"Achan maaf, sebenernya gue nggak covid."
Atmosfer di ruangan tersebut mendadak berubah, suasananya menjadi hening setelah mendengar penuturan Felix. Jisung terpaku di ambang pintu sambil menatap tak percaya, tangannya menggenggam handphone miliknya dengan sangat erat. Pantulan matanya tampak kecewa, ia segera melangkahkan kakinya mundur menjauhi kamar si bungsu Wibowo.
"L-Lo tega bohongin gue, Za? Gue udah panik, udah ngelapor Bunda gue. Ternyata cuma bohongan?!" Air mata menitik perlahan membasahi pipi gembulnya, ia berbalik badan dan meninggalkan semua yang ada di sana.
"Achan!" Teriakan Bangchan pun diabaikan, Jisung merasa sangat kecewa sekarang. Ia sudah hampir gila karena menyangka dirinya terkena virus, ternyata Jisung hanya dikibulin?!
Jisung melewati ruang tamu, ia melirik sekilas Minho dan Hyunjin yang sedang bergelut di atas sofa. Tapi pemuda manis itu tak peduli, Jisung hanya ingin pulang sekarang. Minho yang menyadari gelagat aneh dari sang pacar pun segera mendorong tubuh Hyunjin sampai yang lebih muda terjatuh dari sofa dengan kepala belakang terantuk lantai hingga ia reflek teriak kesakitan.
"Aduh! AAAAAAAA KEPALA GUE BOCOR." Hyunjin berteriak dengan dramatis sambil memegang kepalanya. Minho sama sekali tak menghiraukan, yang paling penting sekarang adalah pacarnya!
"Achan sayang!"
Jisung pun seakan tuli, tak mendengar panggilan Minho dan teriakan Hyunjin. Tangannya memutar knop pintu utama rumah keluarga Wibowo. Namun sebelum pintu terbuka, Minho sudah menahan tangan si manis terlebih dahulu dengan mimik wajah yang menunjukan kekhawatiran. Meski ia kadang terlihat tak waras, Minho tetap peka jika ada yang aneh dengan kekasihnya.
"Sayang, mau kemana?" Tanya Minho dengan nada yang sangat lembut, membuat emosi Jisung reda seketika. Melihat jejak air mata di kedua pipi Jisung semakin membuat Minho kebingungan, ditangkupnya gumpalan daging berupa pipi itu lalu yang lebih muda ditatap dalam.
"Jawab gue, Chan! Siapa yang bikin nangis Achannya Kakak?!" Minho terlihat kesal, karena sangat jarang sekali Jisung benar-benar menangis. Si mungil langsung memeluk kekasihnya dengan sangat erat, ditenggelamkan wajahnya pada dada Minho.
"Huweee Kak Alam, mereka bohong! Bohongin gue, bohongin kita. Ternyata Reza nggak kena covid!" Rengek Jisung sambil memukul-mukul bahu Minho, meluapkan kekesalan dan kekecewaannya.
Hyunjin yang sedari tadi masih berteriak kesakitan pun terdiam mendengarnya, begitu juga Minho. Keadaan kembali hening, Jisung menghentikan tangisannya karena bingung lalu mengangkat wajah untuk melihat apa yang terjadi. Minho menatapnya dengan sangat intens, membuat Jisung gugup dan jantungnya berdetak lebih cepat. Pemuda cantik yang sedang terduduk di lantai sambil mengelus kepala ikut memperhatikan pasangan itu.
"Loh kok diem?"
"Yes! Kita jadi bebas kawin, ayo sayang kawin. Katanya mau coba Vanilla dari kepunyaan gue?" Minho menyeringai dengan tangan yang turun perlahan ke bokong Jisung dan meremasnya kuat hingga si manis mendesah pelan lalu memberikan tatapan sinis pada kekasihnya, ditepis tangan yang lebih tua dan melepaskan pelukan.
"Unghh... Kak, gue lagi sedih anjing! Lo sempet-sempetnya." Badan Minho didorong kuat, Jisung kembali memutar knop pintu dan keluar dari rumah.
Hyunjin yang sudah bangkit sambil terus memperhatikan dua sejoli itupun kini tertawa keras, "HAHAHA, MAMPUS DITINGGAL. OTAK NGEWE SIH—" Tawa itu segera berhenti ketika tatapan tajam diarahkan padanya, Hyunjin memberikan cengirannya sambil meminta maaf.
"Lo ketawa sekali lagi gue masukin ke airfrayer." Setelah mengucapkan kalimat yang membuat bulu kuduk Hyunjin berdiri, Minho pun mengejar Jisung yang sudah berada di gerbang kediaman Wibowo.
![](https://img.wattpad.com/cover/274931531-288-k595265.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ϙᴜᴀʀᴀɴᴛɪɴᴇ [sᴛʀᴀʏᴋɪᴅs]
Fanfic[Ft. @KaizukaAina] Berawal dari virus yang menggemparkan dunia. Warning: Bxb, Non-baku, Lokal! Start: 01 Juli 2021 End: