Partner

103 15 1
                                    

Pintu ruang dance terbuka menampilkan kepala Woozi yang menengok ke dalam mencari keberadaan Chan. Chan melambaikan tangannya dan menunjuk 4 plastik besar di dekatnya. Tanpa berpikir panjang, Woozi melangkahkan kakinya menuju Chan dan melototkan mata ke arahnya.

"Apa ini Chan?"

"Hehehe bantuin hyuung, bawa ini. Nah aku bawa yang itu." Chan menunjuk sebuah box berukuran sedang di dekat pintu.

Belum sempat Woozi bertanya, Chan sudah bergerak ke arah pintu dan memeluk box itu erat-erat. Berjalan ke depan pintu dan menatap pintu sebelum melirik ke arah Woozi. "Hyuung.. Pintunya.. Bukain tolong."

Woozi terkekeh melihatnya dan mengambil 4 plastik besar sebelum berjalan ke arahnya. "Diliatin aja Chan pintunya, siapa tau kebuka sendiri."

"Aaa hyung jinjja."

Tangan kanannya bergerak meraih gagang pintu dengan memegang 4 plastik di kiri kanannya, memutar dan membukanya. Tangannya sebelah kiri mendadak ringan dan membuatnya melirik ke kiri yang ternyata Hoshi.

"Oii hyung, bagus-bagus. Bantuin kita ke studio ya hyung. Aku duluaan." Chan keluar dari ruangan dan berjalan cepat ke arah studio. Mulutnya terus menerus menyemangati dirinya sendiri dan memenuhi koridor.

Hoshi tanpa mengatakan apa pun ke Woozi, melangkah ke luar dari ruang dance. Woozi berjalan mengikutinya dari belakang. Keheningan tercipta di antara kedua nya. Koridor yang sepi di dominasi suara decitan sepatu mereka berjalan.

"Ji.."

Hoshi membuka suara tetapi tidak ada tanggapan dari Woozi. Kakinya berhenti bergerak dan memanggilnya sekali lagi. "Ji.."

Tidak ada tanggapan. Hoshi pun memutar badannya ke belakang dan mendapati Woozi yang berjalan mendahuluinya tanpa menanggapinya. Helaan napas keluar dari mulut Hoshi dan berakhir kembali berjalan ke arah studio dalam diam.

Sesampainya di studio, Chan sudah terlihat berdiri di dekat pintu menunggu Woozi yang memegang kunci studio. Tangan Woozi bergerak cepat membuka pintu dan mereka masuk ke dalam.

"Wuaaah.. akhirnya bisa duduk. Wuaa wuaa wuaa-" Chan sibuk membuka box berukuran sedang di tangannya, menaruh di bawah dekat meja sofa dan membuka 4 plastik yang tadi dibawa.

Woozi menggelengkan kepalanya pelan dan duduk di depan meja kerjanya. Tangannya mulai sibuk dan pandangannya fokus ke layar kembali. Hoshi yang sedari tadi melihati mereka berdua dalam diam perlahan menggerakan kakinya keluar ruangan.

"Hyung-!"

Chan tiba-tiba memanggilnya dan membuat Hoshi menghentikan langkahnya berbalik melihat ke arah Chan. Dua botol minuman berada di kedua tangannya dan memberikannya ke Hoshi.

"Ini hyung. Sekalian satunya buat Yuju noona! Semangat ya hyung latihannya!!"

Tangan Woozi seketika berhenti dan Hoshi memandang ke arah Woozi yang kembali mencoba fokus dengan wajah datarnya.

"Hm.. thanks Chan. Satu aja dia udah pulang.." Hoshi mengambil 1 botol dan membuka pintu studio.

"Eh? Kok udah pulang hyung? Bukannya kalian latihan dance?"

Hoshi hanya tersenyum kecil. "Gajadi latihannya."

"Oh, yaudah buat Mingyu hyung aja sekalian. Eh apa mau nambah lagi juga boleh, aku beli banyak tadi." Chan membuka box yang ternyata kulkas mini dan memasukkan botol minuman serta cola.

"Chan, kenapa bawa banyak banget?" Woozi menghampiri Chan dan membuka tiap plastik yang tadi mereka bawa.

"Kan aku mau nginep disini. Sekalian buat hyung, biar nanti ga laper. Jadi aku tadi beli cemilan sama minum buat stok hyung. Pinter kan aku."

Chan menepuk dadanya bangga sedangkan yang punya studio terfokus pada cola di dalam kulkas yang sudah berjejer rapi. "Hyung, bilang Chan pinter.. hyung?"

Hoshi melihat mereka berdua dengan senyum kecil di bibirnya tetapi senyum tersebut seketika hilang setelah mengingat kejadian tadi. "Ku duluan ya."

Pintu terbuka dan tertutup dengan cepat. Hoshi melangkahkan kaki keluar dari studio menyisakan 2 insan yang masih berkutat dengan barang-barang yang dibawa Chan.


-The ship is sailing-


"Woozi hyung?" Chan memanggil ke arah Woozi yang masih berkutat dengan lagunya.

Terdengar dehaman membalasnya. Chan meluruskan kakinya dan tiduran di sofa. "Hyung tidur."

"Tidur duluan aja Chan."

Chan tidak membalas lagi membuat Woozi menengok ke belakang dan mendapati Chan sudah terlelap. "Cuma beda 1 detik udah tidur.. Aigoo jalja.."

Tangannya sibuk menari di atas tuts keyboard dan suara metronome memenuhi ruang studio. Dahinya mengerut perlahan dan tangannya memijat pelipisnya pelan.

"Haah.."

Fokusnya seketika terpecah dan mengingat kejadian yang tadi.

Hoshi Yuju..

Senyum kecut tercipta di bibirnya dan decakan kesal terdengar. Badannya bersender ke kursi dan menatap langit-lagit studio yang gelap. Helaan napas panjang kembali terdengar entah sudah berapa kali. Kedua tangannya menepuk pipinya dan mencoba kembali fokus ke lagunya yang hampir selesai.


-The ship is sailing-


Adegan mereka tidak berlangsung lama dengan sang perempuan terlihat terdorong menjauh dari laki-laki di depannya. Mereka terlihat bersitegang dan laki-laki tersebut langsung meninggalkannya. Suara mereka terdengar cukup keras dan terdengar sampai Woozi yang mematung di tempatnya.

"H-hoshi..?"

"Eo?! W-woozi oppa?"

Suara Yuju bergema di sepanjang koridor. Woozi terbelalak dan melihat ke arah Yuju yang  sudah menutup mulutnya kaget. Dia pun berdiri dari tempat persembunyiannya dan berjalan pelan ke arahnya. Kakinya berhenti setelah melihat di ujung koridor terdapat Hoshi yang juga melihat ke arahnya.

"Eo Yuju. Mwo?"

Yuju dengan terbata-bata menjawab Woozi. "Oppa sejak kapan disini? Aku baru lihat."

Woozi menatapnya malas dan melanjutkan langkahnya. "Ini emang baru lewat kok. Kalian lanjutin aja, bye."

Yuju menatap ke arahnya horor dan melihat ke ujung koridor terdapat Hoshi yang masih menatap Woozi. Sedangkan Woozi hanya diam berjalan melewati mereka berdua. Setelah kepergian Woozi, terbentuk keheningan mencekam di antara mereka berdua dan diakhiri dengan Hoshi yang menatap datar ke arah Yuju.

"Yuju. Jangan masuk ruang dance lagi."

"Eh, oppaa? Tapi kan kita duet berdua."

"Iya tapi bukan duet kita berdua lagi."

Hoshi melangkahkan kaki masuk ke ruang dance dengan Yuju yang tetap memanggil namanya. Sesampainya di dalam, Hoshi hanya bisa diam saat melihat interaksi antara Woozi dan Chan.


-The ship is sailing-

The ship is sailingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang