" ok sudah cukup, kerja bagus semuanya " kata salah satu staff sambil menepuk tangannya untuk memerintah mereka berhenti.
Hari ini trigger tengah sibuk melakukan gladi resik untuk persiapan konser mereka yang akan datang lusa. Walaupun masih belum menjalankan konser sungguhan mereka tetap menunjukkan keprofesionalnya kepada yang lain. Seolah mereka menjalankan konser sungguhan.
Setelah selasai ,mereka berencana kembali ke dorm mereka karena sudah tidak ada jadwal yang harus mereka isi hari ini.
" hei sebelum pulang bagaimana kalau mampir ke toko soba milik kakekku, aku ingin memakan soba sekarang, bagaimana Ten..Ryuu..? " tanya pria berambut silver kepada membernya di dalam mobil.
" seperti biasanya kau tidak bisa lepas dari soba ya soba-man" jawab ten dengan sinis
" hei bocah , bisakah kau jaga ucapanmu pada yang lebih tua darimu" ucap pria rambut silver itu agak kesal
" itu bukan urusanmu rambut uban " jawab ten lagi
" kau...dasar bocah muka dua " kata pria itu menahan emosinya.
" sudah...sudah...jangan bertengkar kalian berdua " kata ryuu berusaha merelai mereka berdua " aku tidak keberatan kok Gaku, lagipula aku juga lapar hari ini " lanjutnya sambil menoleh ke arah pria rambut silver tadi atau bisa kita panggil Yaotome. Gaku seorang member sekaligus leader dari trigger.
" bagaimana denganmu bocah ? " tanya gaku kepada Ten
" aku akan ikut " jawab ten singkat
Sesampainya disana, mereka disambut dengan baik oleh ibu dari Gaku, Gaku langsung membantu menyiapkan soba untuk teman teman membernya.
Tempatnya saat ini tidak terlalu ramai ,namun juga tidak sepi
Ten melihat di sebelahnya ada sebuah keluarga kecil yang tengah menikmati soba mereka, si anak dengan gembiranya makan soba dan berincang dengan ayah dan ibunya.
Hal itu mengingatkannya dengan keluarganya disana, Ten selalu bertanya tanya tentang kabar mereka apalagi kabar tentang adik yang dia sayangi, bagaimana keadaan mereka? Apa mereka baik baik saja? Apa mereka bahagia? Bagaimana keadaan adiknya sekarang? Apakah penyakitnya sudah membaik atau malah memburuk? Itulah isi pikiran Ten jika mengingat keluarga kecilnya itu.
Sebenarnya Ten ingin mencari tau kabar tentang mereka, namun hal itu dihalangi oleh kujou takamasa ayah angkat Ten , karena kujou ingin Ten fokus menjalani karir idolnya untuk bisa melampaui zero.
Setiap kali Ten mengingat keluarganya, perasaan sakit muncul di dadanya ,ia tidak tau kenapa ia merasakan hal itu seolah dia sudah kehilangan sesuatu.
Ada juga hari dimana dia menangis tanpa sebab seperti merasa kehilangan setengah dirinya, hal itu tentu saja menjadi rahasia kecilnya kepada yang lainnya.
" ada apa Ten? Kau sepertinya terlihat tidak sehat hari ini " tanya ryuu melihat wajah Ten yang agak pucat.
" aku tidak apa apa, mungkin hanya sedikit kelelahan " jawab ten dengan sedikit senyuman nampak di wajahnya, tetapi ryuu masih sedikit menunjukkan rasa cemasnya
"Tuk"
Tiba tiba sebuah mangkuk berisi soba ditaruh di depan meja Ten " makanlah bocah dan nikmati istirahatmu hari ini, ini aku yang traktir " rupanya itu adalah Gaku yang mengantarkan soba pesanan Ten.
Ten merasa bersyukur memiliki leader sepertinya, walaupun mereka selalu bertengkar, namun sebenarnya Gaku adalah orang yang hangat dan peduli dengan temannya.
" terima kasih Gaku " ucap Ten tersenyum lembut tanpa melihat ke orangnya.
Gaku tertegun mendengar ucapan ten, ia merasa aneh dengan sikapnya barusan seperti bukan kujou Ten yang biasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unfulfilled Wishes
Fiksi Penggemarizumi iorii adalah seorang member idol grub yang baru baru ini dibuat sekaligus seorang center, seharusnya ia bisa menjalani kehidupannya dengan sempurna sampai ia dihantui hantu anak kecil bernama nanase riku, iorii merasa riku sudah mengenal dirin...