New Member

110 17 0
                                    

"Hyung, aku duluan ke club ku yaa~! Nanti ku jemput."

Pintu tertutup bersamaan dengan berhentinya dehaman pelan dari Woozi. Sekarang sudah pukul 8 pagi dan sekolah mereka sudah kembali ke rutinitas biasanya. Badannya menggeliat pelan dan merentangkan tangannya pelan. Matanya berkedip-kedip lucu beserta dengan lenguhan malas, Woozi pun bangun dari tidurnya.

Matanya menyisir ruangan yang berwarna ungu karna pancaran dari lampu neon yang terpasang tepat di belakang sofa. Perlahan kakinya turun dan berjalan mengambil tas kecilnya. Pintu studio perlahan terbuka dan Woozi melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi yang berada tidak terlalu jauh dari studio nya.

Koridor sekolah tampak sangat sunyi, seakan sekolah mereka libur yang walaupun tidak akan mungkin sekolah mereka libur. Meskipun sekolah lain bisa libur sampai 2 bulan karna adanya Hari Natal, sekolah mereka hanya libur sebulan. Untuk hari libur sekolah ini memang sangat pelit, tetapi jika berhubungan dengan usaha guna meningkatkan perkembangan murid, sekolah ini lebih unggul dibandingkan dengan sekolah lain.

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka dan terlihat Woozi sudah memakai seragam serta handuk kecil yang masih membalut rambutnya yang masih basah. Kakinya berjalan perlahan kembali ke studio. Dia mendudukan dirinya dan memandang buku pelajaran yang berada tepat di atas mejanya malas.

"Haa- Woozi fighting."

Pintu studio kembali terbuka dan tertutup beserta dengan suara gemerincing kunci yang semakin lama terdengar menjauh.


-The ship is sailing-


Tak-! Tak-! Tak-!

"Eii hyong waae?"

Sebuah gulungan koran mendarat mulus di kepala Hoshi serta Mingyu dan Dokyeom yang baru saja sampai. Mata mereka melotot ke arah Hoshi meminta penjelasan.

"Ya. Aku di sini sebagai gurumu jadi panggil aku Saem, Hoshi-ya."

"Hyong, kenapa aku juga ikut dipukul?" Mingyu meringis dan menatap ke arahnya kesal.

Tak-!

"Baru juga dibilangin panggilnya pake Saem.." Mingyu kembali dihujani pukulan koran di pundaknya dan membuatnya berlari mendekati Jeonghan yang sudah datang membawa cemilan di tangannya.

Dokyeom yang melihat kebodohan yang baru saja terjadi di depannya hanya bisa menahan tawanya dengan melihat ke arah Hoshi yang tidak ikut tertawa sepertinya. Melihat sesuatu yang janggal, tangannya menepuk pundak Hoshi. "Hyung, gwaenchana?" 

Hoshi melirik ke arahnya, mengangguk pelan dan tersenyum tipis. "Wae? Hyung sakit?" Belum sempat tangannya menyentuh dahi Hoshi, badan Hoshi bergerak mundur menjauh darinya.

"Aku baik-baik saja, sana gabung sama yang lain."

Dokyeom melihat ke arah Saem yang ternyata dari tadi sudah menunggu dirinya dan melihat kembali ke arah Hoshi. "Jaaa- Aku latihan dulu yaa cyaaa~!" Kakinya berjalan menjauh dari mereka dan Dokyeom menatap ke arah Hoshi khawatir..

Jeonghan yang sedari tadi menertawakan Mingyu yang sedang berdrama di depannya pun diam karna melihat ada yang tidak beres dan melirik ke arah Dokyeom yang terus menerus menatap ke arah Hoshi yang sedang berbicara serius dengan Hoshi. Matanya ikut memperhatikan Hoshi yang diam menatap lantai serta pelatih mereka yang melipat kedua tangannya dengan kedua matanya menatap Hoshi tajam.

'Mwoya?' Jeonghan menggerakkan mulutnya tanpa suara ke arah Dokyeom. Sedangkan DK hanya bisa menaikkan kedua bahunya dengan ekspresi bingung.

The ship is sailingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang