Saw you there and i thought

474 81 26
                                    

Seharian ini Ten terus mengamati sosok yang mengenalkan diri sebagai Krystal. Tidak ada yang aneh. Gadis cantik nan ramah, kenalan Johnny dan Jungwoo. Sampai pada poin itu semuanya normal. Bahkan Ten kira dia akan menempeli Johnny, mengingat rumor tentang Johnny yang berkencan dengan seorang gadis berkali-kali. Dan Ten berasumsi bahwa gadis inilah orangnya. Tapi sekali lagi tidak, Krystal justru terkesan tidak peduli dengan keberadaan Johnny.

Sebagai gantinya, ia terlihat jauh lebih tertarik dengan—

"Noona, sudah. Nanti pipiku melar," rengek Taeyong memelas.

—iya, dirinya dan Taeyong. Sejak pagi, siang, hingga sore ini Krystal selalu menempeli salah satu dari mereka. Ten masih belum terbiasa dengan Krystal yang memeluk erat tubuh mungilnya seperti boneka. Bukan apa-apa, disini masih ada Jungwoo, Jaehyun, atau bahkan Lucas. Kenapa harus meneror Ten dan Taeyong?

Berbeda dengan Krystal, malah Johnny yang terlihat kelabakan mengikuti Krystal kesana kemari dengan tingkahnya. Ten mengerti Johnny mungkin cemburu melihat gadis itu menempeli yang lain. Tapi, demi rumput laut, tidak bisakah Johnny bersikap lebih normal? Ten yang melihat saja merasa lelah, apalagi Johnny yang dari tadi seperti cacing besar alaska. Meliuk kesana kemari.

"Ah, Yongie tidak seru. Aku kan hanya mencubit pelan," tubuh proporsional itu kini bergelayut di tangan Ten. "Benar kan, Tennie?"

Ten meringis mendengarnya. Pelan apanya? Pipi Taeyong terlihat seperti akan lepas. Risih tidak? Tentu saja! Hanya saja Ten dan Taeyong terlalu berhati lembut untuk mengatakannya.

Tak jauh dari situ Johnny mengusap wajah lelah. Kan, sudah dia duga akan seperti ini. "Krys, sudahlah. You freak them out."

Bukan hanya ucapan, tubuhnya bergerak untuk menarik Krystal yang menempel seperti lintah. Harus begitu karena dia tau Krystal tidak akan menurutinya.

Mata Krystal menatap Johnny dan Ten bergantian, lalu sedetik kemudian tersenyum miring.

"Oh, sorry. Looks like someone's burning."

Lalu berlalu dengan riang dari sana.

See? Johnny benar-benar cemburu! Lucu sekali jika mengingat sosok ini juga sosok yang sama dengan only one day date guy. Bisa cemburu menggelikan seperti ini juga ternyata.

Johnny menatapnya lama membuat Ten menaikkan alis. Apa separah itu cemburunya seorang player?

"Krystal yang memelukku duluan," jelas Ten sambil mengangkat tangan.

Helaan napas Johnny terdengar saat ia mendudukkan diri di samping Ten. "Aku tau."

Kerutan di kening Ten tidak hilang setelah melihat ekspresi wajah Johnny belum berubah. Kalau sudah tau lalu apa lagi masalahnya?

"Krystal memang seperti itu, lemah dengan sesuatu yang imut dan lucu. Maklumi saja."

Oh? Apa Johnny baru saja memujinya imut dan lucu?

"Terima kasih."

Bukan, itu bukan suara Ten. Taeyong yang menyahut dengan cengiran lebar.

Benar juga. Secara teknis Johnny juga memuji Taeyong imut dan lucu. Fakta sih, tapi ya, begitu.

"Hm, lupakan saja. Aku hanya sedikit kaget. Kukira dia dingin dan pendiam, atau kejam seperti saudara tiri di kebanyakan film," kata Ten. Selain agak risih, dia tidak mempermasalahkan sebenarnya.

"All of the sudden? Dari sisi mananya?" Johnny bertanya geli. Mengingatkan kesan pertamanya saat bertemu Krystal. Aura disekitar gadis itu sangat menarik dan sulit dijelaskan. Membuat orang-orang menarik satu kesimpulan yang paling mendekati, dingin. Padahal belum tau saja.

Blank SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang