Sick

130 14 0
                                    

Ting! Ting! Ting!

Suara notifikasi berulang kali berbunyi dari handphone sang pemilik yang masih terlelap dengan pulasnya. Suara gedoran pintu serta teriakan dari luar tidak cukup membangunkan laki-laki mungil yang malah bergelung kembali ke dalam selimutnya.

"HYUNG PPALLI IRREONA!"

"UJI HYUNGIEEE-!"

Chan berkali-kali menelepon hp, meneriakkan namanya dan menggedor pintunya cukup kencang tetap tidak ada jawaban yang berarti dari Woozi. Hal itu membuat Chan ngedumel sendiri tetapi tetap menunggu hyungnya meskipun sudah melihat jam yang sedikit lagi menunjuk angka 8 dimana seharusnya mereka masuk pukul 8 tepat.

"Hyuuung~ gwaenchana?"

Rasa khawatir lebih mendominasi Chan dibandingkan rasa lelah dan kesal karna hyungnya yang tidak kunjung merespon.

Perlahan selimut terlihat bergerak dan menampilkan wajah Woozi yang menyembul lucu. Badannya bergeliat dan membuka matanya perlahan. Kantuk disertai pusing berlebihan di kepalanya membuatnya mengedip-ngedipkan mata pelan. Suara Chan mulai terdengar meskipun samar di telinganya tetapi cukup membuatnya mencoba untuk menyadarkan dirinya.

Tangannya menyibakkan selimut dan mendudukkan dirinya di sisi kasur. Matanya bergerak mencari benda silinder yang ternyata berada di nakas sebelah tempat tidurnya. Jarinya menempel dengan benda silinder tersebut dan dirinya terkejut bukan main saat melihat jam menunjukkan pukul 7.50 yang berarti hanya punya waktu kurang dari 10 menit untuk bersiap-siap.

"Eoo-!"

Chan menghentikan suaranya dan mendekatkan telinganya ke pintu setelah akhirnya mendengar suara Woozi.

"Hyung? Gwaenchana?"

Pintu perlahan terbuka menampilkan Woozi dengan wajah pucatnya dan hidung yang memerah. Chan panik dan sontak mendorong badan Woozi untuk kembali ke tempat tidurnya.

"Hyung! Cepet tidur lagii. Aigoo Hyung, waeee?"

Tangannya diulurkan untuk mengecek dahi Woozi dan turun ke pipinya yang mulai kemerahan. Chan membelalakan matanya setelah menyadari suhu tubuh hyungnya sangat panas.

"Hyung tidur lagi ya? Nanti Chan pulang sekolah langsung balik beli bubur ya?"

Woozi ingin mendorong Chan dan berjalan ke arah kamar mandi untuk mempersiapkan diri tetapi terhalang dengan Chan yang menarik badannya untuk tidur kembali. Chan dengan telaten membetulkan selimut dan keluar dari kamar mengambil minum untuk Woozi.

"Hyung, bobo lagi aja ya. Udah tinggal 5 menit lagi juga. Chaan pergi ya hyung, HYUNG BOBO YA!"

Setengah buru-buru Chan keluar dari kamar Woozi dan menutup pintunya perlahan. Pintu dorm terdengar tertutup begitu pula mata Woozi yang berat tertutup kembali.

Entah kenapa Woozi merasakan pusing berlebihan di kepalanya dan hawa panas di seluruh tubuhnya.


-The ship is sailing-


Chan melangkahkan kaki menjauhi kamar Woozi dan buru-buru berjalan keluar dorm. Langkahnya terhenti karena tidak sengaja menabrakkan hidungnya ke dada bidang seorang pria yang berdiri tepat di depan pintunya.

"YA-!"

Bibirnya sudah siap menceramahi orang tersebut tetapi setelah melihat ke atas, sumpah serapah yang hampir keluar langsung tertelan kembali.

"Hoshi hyung, telat juga?"

Chan tersenyum senang setelah mendapatkan teman yang juga terlambat dan menarik tangan Hoshi ke arah lift. Hoshi hanya tersenyum dan menolehkan kepalanya ke belakang tetapi tidak mendapati orang yang Ia tunggu. Matanya melihat ke arah Chan heran.

The ship is sailingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang