"Dan aku tidak ingin dunia melihatku. Karena aku tidak berpikir bahwa mereka akan mengerti.
Ketika semuanya dibuat untuk dihancurkan. Aku hanya ingin kau tahu siapa aku"
•>•>•><•<•<•
Kedua tungkai kaki mungil itu berjalan tak tentu arah. Manik matanya menatap kesana kemari tanpa tahu kepada siapa ia harus meminta tolong. Ia menangis tetapi tidak ada yang peduli. Bahkan tenggorokannya terasa tercekat saat berusaha meneriaki seseorang yang dicari-carinya.
"Eomma... Eomma... " lirihnya pilu.
Tubuhnya bergetar hebat, ia berjongkok serta menangis tersedu-sedu di ujung taman. Menenggelamkan seluruh wajahnya pada tumpuan siku. Ia takut, saat orang-orang mulai mendekat ke arahnya seperti sedang mengolok-olok dirinya yang terlihat sengaja dibuang oleh sang ibu.
Semua orang mengitarinya, menunjuk-nunjuk dirinya yang masih senantiasa enggan untuk mendongak.
"Dia anak haram. Pantas saja dibuang"
"Benar! Dia iblis, kenapa tidak musnah saja?"
"Enyahlah! Kau dari sini iblis kecil!"
"Pembawa sial"
"Pembawa malapetaka"
"Ibunya bahkan membuangnya"
Anak kecil itu merasa muak. Kedua matanya tersulut luka yang membara akibat olokan hina yang mereka utarakan. Semua itu tidak benar. Mereka tidak tahu apa yang terjadi. Dengan lantang ia mendongak dan berteriak untuk menyangkalnya. "TIDAK! AKU BUKAN PEMBAWA SIAL! AKU BUKAN IBLIS DAN AKU BUKAN PEMBAWA MALAPETAKA! IBUKU SANGAT MENYAYANGIKU! DIA MENYAYANGIKU! DIA TIDAK MEMBUANGKU! TIDAKKK!!!"
Semua hiruk pikuk itu tiba-tiba sirna saat ia mulai memberanikan diri menatap sekitar. Ia membuka kedua matanya yang terpejam tadi, berharap ini semua hanyalah mimpi buruk. Napasnya masih tersengal-sengal namun ia lega ternyata semua itu hanyalah sebuah mimpi.
Ia masih berada di tempat tidurnya dengan piyama bergambar anak ayam kesukaannya. Ia mendengar sesuatu yang membuatnya penasaran, seperti suara orang yang sedang menangis. Bukankah itu suara ibunya?
Langkahnya mulai membawa dirinya menuju ruang tamu, dimana disana ibunya berdiri di atas meja dengan sebuah tali yang menggantung di langit-langit rumah.
"Eomma.. Apa yang sedang kau lakukan?" cicitnya takut. Tanpa diminta kedua matanya berlinang air mata. Menatap sorot mata sendu yang berada disana seketika membuat hatinya mencelos.
Sosok itu, ibunya. Menoleh ke arahnya sesaat dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia hanya tersenyum tipis melihat putra kecilnya yang berdiri bersembunyi di balik dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH LOUVAINO
Action"How's about Louvaino?" Louvaino, pria kelahiran Seoul itu adalah seorang mafia pengacara hukum terkenal di Inggris. sesuai dengan namanya louvain yang artinya kecerdasan, pria itu mampu menangani semua kasus para iblis berkedok manusia hanya dengan...