chapter 8

454 59 4
                                    

Saat ini idolish6 tengah berdiri di ruang tunggu rumah sakit , mereka menunggu hasil pemeriksaan salah satu membernya yaitu Osaka Sogo , tadi pagi Iori menemukan Sogo tergeletak tidak sadarkan diri di lantai kamar penginapan, Iori yang kawatir langsung menghubungi ambulan dan membawanya ke rumah sakit, para member lain yang melihatnya juga ikut kawatir dan mengikuti mereka ke rumah sakit, Trigger saat ini tidak bersama mereka karena mereka beda hotel

Karena kondisi yang terjadi sekarang Tsumugi menghubungi staff untuk mengabari keadaan Sogo dan membatalkan acara hari ini, pada akhirnya pekerjaan bersama dengan Trigger dibatalkan dan hanya di isi dengan anggota Trigger saja.

Dokter pun akhirnya keluar dari ruangan , dokter itu mengakatan kalau Sogo hanya kecapekan dan sedikit stress , yang lain mendengarnya sedikit  lega karena bukan penyakit yang serius.

" dasar Shou chan dia pasti banyak memikirkan sesuatu yang tidak perlu " keluh Tamaki tiba tiba

" yaa..kupikir sebagian besar itu disebabkan olehmu Tama, dia terlalu capek mengurusimu "

Tamaki hanya diam dengan wajah cemberutnya

" sudah sudah, setelah ini kau harus merubah kelakuanmu Tamaki , dia jadi seperti ini karena kau yang sering merepotkannya " ucap Mitsuki

" ngomong ngomong melihat wajah kawatir Iori tadi mengingatkanku wajah yang sama saat aku pernah mengalami kecelakaan dulu,dia tidak berhenti menyalahkan dirinya sendiri walau sebenarnya itu bukan salahnya sama seperti sekarang ini, oh ya kalau tidak salah waktu itu juga dirumah sakit ini " imbuh Mitsuki melihat wajah murung Iori

" ini salahku, sebagai seorang center seharusnya aku bisa lebih memperhatikan yang lain termasuk Sogo san " ucap Iori dengan wajah sendunya

" tuh kan apa yang kubilang , kau lagi lagi menyalahkan dirimu sendiri " ucap Mitsuki sambil menyentil pelan dahi Iori

" hee..aku tidak menyangka kau dulu pernah kecelakaan Mitsu, dan lagi kenapa rumah sakit ini ? Bukannya kalian tinggal di tokyo "

" ya, dulu kami sekeluarga sempat tinggal di kyoto sini, namun karena pekerjaan orang tuaku akhirnya kami pindah ke tokyo..waktu itu tanganku patah dan harus berkali kali ke rumah sakit untuk penyembuhanku, jika kuingat ingat lagi, Iori..bukankah kau sering mengunjungi seseorang bahkan setelah aku sembuh sekalipun , waktu itu aku merasa senang akhirnya adikku memiliki teman juga pikirku "

" hoo...apakah dia laki laki atau perempuan ?" Tanya Nagi penasaran

" benar juga aku juga penasaran, kau tidak pernah membicarakan soal temanmu itu "

" aku tidak menyangka nii-san masih mengingatnya, soal pertanyaan kalian yang kuingat dia adalah laki laki "

" ucapanmu seperti kau sudah melupakannya "

Iori pov

Yang dikatakan nii-san memang benar, aku sudah melupakannya, sudah 5 tahun berlalu sejak saat itu. Jika kuingat ingat aku memang sering mengunjunginya di rumah sakit, apa kami memang sedekat itu ya?

Bagaikan vidio yang diputar , ingatanku menampilkan sesosok anak kecil yang ceria dan cerewet, sosok yang selalu berada di atas tempat tidur dengan infus ditangannya, sosok yang selalu tersenyum ceria ketika melihat aku saat membuka pintu, walaupun wajah sosok itu masih samar, entah kenapa sosok itu terlihat mirip dengan Nanase san, oh ya bukannya dia selalu bilang bahwa kita sudah saling mengenal sejak lama, apa mungkin...

Aku pun masuk ruangan setelah yang lainnya masuk untuk melihat keadaan Sogo san , namun bukannya Sogo san yang kulihat malah pemandangan di depanku adalah Nanase san dengan baju rumah sakit serta infus dan alat bantu pernafasan yang dipasangkan pada tubuhnya, dia tersenyum padaku dan memanggil namaku " Iori " , aku tertegun melihatnya

" ori...Iori...Iori "

Pemandangan langsung berubah menjadi Sogo san dan yang lainnya melihatku kawatir, nii-san juga melihatku dengan bingung dan kawatir. ini terjadi lagi, sebelumnya aku melihat hal yang sama saat di kuil kemarin, Nanase san yang terlihat seperti itu, sejak awal pertemuan kami dia terlihat seperti anak anak biasa dengan pakaian kasualnya, kenapa aku membayangkan sosok Nanase san seperti itu ?

" ada apa denganmu Iori ,tiba tiba masuk dan mematung seperti itu, bahkan sampai harus kupanggil berkali kali " tanya Nii-san heran

" kau tidak apa apa kan Iori kun? Apa ada sesuatu yang mengganggumu? "

Ada apa denganku tiba tiba melamun seperti tadi? Bahkan aku sampai membuat Sogo san kawatir, padahal dia tidak boleh banyak pikiran saat kondisinya seperti ini.

" aku baik baik saja Sogo san hanya sedikit melamun saja tadi " jawabku menampilkan senyum menandakan aku baik baik saja

" benarkah itu ?" Sogo san masih melihatku dengan kawatir, aku mengangguk sebagai jawaban 

Entah mengapa aku ingin menemui Nanase san, dia tidak ada disini sejak tadi, apa mungkin dia di sekitar rumah sakit?

Sekilas aku mengingat wajah sedih hantu kecil itu ketika aku bilang tidak mengenalinya, Aneh...kenapa aku merasa bersalah pada Nanase san, mungkin aku harus bicara dulu padanya

" maaf semuanya, aku keluar sebentar untuk mencari udara segar " ucapku pamit kepada yang lain

" ouh..cepatlah kembali ya " jawab Nii-san melambaikan tangannya

Aku menyusuri rumah sakit mencari sosok hantu yang selalu nempel padaku itu, sampai akhirnya aku tiba di taman rumah sakit, kulihat ada satu pohon maple berdiri kokoh disitu, daunnya sudah memerah dengan sempurna, entah mengapa rasanya dejavu

kulihat dengan seksama ternyata Nanase san sudah berdiri di situ memandangi pohon maple tersebut, aku menghampirinya namun langkahku terhenti ketika ia mulai bernyanyi

Akino yuuhini teruyama momiji

Suara nyanyian itu...aku pernah mendengarnya

Koimo usuimo kazuaru nakani

Saat aku mendengar Nanase san bernyanyi, rasanya sangat nostalgia

Sebuah ingatan tiba tiba muncul di kepalaku, ingatan tentang masa kecilku saat berkunjung ke rumah sakit ini dan ingatan tentang seseorang yang dulu sering kujenguk, dia adalah temanku saat itu,dia adalah Nanase Riku, haha....kenapa bisa aku  lupa dengannya, pantas saja waktu itu dia menghilang tanpa kabar, ternyata memang dia tidak bisa mengabariku. Bukankah aku teman yang jahat beranggapan dia tidak berteman tulus padaku dan melupakannya, bahkan aku sempat membuatnya sedih waktu itu

Hatiku campur aduk saat ini, aku merasa marah terhadap diriku sendiri sekaligus merasakan sedih yang mendalam, teman yang selama ini kupikir menjauhi dan membuangku ternyata sudah mati dalam kecelakaan, dan sekarang menjadi hantu gentayangan , aku senang dia masih di dunia ini walau sebagai hantu, tapi aku tau dia tidak akan berlama lama disini pada akhirnya, aku memang ingin membantunya menyelesaikan urusannya di dunia, namun di sisi lain aku tidak ingin dia pergi dari dunia ini.

Iori pov end





To be continued



Akhirnya cerita ini mau mendekati akhir, maaf kalau chapter kali ini pendek 😅

Maaf sebanyak banyaknya kalau belakangan ini updatenya lama, Terimakasih yang masih baca dan menunggu fanfic yang kubuat ini

Walau mungkin ceritanya mulai tidak jelas, saya akan berusaha membuat ending yang bagus di cerita ini ^^

Sekali lagi terimakasih yang sudah mau ngevote dan komen fanfic amatiran ini 🤗

Unfulfilled WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang