Chapter 1 - New Life

103 66 185
                                    

Ayo yang tanya-tanya mereka beda alam siapa nih? Ada yang udah bisa nebak siapa mereka. Tapi author gak bisa bilang, emang suka ngegantung nih aku.

Spam comment lagi, 200 comment? Sabilah....

"Takdirmu sama halnya dengan kematian, entah kapan itu akan terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Takdirmu sama halnya dengan kematian, entah kapan itu akan terjadi. Kenyataannya, kau hanya bisa menunggu dan menerima."

-Julia

•°•°•

Toronto, Kanada, 2021.

Langit yang cerah dan bumi yang menampakkan kehijauan yang indah ditambah merdunya kicauan burung-burung yang beterbangan, dan semilir angin yang sejuk di pagi hari membuat seorang gadis yang sedang membentangkan tangan di atas balkon menikmati pemandangan indah di hadapannya.

Ia menarik napasnya menghirup segarnya udara hari ini. Raut wajahnya begitu bahagia, kehidupan di bumi membuatnya lupa jika ia hanya perantara Tuhan yang di tugaskan untuk membuat seisi dunia bahagia. Yah, dia Julia, sang dewi kehidupan perantara Tuhan yang di cintai banyak orang.

Tumbuh dan bahagialah seisi dunia, kau sangat indah untuk dan sayang jika di hancurkan. Gumamnya dalam hati.

Julia sesekali tersenyum ketika burung-burung terbang di dekatnya, ia juga ikut menari ketika angin berhembus menggoyangkan pepohonan disana.

"Julia sudah cukup hari ini, Maggie sudah menunggumu di bawah." Sharon, satu-satunya manusia yang mengetahui Julia seorang Dewi kehidupan.

"Aku sudah bersiap-siap sekarang. Baiklah, aku pergi." Sebelum ia melenggang pergi, Sharon memanggilnya.

"Julia, hati-hati dan tetaplah bahagia." Ucap Sharon yang di balas anggukan Julia.

Sesampainya di bawah, Julia melihat Maggie yang sedang duduk sembari memainkan ponselnya, Julia menyapanya begitu juga dengan Maggie yang langsung memeluknya.

"Entah kenapa, setiap aku menjemputmu bumi seakan senang melihatnya. Kau juga terlihat begitu bahagia sepanjang hari." Maggie menggandeng tangan Julia menuju pintu.

"Maggie, setelah kuliah kalian selesai, antarkan Julia pulang cepat, yah." Sahut Sharon di belakang mereka.

Julia yang mendengar itu hanya tersenyum, pikirnya, bisa saja ia menghilang ketika ia ingin pulang, tetapi Sharon melarangnya untuk melakukan itu. Karena menurutnya akan bahaya jika ada yang tahu atau pun curiga padanya.

"Iya kak, Maggie juga malas lama-lama di kampus." Balas Maggie menyeringai.

"Yang penting Maggie tidak malas belajar," Julia memandang Sharon tersenyum.  Ia bersyukur bahwa Sharon bisa menjaganya seperti adik sendiri.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang