Happy Reading!
.
.
.
.
."Aku mau mati."
Pergerakan Nayeon terhenti saat mendengar kata yang dikeluarkan oleh Jihyo, sahabatnya.
Nayeon berusaha tidak menangis, ia menggenggam telapak tangan Jihyo.
"K-kenapa? kamu ada apa? kamu capek?" Tanya Nayeon sekaligus.
Pandangan Jihyo masih sama saja, Kosong.
Seolah-olah ia memang akan membuktikan ucapannya kali ini."Iya. Aku capek." Sahutnya tanpa menatap Nayeon.
Nayeon mengulum bibirnya kedalam, menahan getaran dan air mata yang akan keluar sebentar lagi.
"Jangan..aku ada disini, kamu bisa cerita sama aku. Kenapa harus ninggalin aku, Jihyo?"
Jihyo menoleh ke Nayeon, mengerikan. Tatapan maut Jihyo kini ia berikan kepada sahabatnya itu, seperti robot yang mengintimidasi mangsanya.
"Karena aku capek. Itu Lihat! Orang tua ku udah manggil-manggil aku!"
Jihyo menunjuk keluar jendela kamar Nayeon, dia menunjukkan senyumnya. Nayeon mengikuti arah pandangan Jihyo, namun tak ada apa-apa.
Bahkan tak ada siapapun diluar sana, hanya ada bintang-bintang yang menghiasin indahnya malam ini.
"Kamu lihat kan?" Tanya Jihyo.
Nayeon menggeleng pelan, ia tak kuasa menahan air matanya lagi.
Jihyo menatapnya kembali. "Kamu buta? mereka ada disini! sudah saatnya aku pergi sekarang, tugasku sudah selesai."
Nayeon mendongak menatap Jihyo berkaca-kaca, badannya bahkan gemetar saat harus berhadapan dengan Jihyo.
"E-enggak! Mereka gaada, Jihyo! Itu cuman halusinasi kamu! hanya bintang-bintang yang kamu lihat! kamu halusinasi, Park jihyo..."
Jihyo memberontak kencang. "Aku ga halusinasi! Aku ga gila! Kamu yang buta, Nayeon. Mereka ada, bahkan sekarang mereka masih memanggilku!"
Jihyo tetap kekeh dengan penglihatannya. Ia masih menunjuk-nunjuk jendela yang tidak ada siapapun.
"Jihyo..kamu tega ninggalin aku?" Isak Nayeon, menangis.
Jihyo terbungkam. Jari-jemarinya mulai terhenti menunjuk keluar Jendela.
"Kamu tega lihat aku nangis kayak gini? nangis disaat sahabatku halusinasi ga jelas?"
"Kamu gaboleh mati dulu. Kamu janji selalu ada sama aku, kan? Kamu hanya stres.."
"Kamu pernah bilang dulu, sahabat sejati itu adalah disaat mereka tidak akan pernah meninggalkanmu kapanpun, dan akan selalu ada disampingmu. Dan itu kamu, Jihyo! Kamu!"
"Kamu selalu ada disamping aku. Setiap aku sedih, kamu yang selalu ngehibur aku. Kita bahkan udah temenan dari sd, tapi kenapa kamu mau ingkarin janji kamu?"
"Kenapa...?"
Nayeon tak berani menatap Jihyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ ANOTHER | Naysoo
Fiksi Penggemar𝐊𝐲𝐮𝐧𝐠𝐬𝐨𝐨 𝐱 𝐍𝐚𝐲𝐞𝐨𝐧 Mengejar atau Dikejar? tentu saja Mengejar. Itu adalah prinsip dari gadis yang bernama Im Nayeon, humoris dan humble namun menyukai lelaki yang cuek. Bagaimana jadinya jika Nayeon mengejar lelaki yang sama sekali tak...