"A-aku..udah gak mau pertahanan dia lagi. Biarin aja dia bahagia dengan pilihannya," ucap Nayeon sedih.
"Hei, Nayeon! jangan sedih gitu, dong! Bukannya lo pernah bilang bakal luluhin D.O lagi? buktiin janji, lo!" Tegas Jeongyeon.
"Aduh aduh, kasian nih pasti ada yang lagi potek wkwk. Sorry ya, gue ambil D.O," kata seseorang dari arah pintu.
Nayeon dan Jeongyeon melirik ke depan. Dan terpampang sudah gadis yang membencinya. Siapa lagi? Ya Momo.
"Lo?! mau Lo apa, nyet?!" Sergah Jeongyeon berdiri, sementara Nayeon berusaha menarik lengan sahabatnya agar tidak terbawa emosi.
"Sabar Yeong sabar.." sahut Nayeon.
"Eitss santai dong. Gue kesini cuma mau liat kondisi Nayeon yang katanya berantakan," celetuk Momo tersenyum miring mendekati keduanya.
Jeongyeon masih mempertahann posisinya disamping Nayeon, sementara Momo berdiri disamping ranjang Nayeon.
Plak!
Gadis itu menampar pipi gembul Nayeon dengan sangat kencang sampai membuat sang empu merasakan panas di pipinya.
"Jauhin D.O atau..gue celakain lo?" Bisiknya ditelinga Nayeon.
"MOMO!" Pekik Jeongyeon. Tangannya terkepal kuat,
Momo tidak memperdulikan suara itu. Setelah menampar Nayeon, ia pergi begitu saja. Seolah olah menulikan telinganya saat pekikan panas itu sampai di telinganya.
"BAJINGAN SIALAN! SEMOGA LO DIKELUARIN DARI SEKOLAH!" Sumpah serapah itu keluar begitu saja dari mulut Jeongyeon. Begitu emosinya keluar, ia membanting kursi yang didudukinya.
"Jeongyeon, kendalikan emosimu." Kali ini yang bersuara adalah Jihyo. Ia baru saja datang ke uks setelah menyelesaikan tugas guru.
"Udah lebih tenangan Nay?" Tanya Jihyo
Nayeon mengangguk dan tersenyum.
"Gue udah tau semuanya. Seharusnya emang lo gak usah kesana, cari penyakit." Sahutnya.
Nayeon menunduk diam. Jujur, kalau diingat ingat emang sakit banget sih. Crush kalian lagi bermesraan sama orang lain di depan mata kalian, Nayeon yang kuat ya.
"Udahlah jangan Lo bahas lagi. Sekarang tugas lo ngejar dia," celetuk Jeongyeon duduk di kursi.
Jihyo ikut duduk di kursi yang sudah disediakan disana. Dingin, batinnya.
"Tapi kan dia udah punya pac--"
"Gak! gue yakin dia gaada hubungan apa apa sama Momo! Lo jangan gampang percaya gitu aja, dodol!" Potong Jeongyeon.
Lama lama Jeongyeon kesal sendiri dengan sahabatnya yang satu ini. Ia terlalu gampang percaya dengan omongan orang lain. Sampai sering membuat Jeongyeon membentak Nayeon terus menerus.
"Ya-yaudah iya iya.. jangan ngegas terus, Yeong. Kamu emosian banget, sih." Cetus Nayeon menatap Jeongyeon dalam dalam
Dahi Jeongyeon mengkerut, "Mohon maaf yang bikin gue kaya gini siapa? Hah? Setan lo Nay." Geramnya.
Ketiganya pun asik berbicara, saat jam Istirahat tiba, Nayeon ingin ke kantin ditemani kedua sahabatnya.
"Mau beli apa lo?" Tanya Jihyo pada saat mereka sampai di kantin.
Nayeon celingak celinguk melihat jajanan disekitarnya. Pandangannya teralihkan ke Bu Yemi si penjual Pop Ice.
Nayeon menunjuk dagangan Bu Yemi, "aku mau beli pop ice! Kalian?" Tanya gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ ANOTHER | Naysoo
Fanfiction𝐊𝐲𝐮𝐧𝐠𝐬𝐨𝐨 𝐱 𝐍𝐚𝐲𝐞𝐨𝐧 Mengejar atau Dikejar? tentu saja Mengejar. Itu adalah prinsip dari gadis yang bernama Im Nayeon, humoris dan humble namun menyukai lelaki yang cuek. Bagaimana jadinya jika Nayeon mengejar lelaki yang sama sekali tak...