V
V
V
V
Bel sekolah sudah berbunyi satu jam yang lalu bel berbunyi terlebih dahulu dari biasanya, tetapi Ara masih belum beranjak dari tempat duduk di kelas. Sahabatnya sudah pulang duluan bersama Arga, entah kemana Ara pun tidak tahu. Ara telat keluar kelas karena ia masih mencatat materi biologi di papan tulis, sebenarnya sih free karena tadi ada lomba, tetapi tetap saja guru biologi memberi catatan di kelasnya, guru biologinya gak dateng tapi Hana yang mencatat di papan tulis biasalah sekretaris. Jangan bilang Ara itu lama nulisnya itu salah, sebenernya memang Ara lama-lamain nulisnya karena ia mager pulang.
Sekarang ia sudah selesai merapikan buku tulis dan pulpen ke dalam tas. Sebelum beranjak keluar, Ara menyempatkan diri ke lokernya yang berada di belakang untuk mengambil tempat makan yang ia simpan disitu.
Trek
Ara menengok ke belakang, tidak ada seorang satupun. Tetapi ia mendengar suara menjanggal, "Bentar itu kok kayak suara kunci pintu, perasaan kunci kelas sama gue" gumamnya.
"Anjrit jangan-jangan gue dikunciin sama mang Asep!" Ara melotot ia segera mengunci lokernya dan langsung lari menuju pintu kelas.
Ara membuka gagang pintu ternyata benar terkunci, ia panik mendobrak-dobrak pintu kelas tersebut sambil mengintip keluar tetapi tidak ada siapa-siapa.
"Woy siapa yang ngunciin gue! mang Asep Ara masih di dalam kelas nih huhu"
"Sumpah ya mang bukain! hiks" teriaknya sambil menahan tangis.
Seseorang yang berada di depan kelas samping kelas Ara menengok, ia seperti mendengar teriakan. Ia berbalik menghampiri sumber suara ternyata dari kelas 10 MIPA 1 yang tadi baru saja ia kunci.
"Mang Asep hiks jangan kunciin Ara, Ara takut sendirian.... hiks"
Seseorang itu mengernyit, benar-benar jelas suara itu tapi kenapa ia mendegar suara tangisan.
Trek
Ia membuka knop kunci pintu kelas tersebut yang tadi ia buka kunci dengan pelan-pelan.
Pintu terbuka, Ara mengusap air matanya menahan isaknya dan ia langsung berdiri dengan rasa kesal. Ara melihat orang di hadapannya, laki-laki tinggi yang memakai seragam sama dengannya dengan tas digendong satu tangan serta jaket yang dipegang.
Ara melotot, "Oh jadi elo yang ngunciin gue hah?!" bentaknya menghampiri laki-laki tersebut.
Laki-laki itu mengernyit, "Biasa aja kali, gue mana tau kalo ada orang" jawab ia dengan santainya.
"Ck lo kalo mau ngunci tu mikir masih ada orang gak dikelas, maen ngunci aja emang ini kelas lo hah!" Ara sambil menunjuk orang itu.
"Maap-maap aja nih ya gue disuruh mang Asep kali, suruh ngunci ni kelas yaa mana tau kalo ada orang"
"Sumpah lo yaa ngeselin banget si!" ucap Ara yang masih menunjuk dengan jari telunjuknya di kepala laki-laki itu.
Kepala Ara didorong dengan telunjuk orang di depannya, "Heh elo cewe jam segini masih aja dikelas bukannya balik"
"Suka-suka gue lah!" Ara membenarkan tasnya dan langsung berjalan pergi tanpa menghiraukan laki-laki itu. Tapi tangannya dicegah.
"Apaan sih!" Ara menarik tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARUEL - YOSHI
Teen FictionIt's Puzzles Me ---- Ketika Hana yang ingin melupakan masa lalunya dengan mantannya. Juga dengan Arga yang malah sebaliknya, ia ingin membongkar kembali masa lalunya tentang sosok adiknya yang kecelakaan sangat mencurigakan. Tetapi ada sesuatu hal...