BAB Vll : Hold the fort

216 31 0
                                    

"Tidak ada proses yang mudah untuk tujuan yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada proses yang mudah untuk tujuan yang indah."

.....















[17:37]...

Dengan ekspresi marah diwajahnya, Jovan berjalan cepat menelusuri jalannya hendak pergi ke tempat tujuannya. Keberadaannya ada di sebuah Gedung Kantor, Perusahaan BIG GRACE, yang kita tahu Perusahaan ini miliknya seorang Zavion Jefferson.

Kemana Jovan hendak pergi? Ke ruang CEO, ruang kerja Kakaknya itu.

Tibanya ditempat tujuan, dengan seperti tidak memiliki etika baik Jovan membuka dan membanting pintu dengan kasar, memberitahu kita seolah dia benar-benar tengah marah karena sesuatu hal.

Zavion yang semula tengah mengobrol berdua dengan Sekretarisnya, terkejut atas kedatangan Jovan. Tentu saja. Lebih terkejut lagi karena Jovan datang dengan ekspresi marah yang tercetak jelas diwajahnya.

"Jovan. Ada apa?" Zavion bertanya.

"Tch!" Jovan berdecih lucu, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya bertingkah angkuh. "Benarkah Kak Zav bertanya seperti itu? Sungguh Kak Zav tidak menyadari apa yang telah Kak Zav perbuat padaku?"

Raina membungkuk hormat kearah Zavion, meminta izin untuk pergi keluar ruangan sebelum dia benar-benar pergi keluar ruangan, karena agaknya dia tidak pantas ada disini menjadi pendengar pembicaraan antara Pak Zavion dengan adik tirinya.

"Tenanglah, Jovan. Katakan padaku apa yang terjadi. Sungguh aku tidak mengerti."

Jovan beralih meletakkan kedua tangannya diatas meja kerja Zavion, menatap lebih dekat kakaknya itu. "Benarkah Perusahaan TNT mengajak Kak Zav bekerjasama untuk membuat proyek besar? Hhm?"

Hhh. Jika itu yang Jovan pertanyakan, sepertinya Zavion bisa langsung memahami apa yang kini tengah Jovan pikirkan.

"Kenapa terdiam? Kenapa tidak langsung menjawab pertanyaanku?!"

"Jovan. Tenanglah. Kita bisa bicara baik-baik. Jangan terbawa amarahmu."

"Tch!" Jovan berdecih lucu. "Apa Kak Zav menerima tawaran mereka? Tidak mungkin, 'bukan? Kakak menolaknya, 'kan? Pasti. Kak Zav pasti menolaknya jika Kak Zav masih menghargai tentang kehadiranku."

Ucapan Jovan terlalu dalam, sampai membuat Zavion kebingungan mau berkata apa. Tapi diamnya Zavion, malah membuat Jovan paham bahwa dugaannya salah.

TRUE LOVE & KNIGHT  ||  HEERINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang