chapter 6.5

540 71 4
                                        

Hallo semuanya maaf aku lama nggak uploud dan cuma buat segini aja dikarenakan aku sibuk dengan tugas sekolah dan buntu ide🙏😅

Terimakasih yang masih mau membaca dan memberi vote dengan cerita fanfic yang kubuat ini walaupun aku nggak tau lagi dengan jalan ceritanya udah bagus apa malah melenceng 😅

Oh ya ini aku ambil lagu random aja yang berhubungan dengan pohon maple atau musim gugur gitu

Ini mungkin cerita tambahan chapter 6 aja tapi semoga kalian tetap suka dengan ceritanya

---------------------------‐-----------------------------------

Cerita ini diambil sebelum Riku menjadi hantu

Riku pov

" Haahhh...aku bosan " keluhku sambil melihat pemandangan pohon maple di balik jendela ruangan yang kutempati sekarang.

Aku sangat benci tempat ini, selalu ada bau obat yang menyengat, aku juga benci infus yang selalu tertancap di tanganku ini, apalagi aku paling benci saat Ten-nii tidak ada disini, dia sudah pergi jauh dengan orang menyeramkan itu

Aku yang merasa bosan pun berinisiatif untuk keluar diam diam, aku beranjak dari tempat tidur, kuambil cairan infus yang tergantung, lalu keluar ruangan , aku melihat kanan dan kiri memastikan tidak ada perawat yang melihatku, hingga aku akhirnya berhasil ketempat taman  belakang rumah sakit, disana terdapat banyak sekali pohon mapel, warna daunnya saat itu sudah merah sempurna seperti rambut milikku.

Aku sangat senang bisa keluar dan melihat pemandangan indah ini, saking senangnya aku pun mulai bernyanyi

( Japanese flok song #27 Autum Leaves/ Momiji )

Akino yuuhini teruyama momiji

Koimo usuimo kazuaru nakani

Matsuwo irodoru kaedeya tsutawa

Yama no fumoto no susomoyo~

Tani no nagare ni chiriuku momiji

Namini yurarete hanarete yotte

Akaya...

Krak

Perhatianku teralihkan oleh suara ranting yang terinjak, aku berhenti bernyanyi dan menoleh ke arah sumber suara, ternyata di balik pohon ada anak yang terlihat seumuran denganku, dia memiliki rambut raven dan warna mata yang senada dengan rambutnya

Sepertinya dia terkejut aku memergokinya, tanpa pikir panjang aku tersenyum dan mendekatinya

" halo~ siapa namamu ? Namaku Riku " ucapku mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, biasa kalau mau kenalan harus jabat tangan dulu kan?

" I..Izumi Iori desu " ucap anak yang bernama Iori itu dengan wajah malu malu

" jaa...Iori ne, mulai sekarang kita adalah teman, yoroshiku Iori " ucapku senang

" Riku "

Deg

Tanpa sadar ternyata dibelakangku sudah ada kaka perawat dengan senyumannya namun itu terlihat seram dimataku, kakak perawat langsung memarahiku karena keluar dari kamar secara diam diam, dia berkata para perawat sempat panik mencariku yang tiba tiba menghilang,

" sekarang ayo kembali ke kamarmu, udara disini dingin, tidak baik bagi kesehatanmu " ucap kakak perawat sambil mengandeng tanganku

" sampai jumpa lagi Iori " aku tersenyum melambaikan tangan kepada Iori

Itulah pertama kalinya aku dan Izumi Iori bertemu, sejak saat itu kami berteman, menurutku Iori adalah anak yang serba bisa atau bisa dibilang sempurna, ia selalu bisa mengatasi kecerobohan yang kulakukan, tidak lupa mulut yang agak pedas milik Iori terkadang membuatku kesal, padahal aku lebih tua setahun darinya, namun aku masih suka dengan Iori yang menjadi teman pertamaku

Iori selalu ke rumah sakit menemani kakaknya untuk check up , ia sering ke kamar inapku saat kakaknya diperiksa,bahkan setelah kakaknya sembuh total dia tetap mengunjungiku seminggu sekali, kami menjadi semakin akrab, hingga...

" eh...aku boleh pulang hari ini?" Tanyaku senang kepada dokter di dekatku , dokter itu pun mengangguk

" yokatta ne..Riku, ayo bersiap siap untuk pulang kerumah " aku mengangguk senang kepada ibu dan ayahku yang berada di dekat dokter

Ibu membereskan barang barang milikku , sedangkan ayah sedang mengurus administrasi , kami pulang menggunakan mobil sederhana milik ayah

Ah!! Aku lupa mengabari Iori, bagaimana kalau dia datang dan tidak ada aku disana, padahal kami juga sudah janji akan Bernyanyi bersama di bawah pohon maple, padahal sekarang daunya sudah memerah cantik sekali

Oh..tapi dia memberikan alamat rumahnya untuk aku berkunjung disana ketika sudah keluar rumah sakit, saat aku sampai di rumah nanti aku akan langsung mengabari Iori lewat surat

Hatiku sangat senang hari ini, aku tidak sabar untuk sampai rumah dan mengabari Iori, aku terus tersenyum senang hingga ibu melihatku

" fufu..hari ini Riku senang sekali ya bisa pulang kerumah " ucap ibu dengan senyum lembutnya, ayah yang menyetir di depan juga ikut tersenyum

Namun tidak berselang lama , aku melihat dengan panik, di depan kami tiba tiba muncul truk yang melaju dengan cepat

" AYAH DI DEPAN " teriakku panik

Ayah juga ikut panik langsung membelokkan mobil menyamping, ibu langsung memelukku dengan erat di belakang mobil, tetapi kami tidak sempat menghindari tabrakan , mobil kami terpental dan berguling guling di jalan saking kerasnya hentaman dari truk hingga pohon yang ada di pinggir jalan menghentikan mobil kami, kondisi mobil kami hancur hampir tak berbentuk dan mengeluarkan asap.

Sakit, aku merasakan sakit di seluruh tubuhku.

" uuhh..i..bu...a..yah.."

lirihku tidak sanggup berbicara karena menahan rasa sakit di sekujur tubuhku, aku juga merasakan sesak pada dadaku,  samar samar kulihat ayah dan ibu tidur dengan badan yang sudah berlumuran darah, aku juga merasakan ada cairan kental yang mengalir dari kepalaku, tubuhku terasa sangat berat, aku bahkan tidak bisa menggerakkan tanganku.

Dingin sekali di sini, kenapa ini terjadi? Padahal seharusnya kami pulang kerumah hari ini, aku juga sudah janji pada Iori, maaf Iori, sepertinya aku tidak bisa menetapi janji kita....apa yang kita janjikan ya?.....aku tidak ingat,..... bagaimana dengan Ten-nii? Apa Ten-nii baik baik saja sendirian disana?

Penglihatanku perlahan menggelap , anehnya aku tidak merasakan sakit ditubuhku lagi.

ketika tersadar aku sudah menjadi hantu

Riku POV end
.
.
.

Iori pov

Hari ini aku ingin mengunjungi Riku namun dia ternyata sudah meninggalkan rumah sakit kemarin, aku pun pulang dengan agak kecewa karena dia tidak memberitahuku bahwa dia sudah keluar dari rumah sakit

Seminggu pun berlalu, dia masih belum memberi kabar sama sekali layaknya orang hilang , padahal aku sudah memberi tau alamat rumahku, seharusnya dia sudah mengirimkan surat atau berkunjung kemari, apa mungkin dia menjauhiku dan sudah tidak ingin berteman lagi denganku seperti yang lain?

Tahun demi tahun berlalu, kini usiaku sudah 15 tahun, aku bahkan sudah lupa bagaimana wajah bahkan namanya, namun hal yang paling tidak bisa kulupakan adalah moment saat kami bertemu pertama kali, saat ia menyanyi di sekitar pepohonan maple walau visual wajahnya masih samar di ingatanku.

Iori pov end

Iori menjalani hari harinya seperti biasa tanpa tau bahwa Riku sebenarnya sudah tiada, Iori perlahan melupakan Riku, hingga mereka dipertemukan kembali saat Iori berumur 16 tahun walau Riku sudah menjadi hantu dan Iori yang tidak mengenal teman masa kecilnya itu.

Jadi begitulah ceritanya, maaf kalau jalan ceritaku mungkin monoton 😅🙏

Untuk yang nunggu chapter 7 mungkin masih agak lama, karena aku masih memutar otak untuk membuat jalan cerita yang bagus , jadi ditunggu ya..

Dan juga mungkin agak telat ngucapinnya tapi aku pingin tetap ngucapin

Minal aidin wal faizin
Mohon maaf lahir dan batin🙏😊

Unfulfilled WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang