Perlindungan seorang suami di tengah kebohongannya.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━
"Maaf. Aku bohong." -Zavion Jefferson.
"Maaf. Aku sakit." -Leandra Archer.
#heerina
#ddeungromi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kebahagiaan bersama pasangan bukan hanya tentang harta dan tahta, tetapi suatu kesederhanaan saat bersamanya yang mampu membuat hidup menjadi bahagia."
.....
[17:03]...
Menyesal sekali rasanya Zavion datang ke Kantor setelah pertemuannya dengan Leandra tadi. Karena sesampainya di Kantor, Zavion malah kehilangan fokus karena dia teringat Jovan. Bisa-bisanya.
Zavion ingat bahwa adik tirinya itu memang tidak pernah berprilaku baik terhadapnya, tapi sungguh Zavion tidak berbohong. Kini Zavion malah mempertanyakan tentang bagaimana keadaan Jovan sekarang. Apakah dia baik-baik saja? Dia sudah tenang, 'kan?
Hal seperti itu Zavion pikirkan karena memang benar bahwa Zavion bisa menerka seberapa dekatnya Jovan dengan orang-orang dari Perusahaan TNT.
Ahh! Sekarang Zavion malah jadi berbalik mempertanyakan tentang benar atau tidak keputusan ini dia ambil. Zavion jadi kurang merasa nyaman jika Zavion mengingat bagaimana reaksi Jovan waktu itu.
Tapi Zavion sadar juga dia tidak bisa tiba-tiba membatalkan proyek kerjasama dengan Perusahaan TNT. Karena Zavion sekarang sudah memegang kepercayaan para Karyawannya, termasuk Ayah Laurence yang sempat membenarkan tentang keputusan ini Zavion ambil. Zavion juga masih percaya proyek besar ini pasti bisa menyelamatkan Perusahaannya.
Baiklah. Zavion tidak bisa berkutik. Jalani saja dulu apa yang telah terjadi. Soal Jovan, lambat laun pasti Jovan bisa kembali tenang.
Tok! Tok! Tok!
Suara pintu diketuk terdengar, berhasil memecahkan lamunan Zavion.
Ceklek!
Setelah pintu terbuka, rupanya sosok Riana yang kini ada dihadapannya.
Riana membungkuk hormat untuk Bos-Nya. "Maaf karena mengganggu waktu istirahat, Pak Zav. Tapi saya mau menyampaikan kalau Direktur Perusahaan TNT baru saja menelpon saya dan mengatakan kalau dia ingin mengajak Pak Zav makan bersama nanti malam. Sekaligus membicarakan tentang kelanjutan proyek kerjasama." Katanya, memberitahu tentang hal apa yang baru saja diketahuinya.
"Jam berapa?" Zavion bertanya.
"Katanya, jam berapa nya itu terserah Pak Zav saja. Pak Zav boleh menentukan waktunya sendiri karena Pak Andritany agaknya punya banyak waktu luang nanti malam. Jadi Pak Zav bisa menghubunginya terlebih dahulu dan memberitahunya kapan pertemuan dilakukan. Pak Zav juga boleh memilih Restoran sendiri jika Pak Zav mau."
"Hhm. Baiklah. Aku mengerti."
"Ya, Pak Zav... Sebelum saya pergi, saya mau bertanya karena ingin memastikan. Boleh?"