⚠️ WARNING BOBOIBOY ADALAH MILIK MONSTA SAYA HANYA MEMINJAM KARAKTER NYA SAJA
⚠️ ALUR BERANTAKAN
⚠️ TYPO BERTEBARAN
⚠️ TERDAPAT KATA-KATA KASAR
⚠️ TERDAPAT ADEGAN PEMBULIAN ATAU LAIN SEBAGAI NYA
⚠️ NO PLAGIAT
⚠️ NO YAOI
•
•
•
•
•
•
•Bagaimana rasanya disaat kamu sedang berbicara tapi orang yang seharusnya mendengarkan dirimu malah sibuk sendiri? Kesal? Marah? Sedih? Bagaimana?
Pasti nya tidak suka, bukan? Bukankah seharusnya jika ada orang lagi ngomong itu didengerin, dihargai? Apa susah nya sih? Padahal kan tinggal duduk manis, dengerin, trus kasih saran atau nggak kasih semangat, kalau mager buat ngomong tinggal dibalas senyuman, anggukan, atau deheman juga bisa kan?
Kenapa aku malah mempertanyakan soal ini pada kalian?
Karena, ada seseorang yang sering di begitukan. Kalian kenal BoBoiBoy Taufan? Pemuda beriris kan biru shappire nya yang indah itu? Kenal kan? Dia itu seorang yang ceria kan? Tapi, keceriaan itu hanya topeng belaka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.(Dengarkan Aku!)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari ini terlalu dingin hawa nya, padahal sang mentari muncul dari balik kepulan awan dilangit. Hawa yang dingin ini membuat akan candu untuk merebahkan tubuh nya di kasur dan bergulung selimut tebal dan tidak melakukan apa-apa. Mungkin bisa disebut mager, atau kuker? Entahlah.
Kamar minimalis bernuansa biru dan putih itu terlihat nyaman, meskipun tidak terlalu besar maupun kecil, bisa disebut pas dengan besar nya ruangan itu.
Terlihat pemuda berumur sekitar 14 tahunan itu sedang berbaring terlentang, manik safir nya itu ia pejamkan membuat iris nya bersembunyi dibalik tirai kelopak mata nya, bahkan tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan bangun dari kasur itu yang membuat nya candu akan keempukan busa kasur itu. Ia terlalu lelah walaupun hanya sekedar menopang tubuh nya sendiri.
Kepalan tangan nya ia erat kan, membuat kuku-kuku jari tangan nya memutih. Iris biru safir itu menatap langit-langit kamar nya yang berwarna biru, ia tersenyum miris. Sorot mata nya terlihat sendu. Ia memejamkan kembali kedua mata nya, ia merasakan air merembes dari ujung mata nya. Ia yakin itu air matanya. Ya. Dia memang ingin mengeluarkan air itu. Kini suara isak tangis mulai memenuhi ruang biru itu, ia terisak membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan langsung menatap dirinya dengan iba, lalu akan memeluk nya dengan erat. Tapi, itu semua hanya lah ekspetasi belaka. Hanya omong kosong. Itu semua tidak akan terjadi.
Remaja 14 tahun itu bernama BoBoiBoy Taufan. Anak kedua dari keluarga bermarga BoBoiBoy. Ia menangis dalam diam diruang yang paling ia sukai untuk melampiaskan semua nya, ia tidak pernah menceritakan masalah nya kepada siapapun, ia sudah berjanji, bahkan saudara nya sekalipun.
Buat apa ia menceritakan masalah nya? Beban yang telah ia pikul sendiri ia paksa telan seorang diri, buat apa menceritakan semua nya ke orang-orang kalau nggak pernah ada yang mau mendengar kan keluh kesah nya? Buat apa? Lebih baik ia bagikan kepada benda mati yang ada disekitar nya. Menurut nya, menceritakan beban nya kepada orang lain itu hanya akan membuang-buang waktu mereka. Contoh nya saudara-saudara nya, bahkan mereka bilang. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengarkan Aku! (BoBoiBoy Taufan)
RandomBagaimana rasanya disaat kamu sedang berbicara tapi orang yang seharusnya mendengarkan dirimu malah sibuk sendiri? Kesal? Marah? Sedih? Bagaimana? Pasti nya tidak suka, bukan? Bukankah seharusnya jika ada orang lagi ngomong itu didengerin, dihargai...