Tadi gue unpub dulu karena ada beberapa part yang ilang:)
Kalau ini ilang lagi jadi gue bakal bikin lagi aja,upnya taun depan:)💤💤💤💤
Krist hari ini pulang terlambat karena harus mengikuti kerja kelompok. Awalnya ia ingin membolos,tapi ia dapat ancaman jika tidak mau ikut kerkom namanya akan dicoret dan ditidak dimasukkan kedalam daftar kelompok.
"Sialan,gegara tugas kelompok gue jadi balik kesorean. Mana mendung lagi,duit juga gak ada. Ya Tuhan,kenapa idupku seperti ini" Krist berbicara sendiri.
Mobil Rush milik Singto kembali berhenti tepat dihadapannya.
Pintu kaca mobil itu terbuka menampilkan Singto yang sedang menatap kearah Krist. "Ngapain lo masih disekolah?"Krist nyengir lalu langsung cepat-cepat masuk kedalam mobil milik Singto.
"Woi woi,ngapain lo masuk ke mobil gue? Gue gak niat nebengin elo ya" Singto menatap tajam Krist. Krist yang ditatap seperti itu hanya menatap Singto dengan ekspresi sok imutnya.
"Kak Singto... Anterin gue balik yaaa. Gue gak punya duit,gak ada yang jemput juga. Lo tau kan jarak sekolah kerumah tuh jauh" Krist berbicara dengan ekspresi memelasnya.
"Kalau gue bilang engga ya engga. Gue mau balik sendiri"
Krist yang gedeg langsung memasang seatbeltnya menandakan ia benar-benar enggan untuk turun dari mobil Singto.
"Kak Singto..." panggil Krist pada Singto yang masih fokus menyetir mobil.
"Ishh,KAK SINGTOOOOO" Krist dengan tidak berakhlak langsung teriak membuat telinga Singto berdengung beberapa detik.
"Krist,lo apa-apaan sih teriak-teriak dimobil gue? Mau gue turunin lo disini?" kata Singto dengan mata melotot.
Kenapa adek kelasnya ini suka sekali membuat kesal dirinya sih?
"Lagian dipanggil-panggil gak nengok. Kan gue juga kesel jadinya" ucap Krist dengan wajah cemberut. Singto hanya mendengus melihatnya.
"Gak usah sok imut lo"
"Yeee,gue emang imut sih. Cieee,jadi selama ini kak Singto kalau liat gue itu orangnya imut ya?" goda Krist.
Singto melirikkan matanya kearah Krist dengan sinis."gak usah pede,masih imut Salma daripada elo"
"Salma kek jablay kalau gue kan engga. Kaya gitu masa imut" Krist mendengus sebal saat Singto mengucapkan nama Salma.
"Ya biarin dia pacar gue" ujar Singto lagi.
"Lo udah putus. Gila lo ya pacar kek gitu aja diinget-inget terus"
"Kenapa? Cemburu lo?" -Singto
"Itu tau! Kenapa masih nanya?" Krist menjawab dengan nada sinis.
Singto menggendikan bahunya acuh.
"Kak Singto nanti malem jalan yuk pumpung malem minggu" ajak Krist.
"Hah? Jalan? Gue punya mobil ngapain jalan? Elo aja sono jalan,kan lo sekolah aja cuma dianter,balik aja gada yang jemput. Sedih amat sih jomblo"
Krist menarik nafas lalu menghembuskan nafasnya perlahan untuk menahan sabar. "Maksud gue kita pergi jalan-jalan buat malming. Oh,masalah jomblo mah bentar lagi udah ada status"
Singto menaikkan alisnya bingung."status apa?"
"Pacar" jawab Krist singkat.
"Emang lo lagi ada gebetan?" tanya Singto.
Krist mengangguk."kan nanti yang jadi pacar gue elo"
Singto tertawa."percaya diri banget lo! Gue mana mau sama elo. Dada tepos gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nipple Sensitive (SingKit)
FanficKrist mempunyai rasa sensitive diputing atau area dadanya. Makanya ia benar-benar menghindari orang yang memegang dadanya. Tapi bagaimana jika ia justru ketagihan dengan rasa yang membuatnya merasa seperti ada yang terbang didalam perutnya?