Krist masuk sekolah seperti biasa. Bedanya ia tidak telat lagi. Dia ingin bertemu dengan Singto kakak kelasnya.
Krist berjalan melewati koridor sambil mengedarkan matanya mencari Singto.
Disana Krist melihat Singto sedang mengobrol dengan wanita yang sepertinya teman satu kelas."Kak Singto..." suara Krist yang lumayan keras cukup membuat orang-orang melihat kearahnya.
Singto hanya mendengus tanpa menjawab panggilan Krist."kak Singto gue boleh minta nomor wa lo gak?"
Singto mengangkat alisnya bingung."buat apa?"
"Buat nambah viewers story whatsApp sih"jawaban Krist yang tidak masuk akal membuat Singto menghela nafasnya dengan kasar.
"Gak bakal gue kasih kalau alasannya kek gitu"
"Kak Singto kok gitu sih,gue kan mintanya baik-baik" Krist mengerucutkan bibirnya,sebal.
"Gue gak butuh liat story whatsApp orang lain. Jadi kalau alasan lo kek gitu,jelas gue tolak"
"Yaudah deh,gue minta nomer WA lo buat minta anter jemput gue" kata Krist,lagi.
"Gue bukan sopir lo" jawabnya dengan dingin.
"Yaudah kalau gitu gue minta nomer lo buat pedekate aja" jawab Krist tanpa pikir panjang.
"Gue udah punya pacar" kata Singto yang membuat Krist melotot kaget.
"Kak Singto udah punya pacar? Siapa? Putus kak cepet,lo cocoknya sama gue" Singto menghembuskan nafasnya kasar dan menatap Krist dengan tajam.
"Lah,ngatur. Siapa elo nyuruh gue putusin dia?"
"Ish,kak gue kan suka sama lo. Masa lo udah punya pacar?"
"Lo salah target,ngapain jatuhin hati ke orang yang udah punya pacar?" jawabnya dengan nada dingin.
Krist mencebikkan bibirnya."gue kan gak tau dan gak bisa buat jatuhin hati gue atau perasaan suka gue keorang yang tepat itu gimana"
"Terus?"
"Makanya gue sukanya ke elo. Taunya elo udah punya pacar. Yang bangsat siapa?" tanya Krist dengan pelan.
Singto tersenyum miring."itu derita lo. Bangsat? Gak ada yang bangsat disini,kecuali kalau lo ngrebut pacar gue baru lo bangsat"
Krist tersenyum senang."gue kan gak bakal ngrebut pacar lo. Tapi gue bakal ngrebut elo. Lagian lo kenapa harus udah punya pacar sih"
"Gue ganteng jadi banyak yang ngantri jadi pacar gue"
"Gue juga ganteng kok"
"Udah sono mending lo kekelas bentar lagi udah mau masuk"
"Kasih nomor WA lo dulu tapi" Krist masih memaksa.
"Gak. Gue mau pergi kekelas dulu,terserah lo mau ngapain" Singto langsung pergi meninggalkan Krist begitu saja membuat Krist menyumpah serapahi Singto.
Krist masuk kedalam kelas dengan dongkol. Dimana teman-temannya sudah banyak yang masuk kekelas.
"Lo kenapa pagi-pagi cemberut?" tanya Newwindra sambil makan snack kentang.
Krist duduk lemas dikursinya."gue tadi ketemu sama kak Singto"
"Terus?"
"Gue minta nomor whatsapp dia tapi gak dikasih"
"Buat apa lo minta nomer kakel? Lo demen ama dia?" tanya New langsung.
Krist tersenyum hingga wajahnya memerah membuat New mendengus geli."iya gue naksir ama dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nipple Sensitive (SingKit)
FanficKrist mempunyai rasa sensitive diputing atau area dadanya. Makanya ia benar-benar menghindari orang yang memegang dadanya. Tapi bagaimana jika ia justru ketagihan dengan rasa yang membuatnya merasa seperti ada yang terbang didalam perutnya?