BAB 18

86 110 17
                                    

안녕

Silahkan tinggalkan vote dan komennya jika berkenan

Happy reading

"daggg...diggg.duggg"jantung elen mulai tak karuan menunggu dewan juri membacakan soal penentu pemenang

Dengarkan baik-baik soalnya"kata juri yang membuat semua penonton dan juga peserta lomba itu menjadi tegang

"Dari pengukuran kedalaman laut didapatkan bahwa untuk laut yang memiliki kedalaman 1 km, gelombang ultrasonik yang dipancarkan kelaut akan terdeteksi 1,25 sekon kemudian,jika gelombang ultrasonik terdeteksi kembali setelah dipancarkan dari kapal 2 sekon kemudian, kedalaman laut adalah..."kata seorang juri yang membaca soal sesuai dengan intonasi dan tidak terburu-buru

Semua peserta fokus pada kertas yang ada dimeja mereka masing-masing dan mulai untuk mencari hasil

2 menit kemudian Dion dan Fandy memencet bel bersamaan,(karena soal penentu jadi tidak perlu jubir yang pencet bel nya) yang membuat penonton bertambah heboh dengan situasi ini

Dewan juri memutuskan untuk masing-masing dari kedua tim menuliskan jawabannya dan mengumpulkan pada dewan juri

"Loh yakin Fan dengan jawabannya"tanya elen dan JJ yang melihat Fandy telah bangun dari tempatnya

"Doain aja biar benar"Kata Fandy singkat

"I'ts okay "kata Fandy ketika kembali ketempat nya dan melihat elen yang menunjukkan raut cemas nya

"Baik kami akan mengumumkan tim mana yang akan keluar sebagai pemenang lomba olimpiade fisika tahun ini"kata juri dengan semangatnya yang membuat penonton juga ikut semangat terutama pendukung dari kedua tim bersaing

"Dan.. yang..keluar.. sebagai.. pemenang...lomba...olimpiade... fisika..tahun...ini.. adalah tim C dengan poin tertinggi 1600 dengan nama peserta
Elen Saputri Pratama,Fandy Gilbert dan Jeno Dewana"teriak  pembawa acara yang mengambil hasil dari tim juri

Hal itu membuat pendukung dari kelas elen berteriak penuh semangat terlebih khusus seorang sosok yang sedari tadi berdiri di pintu aula menunggu hasil jawaban,dia adalah ibu Serly guru fisika mereka dengan bangga ia menerbitkan sebuah senyuman ketika elen yang tidak sengaja beradu pandang dengan nya

"Baik jawaban dari tim B yaitu 1250 m dan itu salah, jawaban yang benar adalah  1600 m jawaban tepat dari tim C "kata juri menjelaskan yang membuat semua penonton dan juga peserta  bertepuk tangan meriah ada juga yang menimbulkan bunyi-bunyian lainnya

Setelah pembacaan hasil,pembawa acara memanggil elen untuk mewakili dalam pengambilan hadiah di podium aula

"Terimakasih pak"kata elen ketika menerima hadiah yang berupa sebuah piala dan sebuah amplop berwarna cokelat

Penonton dan peserta yang lain sekarang telah meninggalkan aula sekolah termasuk para dewan juri juga  dan yang tersisa adalah elen dan teman-teman kelasnya

"Gua ngga nyangka kalian bisa menang"kata iren yang menghampiri elen dan Fandy

"Yahh,itu juga atas doa kalian "kata elen dengan senyuman nya

"Gua juga ngga nyangka loh bisa sekeren itu Fan"kata Aldo dengan semangatnya

"Loh tau gua kan"kata Fandy dengan pede nya yang membuat elen menyiku lengannya

"Bantuan kita juga kalee"kata elen menghadap JJ seolah-olah meminta dukungan darinya

"Pokoknya loh bertiga tadi itu keren banget sumpah"kata Jessy mengacungkan kedua jempolnya yang membuat ketiga orang itu hanya tersenyum dengan pujian Jessy

Semua teman kelas sudah pergi dari aula dan sekarang sisa hanya elen,Fandy dan JJ

"Hadiahnya buka sekarang apa gimana nihh?"tanya elen

"Yahh, sekarang aja emang mau kapan lagi,gua juga udah ngga sabaran lagi"kata JJ menunjukkan deretan giginya

"10 juta"kata elen ketika membuka amplop hadiah itu dan memberikannya kepada JJ untuk membaginya

"Loh aja yang bagi JJ"kata elen menyodorkan uang

JJ mengambil uang itu dan membaginya sama rata tidak ada lebih dan juga tidak ada kurang setelah itu ia buru-buru pergi karena harus melakukan sesuatu

"Gua duluan ya teman-teman"pamit JJ

"Uang loh mau loh apakan Fan"tanya elen ketika tersisa mereka berdua di ruangan aula itu

"Punya gua mau gua donasikan ke anak panti"

Mendengar hal itu elen langsung bergumam sendiri dalam hati "baik juga nih orang".

"Kalau lagi ngga  butuh,bareng gua aja donasinya"tawar Fandy yang langsung membuat elen menganga

"Bisa juga sihh, kebetulan gua lagi ngga butuh-butuh amat sihh"jawab elen

"Yaudahh, nanti gua ngabarin alamat panti asuhan nya"

"Emang kapan loh mau berkunjung ke panti asuhan"

"Kalau ada waktu, mungkin besok .loh siap-siap aja nanti gua kabarin"kata Fandy  yang membuat elen mengangguk

"Kaki loh kenapa Fan"Kata elen ketika melihat darah yang menembus celana seragamnya itu

"Ahh itu.. tadi gua.."

"Jangan bilang loh celaka"sambung elen mendengar jawaban Fandy

"Ngga kok cuman kena goresan tadi"

"Sini coba gua lihat"kata elen sambil menarik ujung celana Fandy keatas dan matanya melebar ketika

"Loh bilang ini cuman goresan,ini luka besar loh Fan"kata elen ketika melihat luka itu bukan goresan melainkan luka akibat dirinya diseret tadi waktu diperjalanan

"Sekarang kita ke UKS,sini gua bantu topang"kata elen menyodorkan tangannya untuk diraih Fandy namun

"Gua minta maaf,tapi  sebentar saja"kata Fandy yang menarik elen keperluannya  ,biasanya elen langsung marah tapi kali ini ia tidak melakukan hal itu ketika disadari bahwa Fandy sedang menangis

Elen membalas pelukan Fandy dan mengusap-usap belakangnya

"Loh kenapa Fan"tanya elen namun tidak ada jawab dari Fandy hanya air mata yang masih terus menetes.

사랑해

Terimakasih untuk dukungan nya teman-teman

Salam
ㅅ힌타





Hate But Love (END) Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang