🌸- Fuck Off

151 27 1
                                    

Disinilah Sakura sekarang, menemani Sasuke dan mengurusi kebutuhannya selama di rumah sakit. Sasuke juga mendengar kabar kalau Sakura difitnah.

Tentu Sasuke tidak akan percaya,adiknya tidak akan pernah melakukan hal sekejam itu padanya, dan lagi cara bicara Sakura tidak selembut itu, dia adalah kakak Sakura, dia tau seluk beluk Sakura.

"Dah ya kak, gua mau ngampus, lu ditemenin nanti tuh sama kak Baji" ucap Sakura sambil mengambil tasnya.

"Dek, hati hati"

"Tumben banget, jadi menjijikan anjrot" ucap Sakura yg berpura pura menutup hidung nya. Padahal gada hubungan nya anjir.

"Ini adalah ciri ciri anak yg halal untuk di geplak" ucap Sasuke.

Sakura tertawa kecil dan segera pergi ke kampus.

Sesampainya di kampus, dia bertemu Yuuta dan Inumaki yg tengah belajar?

"Halo Inumaki, halo Yuuta" sapa Sakura.

"Eh? Sini Sak, kita lagi belajar bareng, mau ikut?" tanya Yuuta.

"Takana?"

"Hah?"

"Maksudnya, dia nanya lu gak apa apa kan Sak" Yuuta men-translatekan bahasa alien Inumaki.

"Ohh iya gak apa apa, gua ke kelas dulu ya, lain kali deh kita belajar bareng, ok!" ucap Sakura sambil mengedipkan matanya.

Yuuta dan Inumaki mengangguk dan membalas lambaian tangan Sakura.

Saat sedang asik asiknya menikmati pohon rimbun, dia melihat orang yg sangat ia benci seumur hidup, orang yg membuatnya  harus pindah dari universitas nya yg ada di Switzerland, Rin Nohara.

Rin dan Sakura bertatapan tajam. Sakura mencoba meredam emosinya agar tidak menjambak bajingan satu itu.

"Yo, lama gak ketemu Sakura, kabar lu gimana? Masih penyakitan?" ejek Rin.

PLAK

Bukan, bukan Sakura yg menampar Rin tapi Nobara yg tiba tiba datang.

"Siapa yg lo sebut penyakitan? Lu mau gue santet apa gimana? Muka standar begitu jangan sok belagu lu!" balas Nobara.

Rin mengernyit kesal, tamparan Nobara cukup menyakitkan.

"Lah, kan emang dia cewe penyakitan makannya dia pindah kesini hahaha, liat aja ,idup lo gak bakal tenang selama ada gue disini" ancam Rin.

Sakura menaikkan sebelah alisnya, masa bodoh, memang dari awal hidupnya gak tenang ya ngapain dia khawatir.

"Itu siapa si Sak?" tanya Nobara saat Rin sudah pergi.

"Tadinya dia sahabat gua, sama kayak elu dan Maki, dia juga baik banget sama gua, dia selalu ngajak gua jalan atau shopping kalau gua lagi sedih banyak deh kenangan nya gua sama dia dulu sebagai sahabat" Sakura menetralkan nafasnya. Dia kembali teringat sosok Rin yg begitu baik padanya.

"Tapi gak tau kenapa, dia tiba tiba berubah,dia tau kekurangan gua, terus dia jadi balik ngebully gua, hahaha lucu banget deh kalau inget" ucap Sakura sambil tertawa miris.

Nobara menepukkan tangannya ke punggung Sakura untuk menyalurkan semangat.

"Masih ada gua, Maki, sama cowo cowo fanatik lo itu kok Sak" ucap Nobara tersenyum penuh arti.

"Jahat amat manggilnya cowo fanatik njir" ucap Sakura.

"Baru aja diomongin tuh anak sama bapak nongol" sindir Nobara sambil menunjuk Toji dan Megumi.

"Yo Sakura, mau ke kelas? Bareng yuk, kebetulan saya yg ngajar nanti di kelas kamu" tawar Toji.

Sedangkan Megumi menghela nafas kesal, dia jadi tidak bisa bersama Sakura.

"Boleh deh, gua duluan ya Bar" ucap Sakura sambil melambaikan tangannya.

"Sabar ya Rahmat" ledek Nobara.

"Berisik Jing"

Toji dengan sengaja menggandeng tangan Sakura. Kebetulan Sukuna ada di depan kelas Sakura. Sukuna mendelik tajam, dengan kesal Sukuna memotong tangan Toji,g. Maksudnya lepas paksa tangan Toji yg gandeng Sakura.

"Sakit tolol" ucap Toji sambil mengelus tangannya yg kena geplakan maut Sukuna.

"Ya siapa suruh pegang pegang, dah kuy Sak kita masuk" ajak Sukuna. Sakura pun mengangguk dan menahan tawanya karena reaksi Toji.

"Elu belajar di luar, ogah gua ngajar murid durhaka macem elu" ucap Toji.

"Mff sp y" Sukuna semakin meledek Toji.

"Eh, om, Sukuna, diliatin tuh, udah ah yuk masuk" ucap Sakura sambil menggandeng tangan mereka berdua.

Sedangkan yg digandeng menahan degup jantung mereka agar tidak keluar.

Dan lagi lagi, Sakura harus sekelas dengan Rin yang mukanya minta di gaplok.

"Pak Sakura ngelempar kertas ke arah saya" bohong Rin. Sedangkan Sakura menaikkan sebelah alisnya.

"Boh—"

"Bohong pak, tadi saya mau lempar kertas ke arah Sakura eh malah kena anak baru" Ucapan Sukuna membuat Sakura tersenyum terimakasih.

Toji yg melihat itu pun hanya membiarkan nya, dia berpikir 'biasalah, gua ganteng jadi banyak cewe yg caper kecuali Sakura'.

Rin menggeram kesal, dia menatap Sukuna tajam tapi yg ditatap malah tengah menatap Sakura penuh kekaguman. Lagi dan lagi dia selalu kalah dari Sakura.

Apa dia kurang sempurna?! Kenapa semua orang selalu menatap Sakura? Bukan dirinya? Padahal dari talenta, wajah, fisik semuanya yg sempurna ada dia.

Kisaki benar, dia harus membuat Sakura keluar lagi dari kampus ini dan pergi sejauh mungkin dari hadapannya.

Kisaki? Ya Kisaki yg membuat Rin masuk ke Universitas Jujutsu Tokyo. Kisaki sudah tau seluk beluk Sakura, bahkan penyakit yg Sakura tutupi rapat rapat.

Jam menunjukkan pukul satu siang. Kelasnya sudah berakhir dan dia harus pergi ke rumah sakit menjenguk kakaknya.

"Sak, mau gua anterin ke RS gak nih?" tanya Satoru yg ternyata sudah menunggu di depan kelas Sakura.

"Eh Satoru? Hm boleh deh, lagian gua juga lagi gak dijemput soalnya"

"ADUH, KAKI SIAPA SIH INI" pekik Rin yg berpura pura jatuh tertelungkup.

"Apaan dah kaki gua dari tadi diem doang" balas Sakura.

"Ck, Sakura udah kuy kita ke RS" ucap Satoru yg lagi lagi menjadi pria yg mengabaikan Rin.

"Hei kawan, mau kau bawa kemana anak orang hah?" tanya Geto yg menghalangi jalan Sakura dan Satoru.

"Kita mau ke RS, kak Geto mau ikut?" tawar Sakura.

"Boleh boleh, jenguk kakak lu kan?"

"Iyaa, pake mobil nya Sasa" ucap Sakura.

"Heheh kuylah, daripada lu di apa apain pas di tengah jalan nanti sama dia, kan bahaya"

"Mangsud kau apa ajg?"

"Yaiyalah, kan otak lu berbahaya" balas Geto.

"Udah ah berisik kalian berdua, yuk" ucap Sakura sambil merangkul keduanya. Tapi malah dia yg terangkat ke atas karena Satoru dan Geto itu sama sama tinggi seperti tiang listrik.

"Liat aja lo bngst, bakal gue rebut yg seharusnya jadi milik gue" gumam Rin.

TBC

Don't forget to vote and comment thank you!!🤝

Sakura WishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang