"Huhh.. syukurlah kalau yaya senang. Lagi pun, apesal aku masih ada kat sini." Boboiboy
Mungkin akan selalu ada perubahan dari susunan kata dan cerita setiap harinya,tanpa mengubah inti cerita. Hal ini, author lakukan untuk menjadikan fanfict ini le...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ying pov
Aku bukanlah orang bodoh. Aku cukup mengerti apa yang membuatku kesal dan apa yang orang lain pikirkan tentangku. Tapi, menebak perasaan sendiri nyatanya lebih rumit. Sekejap aku merasa aku jatuh cinta. Sekejap lagi aku merasa itu hanya perasaan nyaman. Itulah yang kurasakan setiap kali bersama dengan Fang.
"Ying.. "
Fang menghampiriku seraya menenteng sandal selop dan air mineral.
"Minum ini.."
Aku menatap air mineral tersebut sebelum akhirnya menerimanya.
"Tak da racunnya kan?" tanyaku.
"Kau gila? Untuk apa aku melakukan itu?." jawab Fang kesal. Ia berjongkok lalu memasangkan sandal selop ke kakiku.
"Biar aku saja yang survei lokasi. Kau istirahatlah.. aku tak mau kau jadi bebanku."
Mendengar ucapan Fang yang mengatai aku beban, sontak aku langsung memukul kepalanya pelan.
"Hey.. apa?."
"Jangan mengataiku beban."
Fang hanya terdiam mendengar omelanku. Ia menatapku tajam. Aku paling benci bila harus main saling tatap begini. Ungkapkanlah saja,atau beritahu lewat tindakan selain tatap menatap begini.
"Apa yang membuatmu marah?."
"Kau tak menyadari kesalahanmu?." tanyaku sinis.
"Aku tahu. Tapi aku ragu."
Aku hanya mengangkat bahu tanda tak peduli.
"Kau jeolous?"
Aku langsung tersedak air mineral yang baru saja kutenggak. He, yang benar saja.. dia bilang apa tadi?
"Yang benar saja.. tak da waktu kena jeolous. Aku hanya.. kau tak pernah berfikir harga diriku terluka?"
Aku menghela nafasku perlahan sebelum akhirnya mencoba bercerita. "Aku bingung denganmu... kau sering menjelek-jelekkan ku didepan semua lelaki.. maksudmu apa? Kau bilang, aku hanyalah wanita bocah yang tidak ada menarik-menariknya sama sekali dan kutu buku. Kau bahkan mengatakan semua aibku.. MAKSUDMU APA??!!! Kau tak tahu bagaimana rasanya saat aku harus melewati segerombolan orang yang menertawaiku. Selama ini aku tak masalah.. tapi.. kau tak tahu apa.yang terjadi karena itu."
