Part 12 Boboiboy bodoh

1.2K 75 10
                                    

"Dey! Kami mencari kau tau! Kenapa kau malah ada kat lorong berhantu ni? Apesal kau menangis ha?! Ini.. apesal peluk-peluk ha!" Tanya Gopal. Ying hanya memutar bola matanya lalu menginjak kaki Gopal. Yaya yang tersadar masih berada dipelukan Amar langsung melepaskan pelukannya seraya mengucap kata maaf berulang kali.

"Yaya..apa jadi ni?" Tanya Tok Aba.

Yaya hanya menunjukan benda yang ia genggam beserta robekan kain yang ia temukan.

"Ini jam kuasa Boboiboy.. macam mana boleh ada kat kau Yaya?" Tanya Ochobot.

Yaya hanya diam. Ochobot mencoba mengamatinya lagi lebih dekat. "Darah..kain ini.."
Ochobot terkejut. "Cucu Atok.." Tok Aba ambruk untungnya langsung ditangkap oleh Gopal.

"Atoookkkkkk..."

Yaya membisu. Otaknya lagi-lagi tak bekerja.

"Korang tak pe?"

"Dey..tak liat kah kau..HEHHH...KAU..."-Gopal terkejut dengan kemunculan orang dihadapannya.

Yaya yang penasaran langsung mengarahkan pandangannya kearah pandangan Gopal tertuju.

"Ee...B-Boboiboy?"

(Author Pov)

Melihat kemunculan Boboiboy yang tiba-tiba, semua orang terkejut. Bahkan Gopal yang tak yakin bahwa yang muncul dihadapannya adalah Boboiboy langsung bersembunyi dibalik tubuh Ying.

Boboiboy menghela nafas pelan. Lalu memerhatikan mereka satu persatu.

"Ini aku..Boboiboy.." Ucapnya lembut.

Boboiboy memerhatikan teman-teman yang ada dihadapannya beserta Tok Aba.

Boboiboy memerhatikan Atoknya yang pingsan. Ia berusaha mencerna bulat-bulat apa yang sebenarnya telah terjadi.

"Ape sal kalian ada kat sini?" Tanyanya. Gopal yang mendengarnya sontak merasa kesal. Pasalnya mereka sampai izin kesekolah demi mencari Boboiboy. Tok aba dan Ochobot sampai tutup kedai demi mencari Boboiboy.

"Dey! Kami ada kat sini sebab cari kau lah!!" Teriak Gopal kesal.

Yaya yang posisinya berada didekat Gopal, berusaha menahan emosinya lalu berdiri menghampir Boboiboy. Perlahan ia berjalan mendekati Boboiboy. Tepat dihadapan Boboiboy, Yaya mengangkat tangannya siap untuk menampar Boboiboy. Boboboy refleks menutup matanya bersiap menerima amukan Yaya.

'Eh.. tak terasa pun..' Batin Boboiboy masih dengan menutup matanya.

Alih-alih menampar Boboiboy, Yaya malah menyentuh wajah Boboboy seraya memerhatikan wajahnya yang pucat pasi. Boboiboy mencoba membuka matanya perlahan. Melihat Yaya yang sedang memerhatikannya dengan ekspresi khawatir, Boboiboy mencoba tersenyum sembari meyakinkan bahwa ia baik-baik saja.

"Dah lah..tuh aku Ok ok je.." Ucap Boboiboy.

"Pasti sakit kan.....kau nih.. " Yaya terdiam. Lelah rasanya Yaya menahan emosinya, pada akhirnya pecah juga. Boboiboy yang melihat Yaya menangis langsung kikuk, bingung harus melakukan apa.

"Kau ini..selalu saja.. se.. " Yaya mencoba menenangkan dadanya yang terasa sesak.

"Yaya.. Sory..jangan menangis ya.. aku ok ni" Ucap Boboiboy lembut seraya tersenyum lebar.

Tapi sayangnya hal tersebut malah membuat tangisan Yaya menjadi-jadi. Boboiboy yang melihatnya tambah bingung. Yaya tak dapat membayangkan bila apa yang ia khawatirkan benar-benar terjadi. Ia tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi bila si bodoh yang ada dihadapannya benar-benar pergi untuk selamanya. Semakin dipikir,semakin yaya kesal. Pasalnya, setiap Boboiboy terkena masalah, ia selalu tersenyum dan meyakinkan bahwa ia baik-baik saja. Perlahan Yaya memeluk Boboiboy. Takut bila angan-angannya benar-benar akan terjadi. Sontak Boboiboy terkejut, dirasakannya pundaknya yang basah oleh air mata Yaya. ia coba mengusap pundak Yaya pelan.

Friend Become Love (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang