Yaya sedang duduk di kantin sembari menikmati coklat hangat yang dibelinya. Walaupun tak se enak coklat buatan Tok Aba, tapi ini cukup untuk menghangatkan tubuhnya dipagi yang dingin.
Tap, tap, tap
Terdengar suara langkah kaki berjalan kearahnya.
"Yaya!!" Gadis berambut sebahu, dengan bandana dikepalanya sedang berlari kearah Yaya seraya melambaikan tangannya. Ya, dia adalah Nana alias seniornya.
"Eh..kak Nana..ada apa kak?
"Kamu di panggil Amar untuk keruang osis sekarang."
"Em..baiklah kak."
Yaya segera menuntaskan ritual minum coklat panasnya dan segera bangkit dari tempat duduknya. Saat Yaya akan pergi, Nana menarik tangan Yaya secara tiba-tiba.
"Eh..kak..ada apa?."
"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu..kamu tidak keberatan kan? Menemuiku setelah ini?."
"Baiklah kak".
Yaya pun pergi untuk menemui Amar. Dilihatnya amar yang sedang kerepotan karena harus mengumpulkan berkas-berkas yang berserakan.
"Em..kak?..ada yang bisa saya bantu?."
"Eh..yaya..bisakah..kau kumpulkan berkas-berkas yang ada dimeja itu." Kata amar seraya menunjuk meja yang ia maksud.
Yaya berjalan mendekati meja tersebut lalu merapihkannya.
Dengan tidak sengaja yaya melihat daftar pemain sepak bola. Didaftar tersebut tertera nama Boboiboy yang bermain untuk mewakili kelasnya.'Em.. Boboiboy jadi kaptennya? Eh.. Fang pula ikut main? Fang kan tak cakap bila suruh main bola sepak.. ' Batin Yaya. Yaya tertawa kecil membayangkan masa-masa dulu. 'Semoga kalian sukses'.Batinnya lagi.
"Yaya?!."
Yaya terkejut saat tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya."Eh..kakak..bikin kaget aja.."
"Kamu ngelamunin apa?""Bukan apa-apa kak.. ini berkasnya kak..kak boleh saya pergi sekarang?."
"Em..ya sudah..tapi ingat setelah istirahat nanti kita rapat osis".
"Ok kak..kalau begitu saya permisi".
Yaya meninggalkan Amar lalu pergi untuk menemui Nana di kantin. Sesekali Yaya melompat-lompat kecil sembari bersenandung pelan. Terlihat Nana menyambut Yaya dengan perasaan senang.
"Yaya..terimakasih..kamu sudah mau datang".
"Tidak masalah kak. oh ya kak..nanti osis akan ngadakan rapat..kakak jangan sampai lupa ya."
"Tentu."
Yaya melihat wajah Nana yang akhir akhir ini tampak murung. Yaya berniat menanyakannya.
"Em anu.."
"Yaya, sebenarnya ada hal yang ingin aku tanyakan."
Yaya menatap mata Nana dengan tatapan penasaran
"Em..Yaya apa kamu menyukai Amar?."
'He.. kenapa jadi kak Amar?' Batin Yaya.
"Tidak kak! Aku benar benar tidak memiliki perasaan lebih dengan kak Amar." Jawab Yaya.'Karena dia adalah laki-laki yang membuatku kerepotan setiap harinya.' Batin Yaya
"Oh, kukira kau menyukainya bahkan akhir-akhir ini, dia lebih sering meminta bantuanmu dibanding aku.. padahal aku sekretarisnya."
"Mungkin kak Amar mengira kakak sedang sibuk, jadi dia menyuruhku."
"Yaya, aku berteman dengan Amar sejak sekolah menengah pertama.. aku tahu bagaimana sikapnya..dia selalu dingin dengan semua wanita..tapi tidak dengan mu..dia menyukaimu Yaya."
"Kak..tenanglah...aku benar benar tidak menyukai kak Amar..dan aku berjanji tidak akan pernah..menyukainya." Jawab Yaya. Tapi Nana masih saja terdiam.. Yaya memutar otaknya untuk mencari cara supaya Nana dapat memercayainya.
"Tenang kak.. ada orang lain yang kusukai." Ucap Yaya tegas.
"Eh.. siapa?" Tanya Nana.
"Ra-ha-si-a.. yang jelas dia bukan Kak Amar." Ucap Yaya.
Nana hanya merungut kesal mendengar jawaban Yaya.
Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi. Nana bangkit dari tempat duduknya lalu hendak bergegas kekelas."Maaf Yaya, sepertinya aku terlalu mencurigaimu.. tapi, ada satu nama yang terlintas dikepalaku. Apa orang yang kau sukai itu Boboiboy?." Ucap Nana seraya tersenyum jahil. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Yaya dengan muka merah padamnya.
'Hey.. aku ini kenapa?' Batin Yaya.
Istirahat
Yaya terus memandangi Boboiboy yang sedang latihan bola bersama teman-temannya. Entah mengapa kata-kata Nana masih terngiang-ngiang dikepalanya.
"Hai Yaya!!" Sapa Boboiboy yang saat itu sedang bermain bola.
Yaya melambaikan tangannya sebagai tanda bahwa ia mendengarnya."Eh Boboiboy..Awaass..
Bola mendarat dengan indahnya kekepala Boboiboy.
"Haha rasakan kau Boboiboy!! bukannya berlatih..malah asyik mengobrol je..haha." Ledek Fang yang sengaja melempar bola kearah Boboiboy.
"Apa!! Kau bilang.. hii...sini kau!!."
Akhirnya Boboiboy dan Fang saling kejar mengejar. Fang memang tidak dapat diandalkan dalam permainan sepak bola. Tapi apa boleh buat, karena kekurangan orang , mau tidak mau Fang harus ikut serta dalam tim sepak bola tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Become Love (LENGKAP)
Fiksi Penggemar"Huhh.. syukurlah kalau yaya senang. Lagi pun, apesal aku masih ada kat sini." Boboiboy Mungkin akan selalu ada perubahan dari susunan kata dan cerita setiap harinya,tanpa mengubah inti cerita. Hal ini, author lakukan untuk menjadikan fanfict ini le...