Singto dan teman-temannya sedang berkumpul dikantin. Mereka saling tertawa dan mengejek satu sama lain.
"Singto,kemaren gue denger-denger lo berantem sama adek kelas ya?" tanya Tawan sambil mengaduk bubur ayamnya.
"Kapan? Gue gak ngerasa berantem" jawab Singto dengan cuek.
"Masa sih? Tapi banyak kok yang ngomongin ini. Ada cewek lo juga kalau gak salah. Iya kan Arm?" Arm yang diajak ngomong cuma ngangguk doang.
"Oh itu. Gak berantem sih,gue cuma ngobrol doang sama cewek gue"
"Ngobrol tapi bentak cewek..."
"Ga bentak sih,cuma negur doang" jawab Singto dengan cuek.
Tiba-tiba
"Kak Singto..." panggil seseorang. Teman-teman Singto yang sedang berkumpul dikantin langsung ikut menengok kearah suara tersebut.
Disana ada Krist,Newwindra dan Gun.
Tiga serangkai yang selalu membuat onar.Singto mendengus,kenapa harus adek kelasnya nyamperin lagi sih?
"Kak Singto lagi ngapain?" tanya Krist basa-basi.
Singto mendengus untuk kedua kalinya saat mendengar pertanyaan Krist yang tidak masuk akal."lo gak liat gue lagi apa? "
"Yakan gue basa-basi aja sih" jawab Krist dengan nyantai.
"Oii Gun,bisa ikut gue bentar gak?" Off tiba-tiba mengajak Gun untuk pergi. Gun menatap bingung kearah Offandra.
"Pergi kemana kak?" tanya Gun.
"Udah ayo pergi dulu. Gausah banyak tanya" Off langsung menarik tangan Gun untuk mengajak pergi entah kemana meninggal teman-teman mereka yang lain.
"New mesen makan yuk. Gue laper nih" ajak Krist pada New. Gun sendiri sudah pergi dengan Offandra untuk mengurus urusan mereka.
Dengar-dengar Gun dan Off sedang masa PDKT.
Mereka berdua memesan makanan daan dibawa lagi kemeja yang sudah terisi oleh Singto dkk.
"Ngapain kalian makan disini?" tanya Tay dengan sinis. Inget ya... Tay masih kesel sama New gegara kemaren.
"Emang kenapa? Ini meja milik kantin bukan punya lo" jawab New dengan tak kalah sinisnya.
"Sssttt,New diem. Kita itu adek tingkat,jangan kek gitu lah..." Krist berbisik kearah telinga New untuk menghentikan pertengkaran antara New dan Tawan.
"Tapi meja dikantin ini banyak. Ini udah gue tempatin. Sono pergi,bikin penuh aja lo" usir Tawan.
"Mulut lo belum pernah gue suapin kuah panas ya"
"Kalau kalian mau makan disini gausah banyak omong" Singto berucap dengan nada dinginnya.
"Kak Singto mah marah-marah mulu. Nanti cepet tua tau...ohiya maap,kak Singto kan emang udah tua ya☺"
Krist langsung mendapat tatapan tajam dari Singto. Krist memberi cengiran khasnya."becanda kak,hehe"
New duduk tepat dihadapan Tay. Awalnya baik-baik saja,tapi karena emang Taynya iseng buat New kesel.
"Ngapain lo duduk didepan gue? Nutupin pemandangan aja lo" ujar Tay.
New memicingkan matanya."ini kantin bukan punya lo. Kalau lo ngerasa gue nutupin lo bisa pindah. Atau kalau gak,lo bisa duduk dibawah. Lantai lebar tuh" jawab New dengan cuek.
"Ngajak berantem lo?" Tay mulai terpancing.
"Gak! Mending gue makan daripada ngeladenin elo"
Tiba-tiba
"Singto,kamu makan sama cowo stress ini?" suara dari pacar Singto membuat mereka menatap kearah suara tersebut.
"Maksud lo apa? Siapa yang lo sebut cowok stress hah?" Krist membanting sendok dan garpunya.
Wanita itu memandang sinis kearah Krist."elo lah! Udah jelas-jelas Singto punya pacar tapi lo cowok kegatelan yang deketin dia terus. Gatel? Sini gue garukin"
Krist tertawa."lo bego atau apa? Takut tersaingi lo? Iyalah secara gue walaupun cowo juga cakep. Gak kek elo. Liat tuh baju sampai kek mau robek"
"Singto,ngapain sih kamu harus deket-deket sama cowok kek uler gitu? Gak geli apa? Ayo kita pindah aja"
Krist rasanya ingin mencakar wajah cewek itu. Dimana-mana Salma ngeselin ye
"Uler lo bilang? Ngaca lo tuh kek cacing kepanasan tau gak kalau deket kak Singto. Gesek sana-sini. Nape lo? Sange?" Krist membalas tak kalah pedas.
"Woiii temen-temen liat nih Salma cewenya sangeannn" teriak Krist didepan umum.
Krist lo lemes anj jadi cowo.
"Bangsat lo ya. Sini lo gue cakar itu muka. Jan mentang-mentang gue cewek sama lo takut ya" Salma nantangin Krist.
"Yaudah sini ayo. By one lah anjeng kita" Krist melipat baju sekolahnya,siap berkelahi dengan Salma.
"Singto liat, dia berani lawan cewek. Kenapa sih kamu deket-deket sama orang kek preman gitu"
Singto mendengus."udah deh lo pergi Krist,ngapain gangguin gue terus. Udah tau gue punya pacar"
"Kak Singto ini bukan masalah lo punya pacar atau engga. Tapi dia ngata-ngatain gue. Pen gue hajar itu cewek" Krist memandang Sama dengan rasa jengkel luar biasa.
"Kenapa? Lo berani ngehajar cewek? Ayo sini gue liatin. Cuma cowo pengecut sih yang nyakitin fisik cewek" Singto berbicara dengan nada pedas.
"Aaaa,iya iya. Bener sih harusnya gue gak ngehajar cewek tengil kek Salma kan? Tapi narik dia terus lelepin kepalanya dibak mandi yang udah keisi karbol? Ah okay okay,sini lo Salma. Gue udah gedeg sama lo ya"
"Krist udah yuk pergi aja,lagian ngapain lo marah-marah gini? Percuma tau..." Salma tersenyum saat teman Krist yaitu New membela dirinya. Tapi....
"Daripada lo marah-marah mending langsung lo jedotin tuh kepala ketembok biar pecah sekalian. Gue juga gedeg liatnya" Tawan,Krist,Singto cengo pas denger lanjutan omongan New. Ternyata lebih sadis.New memandang Salma sinis."lagian temen gue juga gak bakal ngrebut Singto. Dia temenan doang gak boleh emang? Lo maknya Singto ngelarang-larang dia temenan sama siapa aja?"
"Lo gak usah ikut-ikutan deh,mending titisan ikan tongkol diem" New tambah kesel pas Salma bilang ikan tongkol. Bangsat body yahut begini dibilang ikan tongkol?
"Bangsat lo. Badan kek ikan teri yang dijemur 30 hari digenteng sok-sokan ngatain gue ikan tongkol.Mulut lo belum pernah gue kasih tinta cumi,hah?" New melakukan gesture ingin menjambak Salma tapi dihalangin Tawan.
"Woi lo mau ngapain bego? Diem disini" Tawan memelototi New,tapi New cuek gapeduli.
"Bodo amat gue pen jedotin dia ditembok. Lepasin gue" New memberontak saat Tawan memegangi tubuhnya terlalu erat.
"Yampun stress gue lama-lama. Salma kita putus. Gue punya pacar tenang kaga stress iya. Terserah kalian mau ngapain. Ancurin nih kantin juga gapapa" Setelah mengucapkan itu,Singto berlalu begitu saja meninggalkan kantin.
Krist,New,Tawan,Salma dan para penonton dikantin itu cengo semua.
Singto bilang putus enteng banget,buset."Singtoo,aku gak mau putus dari kamuuu..." Salma tanpa pikir panjang langsung mengejar Singto yang sudah pergi dari kantin itu.
Krist menatap New dengan senyum lebarnya."akhirnya Singto putus..." ucap Krist dengan nada senang.
Tawan mendengus."gila ya kalian berantem sama cewek. Gak malu apa? Kalian bukan kaum gue yang, LAKIKK!"
"Yang penting gue puas,lagian jadi cewek kaya gitu. Dia kan kakak kelas harusnya ngasih contoh yang baik. Lah ini aja engga. Sorry gue mah kalau dia baik gue juga baik." kata New sambil melanjutkan makannya.
Tawan diem. Dia langsung ikut pergi,takut kena stress kalau deket-deket sama New Krist yang kadang diluar nalar.
Tbc
Hi...
Gue up lagi ya. Jan bosen-bosen buat nunggu cerita gue ya. Gue slow up soalnya 🤸♀️
Yang udah mampir makasih vomentnya hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Nipple Sensitive (SingKit)
FanficKrist mempunyai rasa sensitive diputing atau area dadanya. Makanya ia benar-benar menghindari orang yang memegang dadanya. Tapi bagaimana jika ia justru ketagihan dengan rasa yang membuatnya merasa seperti ada yang terbang didalam perutnya?