[25] ; Drunk

1.3K 191 76
                                    

Vomet, thanks 💞

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
Sorry for typo

[Peringatan!! ⚠️ chapter ini mengandung unsur 15+ Harap bijak dalam membaca]

J

isung mengerjap-ngerjap kan matanya setelah di rasanya sinar matahari yang menusuk hingga ke retina matanya.

Jisung juga kerap merasakan pusing pada kepala nya, walaupun tak separah tadi malam.

Begitu melihat ke samping gorden telah di buka dan ketika di lihat ke samping lainnya ia tak menemukan kamu.

Jisung hanya menghela nafas sambil beranjak untuk bangun.

Setelah menyimpun kasur, Jisung langsung mengambil handuk nya dan pergi ke wc.

***

Begitu keluar dari kamar setelah bersiap, Jisung kembali menghela nafasnya begitu hanya menemukan ruangan sepi tanpa adanya kegiatan di bawah sana.

Ia mengerti keadaan nya, dan ia tak nyaman.

Karna bisanya dia akan mengantar mu ke butik terlebih dahulu, lalu pergi ke kantor.

Tapi ia juga tak mengira kalau sang istri akan turun sendirian, dan meninggalkan dirinya tanpa membangunkan.

Ia pun berjalan menuju rak sepatu, setelah selesai memasang sepatu Jisung langsung mengambil kunci mobil nya Kemudian pergi ke mobil dan mengemudi.

Di tengah-tengah jalanan, sembari menyetir ia menyempatkan untuk menghubungi mu.

Butuh 2 kali memanggil baru lah di jawab oleh mu.

"Halo, sayang kenapa gak bangunin aku buat ngantar kamu?" Tanya Jisung cepat begitu panggilan nya di angkat oleh mu.

"Gak perlu" jawab mu tenang namun datar.

Jisung pun menghela nafas begitu mendengar jawaban dari mu "aku ke butik ya" ucap nya.

"Ngapain? Bukannya mas ada meeting?" Jawab mu dengan nada yang tak biasa.

"Meeting nya mas batalin demi kamu" jawab Jisung.

"Loh kenapa? Mas gak boleh bawa masalah aku sama pekerjaan" ucap mu.

"Bukannya kamu juga gitu?" Tanya Jisung, yang ia yakin kalau tengah salah berbicara.

"Terserah mas deh" jawab mu yang kini terdengar kesal.

"Engga bukan gitu, maksud nya mas.. kita harus selesaikan masalah ini dengan baik-baik, biar mas juga bisa tenang" ucap Jisung yang mulai panik.

Namun ia hanya mendapat jawaban singkat dan datar dari sebrang sana "em"

"Hahh" terdengar helaan nafas Jisung.

Selain baru tau apa rasa bahagia yang sebenarnya, Jisung juga baru tau gimana rasanya kalau ada pertengkaran di sebuah rumah tangga.

"Tunggu mas, kamu jangan kemana-mana" ucap Jisung yang lagi-lagi hanya mendapat jawaban singkat.

"Em"

Percakapan pun mati sampai di sini, namun panggilan tetap terus berjalan.

Keduanya hanya diam sembari menunggu siapa yang akan menutup panggilan terlebih dahulu.

Sekira nya 10 menit berdiam, akhirnya kamu yang memutuskan panggilan itu secara sepihak.

Sekira nya 10 menit berdiam, akhirnya kamu yang memutuskan panggilan itu secara sepihak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓]ʟɪɢʜᴛ ᴏꜰ ʟɪꜰᴇ • ᴾᵃʳᵏ ᴶⁱˢᵘⁿᵍ ˣ ʸᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang