kita adalah sebuah kisah senang walau pada ahirnya tak bisa ku pertahankan

10 2 0
                                    

Ingatkah betapa asiknya kita diwaktu itu? Saat pertama aku mengenalmu bahkan menatap matamu saja aku sangat malu-malu. Meski dalam hatiku kukatakan betapa cantiknya kamu. Namun bibir ini tak bisa mengucapnya. Ya betapa lucunya kita waktu itu dan kamu pun juga malu ingin berbincang padaku saat kita bertemu. Padahal dikala malam tiba kita berbincang di pesan sampai pagi buta. Entah apa yang kita obrolan namun membuat kita merasa nyaman. Lalu ingatkah ketika saat kita pertama bersama kita berdebat tentang pangilan apa yang akan kita gunakan, namun saat saling bertatap mata tak ada kata yang diucapkan. Selucu itulah kita dulu.

Sampai pada ahirnya kita saling terbuka. Kamu memceritakan kisahmu,rahasiamu sampai impianmu padaku. Bercerita tentang tempat mana yang ingin kamu kunjungi. Aku mendengarkan. Dalam hatiku aku mengamini harapmu yang kau katakan berharap pada saatnya tiba aku disitu untuk merekam jejak kisahmu. Hmm begitu indah,tak pernah kubayangkan kisah ini akan berahir. Kamu adalah orang yang mengajariku cemburu tanpan mengutarakan. Kamu adalah orang yang mengajarkanku tentang rindu dan kesabaran.

Setelah selama ini berpisah aku merindukanmu. Bukan rindu ingin kembali seperti dulu namun,rindu kenapa kita dulu seegois itu, bagaiman bisa kita yang dulu sangat ceria kini malah menjadi kisah lara? Kadang aku tidak bisa mengendaliakan diri dari perasanku, perasaan yang membuat aku heran kenapa kisah ini terjadi, tak ada yang bisa kuperbuat karna ini sepenuhnya keputusanmu. Diriku hanya akan mencoba ihklas untuk kepergianmu.

Jejak RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang