01

641 52 13
                                    

Pagi hari yang cerah dan kelas yang berisik. Ya, kelas Nayeon. Gadis itu sedari tadi merasa bosan dan menelungkup kan wajahnya di lipatan tangan sembari menunggu guru datang.

"Nayeon!" Teriakan itu bergeming ke telinga yang dipanggil. Lantas Nayeon mengangkat kepalanya dan menemui Jihyo di depannya.

"Ada apa?"

"Lemes banget lo hari ini! Yang semangat dong! Lagi ada masalah, ya?" Tanya Jihyo menarik kursi di samping Nayeon.

Nayeon hanya diam tidak menanggapi berbagai pertanyaan sahabatnya. Tidak, dia tidak sakit. Tapi hanya kesepian, karena ponselnya sedang disita oleh orang tuanya.

"Ponsel lo mana? Biasanya kalau guru belum datang juga, tu ponsel udah ada di genggaman lo." Katanya lagi

Nayeon berdecak kesal, "Ck kamu berisik banget! Udah ah diam! Udah tau ponsel aku lagi disita." Desisnya

Ketawa Jihyo membludak mendengar ucapan Nayeon barusan. Perutnya sakit karena kebanyakan ketawa, "AHAHAHA! pasti lo semalam chatan sama cowok cuek itu kan?"

"Makanya jangan lupa waktu kalau udah chatan! Dodol lo," ujarnya menepuk pucuk kepala Nayeon. Sudah bisa ditebak, Nayeon akan selalu mengejar lelaki yang bernama D.O itu.

"Tapi seru tau chatan sama dia!" Seru Nayeon.

Jihyo memutarkan bola matanya malas dan berdecak kecil, "Apanya yang seru coba?! Gue lihat percakapan lo sama dia udah kayak kehabisan huruf vokal!"

"Udahlah, berhenti aja ngejar dia! Lagian juga lo sendiri yang makan hati. Masih banyak yang mau sama sekali lo, si D.O mah seleranya bukan lo, juga,"

Bola mata Nayeon melotot mendengar ucapan Jihyo. "Segampang itu ya bilangnya! Yang namanya perjuangan pasti akan terbayar hasilnya, Park Jihyo. Lagian dia juga udah gak cuek cuek amat!" Titah Nayeon.

"Heleh, gak cuek darimananya? Dia ke Adiknya aja, adiknya gak digubris! siapa lagi tuh namanya..Sehun! ya Sehun! apalagi lo yang notabenenya cuma temen chatingnya!"

Kalian pikir Nayeon akan mendengarkan ocehan Jihyo? Tidak. Gadis itu sama sekali tak mendengarkannya, malah ia menutup telinganya menggunakan kedua jarinya. Lagian aku yang jalanin, kenapa kamu yang repot, sih?

Kring!!

Akhirnya. Bell sudah berbunyi, guru sudah datang. Waktunya Jihyo pergi ke bangkunya, terletak cukup jauh dari Nayeon. Sengaja, ia sengaja membuat Jihyo jauh darinya. Agar Jihyo tidak mengoceh kepadanya ketika jam pelajaran, dan berakhir dihukum.

"Selamat pagi anak anak," sapa Pak Johnny

"Pagi pak!" Serentak satu kelas

"Oke, baiklah. Hari ini kalian buka buku cetak halaman 145 sampai 150. Tulis semua yang ada di halaman itu, jika sudah kumpulkan kepada ketua kelas, Kang Daniel." Titah Johnny menatap Daniel, si ketua kelas.

"Jangan ada yang ribut!"

"Siap pak!" Ucap kelas itu lagi.

Nayeon dengan malas membuka halaman yang disuruh, sungguh, tugas dari Pak Johnny membuat tangannya keriting.

"Disini ada yang namanya Im Nayeon?" Tanya Johnny membuat Semua mata menuju ke Nayeon. Nayeon masih tidak menyadari, jika dirinya ditatap.

"Im Nayeon." Panggil Johnny

Nayeon yang merasa namanya disebut lalu menatap arah suara. Ia berdiri, "Dengan saya. ada apa pak?"

"Tolong antarkan beberapa buku cetak ini ke Ruang Guru. Saya ada urusan, sebentar."

Nayeon mengangguk dan membawa buku cetak dikedua tangannya. Sedikit kesusahan namun Nayeon masih bisa mengangkatnya.

Sampai. Nayeon sampai diruang Guru dan menaroh buku dimeja kantor, ia menutup pelan pintu itu. Namun saat hendak pergi, dari arah lain datang Lelaki yang dipercaya adalah D.O

Rambut hitam gondrongnya serta wajahnya yang datar membuat hati Nayeon semakin klepek klepek. Dengan sigap, Nayeon menghampiri nya.

"Hai D.O! kamu gak ke kelas?" Sapanya disusul senyum manisnya.

"Urusan sama Lo apa?" Ketus lelaki itu.

"Aku cuma penasaran, hehe..lagian emangnya gak boleh kepo?"

"Gak. Soalnya lo bukan siapa siapa gua. Minggir!" Selesai mengatakannya, D.O mendorong bahu Nayeon dan membuat gadis mungil itu tersungkur ke lantai.

Nayeon menatap punggung D.O yang semakin menjauh, kalau ditanya sakit, ya sakit..tapi gapapa, deh! yang dorong, D.O soalnya hehe,

Nayeon sama sekali tidak meringis. Lantas dengan cepat ia berdiri dan kembali ke kelasnya. Namun pikirannya dipenuhi oleh wajah ganteng D.O
Nayeon tidak berhenti senyam senyum sendiri saat membayangkannya.

"NAYEON!"

Satu bentakan menghancurkan imajinasi Nayeon. Saat dia melihat sekeliling, satu kelas menatapnya jengah. Apa yang terjadi?

"I-iya pak?" Gugahnya

"Kamu daritadi bapak perhatiin senyum senyum sendiri. Udah selesai tugasnya, belom!?" Bentak Johnny

Nayeon gelagapan sendiri saat melihat bukunya yang baru beberapa paragraf dibukunya.

"Belum pak, hehe.."

Johnny memijit dahinya, pusing dengan muridnya yang satu ini. Kerjaannya menghayal terus! Giliran dikasih tugas malah diabain! "selesain cepat Nayeon! Jangan sampai nilai kamu Turun, lagi!"

"I-iya pak, iya! maafin Nayeon,"

•••☁️•••

"Ngelamunin apa tuh, neng?" Kata Jungkook. Yang satu ini emang udah suka lama sama Nayeon, makanya sering cari perhatian.

"Anu, kook, itu D.O! Sumpah dia ganteng bangettt, tadi aku ketemu sama dia! rambutnya udah panjang lagi dong, makin suka deh!"

Wajah Jungkook yang senyum perlahan lahan hilang saat Nayeon menyebutkan nama itu. Bagaimana tidak? Jungkook cemburu, karena setiap ketemu Nayeon selalu membicarakan tentang D.O terus!

Bagaimana kalau kalian yang diposisi Jungkook saja?

"D.O ganteng, ya?" Tanya Jungkook

"Banget!! Aduh gimana sih rasanya kalau punya pacar kayak dia? pasti seneng banget," jawab Nayeon. Matanya berbinar setiap membahas D.O

Oke, sudah cukup. Jungkook tak kuasa menahan air matanya, ia pergi dari sana. Sakit. Itu yang dirasakannya.
Aduh, kasian, sadboy

"Lah, kok pergi sih. Padahal aku masih mau cerita banyak tentang D.O! Jajan aja kalau gitu," Nayeon beranjak berdiri dan menuju kantin.

"Mau beli apa, Nay?" Tanya Bu Yuni

"Beli hatinya D.O bisa gak, Bu?"

"Aduh neng..ya gak bisa atuh. Hatinya D.O itu harus diperjuangkan, bukan dibeli, Nay suka ya sama dia?"

"Iyaaa Bu!"

"Perjuangin."

"Bagaimanapun kalau kamu suka sama dia, sayang sama dia, cinta sama dia, perjuangin. Ambil apa yang kamu mau ambil, jangan mau direbut sama orang lain! semangat Nay!" Kata Bu Yuni sembari tersenyum.

Bu Yuni itu penjual di kantin sekolahnya Nayeon, yaa.

"Tapi kalau dia risih sama Nay, gimana Bu?" Tanya Nayeon

"Hilangin rasa risihnya dia, dan buatlah senyuman diwajahnya setiap dia melihatmu. Pepet, terus, neng!"

Pepet terus...oke. D.O! aku janji bakal ngebuat kamu jatuh cinta sama aku! Saranghae!!!

–Nayeon2k21

---☁️---

Halo!!
Selamat membaca, ya!
Kira kira bagaimana ya caranya Nayeon untuk ngebuat D.O suka sama dia? Nayeon bakal nyerah gak, ya?

✔️ ANOTHER | NaysooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang