"TRICENG LAH!" Hyunjin dan juga Changbin meneriaki Minho Jisung yang kini melintas disebelahnya. Mereka mengulurkan tangan ke samping sembari memberikan jempol terbalik ke arah sepasang kekasih tersebut.
Lain hal dengan Bangchan yang hanya dapat menahan malu dengan tingkah teman dari adik kandungnya yang sialnya harus Bangchan jemput atas kemauan sang adik tersayang. Aneh, sang adik terbaring lemah karena sakit, dia yang harus repot repot menjemput teman sekelasnya yang ingin menjenguk adik tersayang.
"Bang, ayo pepet pasangan nggak tahu tempat itu!" Hyunjin menepuk-nepuk bahu lebar milik Bangchan. Berbeda dengan Changbin yang nampak kesulitan bernapas karena ia harus duduk ditengah.
"Plis, Rey. Jangan dempetin gue banget, gue sesak"
"Sesak atau sange karena dihimpit cowok ganteng?" Goda Bangchan mendengar ucapan Changbin barusan.
Hyunjin yang notabane-nya anak alay segera menjambak sisi kanan dan kiri rambut panjangnya dengan mengeluarkan jeritan histeris atas apa yang baru saja Bangchan ucapkan. "PLISS SUGIONO LAGI DIPEPET BANG CHANIGGIA!"
Pasangan yang sedari tadi merasa terganggu dengan tingkah Hyunjin dan juga Changbin semakin merasa terganggu. Jisung yang statusnya benar sebagai kekasih Minho segera melingkarkan tangan erat pada bagian perut kekasihnya itu. "Kak, Cantika bacot banget nggak sih? Kayak lucinta luna."
"Namanya aja Reyvandi Cantika, udah jelas dia waria." Dan tepat setelah Minho berucap seperti itu, mereka harus menghentikan motornya lantaran rambu lalu lintas memberikan lampu berwarna merah.
"CANTIKA, LO NGGAK TURUN? LAMPU MERAH NIH!"
'Bruk
"H-hiks.... sakit, Kak."
Minho menoleh kebelakang, melihat keadaan Jisung yang baru saja terkena lemparan helm yang dilempar oleh Hyunjin. Karena posisinya sedang berada di lampu merah, Minho hanya dapat mengusap helm yang dikenakan oleh si manis.
"Sst, nanti kita balas, oke?"
Sedangkan Hyunjin yang melihat pasangan tersebut hanya dapat berdecih sebal sembari meludah ke sembarang arah yang sialnya terkena sepatu Changbin. Untungnya Changbin tidak menyadari hal tersebut.
Dirasa aman, Hyunjin menghembuskan nafas lega sembari mengelus dada bidangnya. Namun ternyata Hyunjin tidak seaman itu.
"Helm gue bangsat, ambil atau lo gue jadiin waria beneran di lampu merah?!"
¤═𝒬𝓊𝒶𝓇𝒶𝓃𝓉𝒾𝓃ℯ═¤
"Dek Reza, Kakak datang!" Changbin dengan senyum sumrigah berjalan masuk ke dalam kediaman keluarga Wibowo tidak peduli dengan Bangchan yang masih berada diluar.
Merasa tidak ada sahutan saat ia sudah berdiri tepat didepan kamar sang pujaan, Changbin segera mendobrak pintu tersebut hingga orang yang sedang terlelap langsung terduduk dengan mata membulat sempurna.
"Ih Kak Lingga ngapain masuk kesini?"
Changbin berjalan masuk, ia tersenyum lebar lalu duduk disisi ranjang si cantik. "Jenguk kamu, kakak sama yang lain kok. Tuh mereka!"
Tidak lama setelahnya Minho, Jisung dan juga Hyunjin ikut masuk ke dalam kamar Felix. Felix yang sudah terkejut makin terkejut dibuatnya.
"Kalian ngapain dikamar gue?!'
"Jenguk lo, Reza. Gue khawatir" Jisung segera loncat ke atas tempat tidur milik Felix, lelaki berwajah tupai itu dengan segera memeluk erat sang sahabat yang sedang sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ϙᴜᴀʀᴀɴᴛɪɴᴇ [sᴛʀᴀʏᴋɪᴅs]
Fanfiction[Ft. @KaizukaAina] Berawal dari virus yang menggemparkan dunia. Warning: Bxb, Non-baku, Lokal! Start: 01 Juli 2021 End: