6

131 17 0
                                    

Jungkook pastinya kaget. Mau jawab apa dia.

"Ehem" dehem Jungkook melepas keheningan.
"Kakak yakin suka sama Jungoo?? Jungoo makannya banyak lo kak, cengeng, nggak pinter terus baperan lagi" lanjut sang pria bergigi kelinci.

Sontak Taehyung tertawa keras atas reaksi polos Jungkook yang notaben adalah adik kelas sekaligus gebetan dari 1 tahun lalu.

Taehyung turun dari sofa, berlulut sembari menggenggam tangan Jungkook yang dirasa dingin. Efek gugup mungkin.

"Kakak udah terlanjur sayang, jadi kakak pasti nerima Jungoo apa adanya"

Yang dipanggil Taehyung diam sebentar.

"Jadi, mau jadi pacar kakak ya?"

Jungkook termenung sejenak. Kalaupun Jungkook menolak dia rasa rugi juga pasalnya Taehyung itu baik, ganteng pula apalagi dia sering traktir Jungkook makan sushi ataupun ice cream. Tapi Jungkook belum siap, kata Mingyu kalau punya pacar kita dilarang deket sama cowok atau cewek lain. Dan Jungkook masih rindu Jimin. Mereka itu menganggap sibling satu sama lain.(mungkin)

"Boleh kasih waktu buat Jungoo??" ucap Jungkook. Bibir bawahnya digigit. Dia grogi.
"Boleh kok kakak bakal nungguin"

Tak selang lama yang dipanggil Jungoo tersenyum memperlihatkan gigi kelinci dikeluar sedikit.

"Makasih kak, secepatnya Jungoo bakal jawab kok"

DESSERT

"Diem aja dari tadi. Kamu sakit??" tanya Jimin kepada adik busannya.

Beda Jimin beda pula Jungkook yang masih bergeming sembari mengaduk sup yang sempat dibeli Jimin untuk keduanya. Semua terjadi karena waktu Jimin kerumah Jungkook sang adik terlampau diam dan itu justru buat Jimin khawatir bukan kepalang.

"Kak, tadi kak Tae nembak Koo"

Jika kebanyakan orang kaget saat sedang makan mereka akan tersedak lain halnya dengan Jimin yang mereka tenggorokannya tercekik dan hanya membuat Jimin diam.  Sakit. Tapi jimin tidak tau kenapa.

"Terus kamu jawab gimana??"
"Belum Koo jawab sih. Bingung juga gimana jawabnya"

Jungkook merengut. Yang lebih tua hanya melihat tanpa memberi komentar. Jimin takut adiknya tidak lagi bergantung padanya, takut dia tidak lagi dekat atau dia takut Jungkook perlahan akan menghilang dari bagian dari hidupnya. JIMIN TAKUT.

"Tolak aja kalau gak siap"

Jungkook mengercitkan dahi. Heran yang barusan dibilang kakak kelasnya.

"Bukan gitu Koo mau kok sama kak Tae-"
"Kalau gitu terima aja"

Jimin tidak tau dari mana jawaban yang barusan dilontarkan tapi yang pasti nada jawaban dari Jimin lebih ketus ketimbang biasanya.

"Iya mungkin, Koo terima aja kali ya, bentar lagi kak Jimin juga punya pacar. Jadi kita samaan" Jawab Jungkook sekenanya lengkap dengan cengiran khas miliknya.

Boleh diakui baru kali pertama ini Jimin tidak menyukai cengiran kelinci itu. Perkataan Jungkook tidak sepenuhnya salah. Malah terkesan ada benarnya juga. Kemarin Jimin yang terus terang mengatakan jika dia menyukai Seulgi. Jimin pusing.

"Tapi Kakak belum punya pacar Koo, kamu kemaren bilang mau nungguin kakak dulu baru mau pacaran"

Sebenarnya itu hanya alasan Jimin agar Jungkook tidak cepat-cepat pacaran. Seperti yang dirasakan dan dikatakan Jimin tadi. Dia takut adik busannya perlahan akan menghilang dari bagian hidupnya.

"Oh iya ya, kak Jimin kapan nembak Seulgi nya?? Kalo kemalamaan entar aku selip. Aku nggak mau kelamaan lajang entar dikira nggak laku"

Yang dipanggil Jimin tertawa lepas.

"Nggak akan lama, mungkin 20 tahun lagi mungkin"
"Keburu tua aku nanti kak, nanti gimana kalo nggak ada yang mau sama aku gara-gara aku kelamaan nungguin kakak??"

"Yaudah kalo udah nggak ada yang mau sama kamu, kamu sama kakak aja"

Jimin terlampau senang hingga tidak terlalu memikirkan jawaban yang tadi terlontar.

"hah??" Jungkook tercengang

Vote dan comment kalian sangat berharga

Dessert I Jikook Lokal AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang