BAB 23

76 102 8
                                    


안녕
Silahkan tinggalkan komentar nya dan jangan lupa dukung aku dengan menekan bintangnya

        Maaf kalau ada typo dalam ceritanya

Happy reading sobat HBL

Pagi-pagi Fandy sudah berada didepan rumah elen

"Iya"panggil Zara dari dalam ketika bel rumahnya berkali-kali dibunyikan

"Hallo tante,elen nya ada?"tanya Fandy ketika melihat Zara yang ada didepannya

"Teman elen ya,ayo masuk"kata Zara mempersilahkan dengan simpannya

"Iya Tante"

Elen yang sudah siap hendak turun untuk berpamitan dengan orang tuanya namun langkahnya terhenti ketika melihat Fandy yang sudah menunggu di bawah yang sedang mengobrol dengan mamanya

"Sejak kapan tuh anak disana"gumam elen dalam hati

"Nanti sekolahnya baik-baik, jangan nakal kalau elen nakal nanti laporin ke Tante ya"nasihat Zara

"elen itu orangnya cengeng,suka nangis kalau apa yang dia inginkan itu ngga terwujud dan juga dia itu malas banget  bahkan malas makan lagi"curhat  Zara mengenai elen yang  membuat Fandy hanya terkekeh mendengarnya

elen yang mendengar dirinya dibicarakan langsung menghampiri mereka sebelum pembicaraan mereka berlanjut dan yang ada elen akan dikata-katain sama mamanya

"Hay Fan,udah nyampe aja loh"kata elen ditengah-tengah pembicaraan mereka

"Ah iya,takutnya telat"kata Fandy yang masih dengan ekspresi tertawanya

"Yaudahh, berangkat yukk,takut ditinggal yang lain"kata elen yang langsung pamit pada Zara dan Fandy pun  mengikutinya

"Ngga sarapan dulu"

"Nanti aja sarapannya disana,bye mi"

"Iya hati-hati dijalan"teriak Zara melihat elen dan Fandy yang sudah keluar dari pintu rumah

"Tadi aku dikabarin sama Jessy katanya,kita berangkatnya pakai bus sekolah"kata elen yang tengah memakai sabuk pengaman   mobil

"Okay"

"Didunia  ini ada juga ya , orang yang malas makan,baru tau gua"kata Fandy mengejek elen sedangkan elen yang menyadari itu langsung mencubit lengan kekar Fandy

"Aohh,Aohh sakit Lenn, ampun gua"kata Fandy ketika mendapat serangan cubitan dari elen

"Itu kan dulu waktu gua masih kecil,sekarang udah rajin makan gua"basa-basi elen karena emang  ia lebih suka makan camilan dari pada makan nasi tidak lupa dengan bibirnya yang tiba-tiba Bimoli (bibir monyong 5 Senti)wkwk

"Jangan cemberut gitu dong,aku minta maaf ya cantik"kata Fandy memuji namun elen masih tetap dengan ekspresi nya

"Siapa yang cemberut"kata elen mengelak

Merasa bagian belakangnya yang gatal banget membuat Fandy langsung menepikan mobil

"Kenapa berhenti"tanya elen

"Belakang gua gatal banget,loh bisa.."

Elen langsung membuka baju Fandy dan terlihat bagian belakangnya yang begitu kekar membuat elen ingin memainkan jarinya pada bagian itu namun kesadarannya kembali ketika melihat tangan Fandy yang mencoba untuk menggapai area belakangnya yang gatal

"Bagian mana"tanya elen ketika mengetahui maksud Fandy

"Itu didekat tulang belakang gua,yahh itu"jawab Fandy ketika merasa tangan elen tepat pada area belakangnya yang gatal

"Thank you sayang"kata Fandy mengucap terimakasih sedangkan elen yang mendengar panggilan Fandy tadi hanya tersenyum malu

Fandy kembali melanjutkan perjalanannya dan setelah 15 menit akhirnya mereka tiba di gerbang sekolah dan disana sudah sangat ramai dengan semua anak-anak kelas X1

"Fan, Fan .turunin gua sekarang,ngga mungkin kita kesana barengan yang ada nanti mereka curiga"kata elen kuatir karena memang belum ada yang mengetahui hubungannya dengan Fandy

"Emang kenapa kalau mereka tau,gua sihh it's okay "kata Fandy santai sedangkan elen hanya memikirkan bagaimana caranya agar ia sampai tanpa ada yang mengetahui kalau ia barengan sama Fandy

"Gua minjam topi loh"kata elen melihat topi Fandy yang ada di mobil

Fandy langsung mengambil topi itu dan memakaikannya pada elen
"Hati-hati"kata Fandy dengan senyumannya

Elen langsung keluar dengan membawa ransel nya dan tidak lupa ia memakai masker agar tidak ada yang mengenal nya. ia berlari dengan menunduk .

"Hay Fan,sorry gua ngga ngabarin,karena gua yakin kalau loh ngga bisa tapi"kata Dany  menghampiri Fandy yang baru keluar dari mobilnya

"Enggak kok, nyokap lagi jagain jadi gua bisa ikutlah"kata Fandy basa-basi

"Hay bro"panggil Aldo yang langsung menjetoskan tangan Fandy

Sementara bercakap-cakap,kepala Fandy hanya mendongak ke kanan dan kekiri

"Nyari siapa loh,dari tadi kepala nya ke kanan kekiri gitu"tanya Aldo

Merasa tingkahnya diketahui aldo,Fandy langsung mengalihkan pembicaraan

"Enggak,nanti traveling nya kemana-mana aja "tanya Fandy

"Nggak tau sihh,semuanya dari Dion aja sihh"kata Dany menjawab

Setelah 10 menit berbincang dengan Aldo dan Dany akhirnya muncul sosok yang dicari Fandy dengan iren dan Jessy yang ada disampingnya

"Hay Len,sejak kapan loh nyampe  trus naik apaan loh kok gua ngga lihat motor loh"tanya Aldo dengan cerewet nya

"baru nyampe kok,motor gua lagi rusak jadi gua sama taksi tadi"jawab elen dengan santainya tanpa menunjukkan rasa gugupnya takut kebohongannya kelihatan dari ekspresinya  sedangkan Fandy hanya terdiam dan memilih untuk memainkan ponselnya

Meskipun acaranya untuk seangkatan tapi banyak siswa yang tidak bisa menempatkan diri karena alasan liburan diluar negeri atau diluar daerah sehingga mengakibatkan yang ikut hanya sekitaran 25 orang

"Beb,gua duduk sama loh"kata Aldo dengan suara manjanya yang melihat iren yang sudah masuk ke dalam bus

"Iya sayang,itu udah pasti "jawab iren

Semua siswa  sudah mendapat tempat duduk masing-masing,terkecuali dengan elen yang tadi ngga sempat memilih tempat duduknya  karena masih ke toilet bentar
Dan hanya sisa satu tempat duduk yang kosong dan hal itu membuat Fandy kesal setengah mati selama perjalanan

"Disini aja Len"panggil Dion sambil memukul tempat kosong yang ada disampingnya dan elen pun hanya mengikuti

"Oiya, thank you Dion "kata elen ketika duduk disamping Dion

Selama perjalanan Fandy tidak tenang sesekali matanya tertuju pada elen namun ia tetap menunjukkan ekspresi tenangnya seolah-olah tidak ada apa-apa

Karena perjalanan yang cukup jauh ditambah dengan udara yang dingin dan sejuk  membuat elen merasa ngantuk dan ia menguap lebar-lebar

"Ahhh,ngantuk gua"kata elen menutup mulutnya  yang tengah menguap

"Tidur aja"saran Dion yang melihat ekspresi ngantuk elen

Tanpa saran dari Dion,dalam beberapa menit elen langsung tertidur pulas dan saking pulasnya  membuat kepala elen langsung tersisip pada bahu Dion tanpa disadarinya  dan Dion yang melihat itu hanya senyum bahagia karena dari awal Dion sudah menyukai elen

Fandy yang melihat tingkah elen itu langsung kesal bahkan semua dalam bus terlihat ngantuk namun berbeda dengan matanya yang masih terang bak senter yang menerobos kekanan dan kekiri memantau kekasihnya dari belakang

사랑해

Salam
ㅅ힌타

Hate But Love (END) Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang