Seisi rumah besar itu mulai panik, semuanya melihat ke satu arah dimana zombie berdiri dengan tidak tegaknya. Hyunjin mulai histeris dengan gestur andalannya, Bangchan berdiri menghalangi Seungmin yang berada dibelakang. Changbin berdiri tegak sendirian, dan Minho menurunkan Jisung dari gendongan sembari memandangi Zombie yang lolos masuk ke dalam.
Minho pikir, Zombie dihadapannya saat ini lumayan cantik. Melihat arah pandang Minho yang terus tertuju ke arah sang Zombie membuat si manis jengah. Ditendangnya tulang kering sang kekasih lalu beralih mendekat ke arah Bangchan.
"Bang Chani punya tembakan nggak?"
Anggukkan Bangchan berikan, lelaki yang sempat tinggal di Australia itu mengajak Jisung dan juga Seungmin ke lantai bawah untuk mengambil peralatan. Lain hal dengan Minho, Hyunjin, dan juga Changbin. Ketiganya berdiam diri dengan keadaan was-was melihat Zombie didekat pintu.
"Lam, itu Zombie kenapa ga jalan ya? Buta arah?" Tanya Changbin pada Minho yang jaraknya jauh lebih dekat olehnya. Sedangkan Hyunjin sibuk meringkuk diatas sofa dengan bantalan yang menutupi kakinya.
"Nggak tahu, anjing. Tapi dia cantik nggak sih? Kayak idol"
'Brak
"Tolol, dia zombie." Hyunjin kesal, ia melempar bantal yang menutupi kakinya ke arah Minho.
Bantal yang sukses mengenai kepala Minho itu langsung terjatuh ke lantai, membuat sang Zombie langsung berjalan dengan lambat mendekat ke arah Minho
Yang didekati sesosok Zombie tidak berkutik, tidak juga berdiam diri melainkan memberikan kedipan paling menawan yang ia punya ke arah sang Zombie.
"Lihat, dia ngedeketin gue. Fix disini yang paling ganteng itu cuma gue!"
"Alam bego, Alam tolol, Alam narsis nggak tahu tempat. Ayo Zombie jadikan Alam keluargamu!" Hyunjin merapalkan doa, berharap salah satu teman bodohnya itu berkurang.
"Amin, tolong jadikan Alam Zombie ternarsis." Sahut Changbin mendengar doa yang diucap Hyunjin.
"Tapi gue juga mau dikejer Zombie kayak Alam" Hyunjin berdiri, berjalan mendekat ke arah Minho dan berdiri tegak disebelahnya
"Ayo Zombie, coba pilih salah satu dari kami."
"Ih bangsat, ikutan!" Changbin menimpali dan ikut bergabung bersama mereka.
Ketiganya berdiam diri, menatap penuh harap agar sang Zombie yang berjalan sangat lambat itu memilih ke arahnya. Sekitar lima langkah lagi Zombie itu sampai, teriakan nyaring dari lelaki berwajah tupai membuat ketiganya bergerak menjauh dari sana.
"AWAS ATAU KALIAN GUE TEMBAK?!"
Ketiganya menyingkir, berdiri disisi kanan dan kiri sembari memandangi Jisung dengan sebuah pistol ditangan.
"Angkat tangan atau lo gue tembak?!"
Hembusan nafas Changbin keluarkan, ia menyikut lengan Minho sembari memandangi Jisung. "Pacar lo, Lam?"
"Iya, keren ya?"
Mendengar jawaban Minho membuat Changbin menyesal mengingat keduanya sudah memiliki penyakit Bucin stadium akhir.
"Dor!" Dan Jisung menekan pistol yang ia pegang hingga sebuah air meluncur ke arah wajah sang Zombie.
Setelahnya Jisung tertawa lepas memandangi wajah basah sang zombie tanpa memperdulikan tatapan aneh dari temannya yang lain.
"Hahaha, gue tipu. Kaget nggak? Panik nggak? Yaaaa—
'DOR!
—ANJING!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ϙᴜᴀʀᴀɴᴛɪɴᴇ [sᴛʀᴀʏᴋɪᴅs]
Fanfic[Ft. @KaizukaAina] Berawal dari virus yang menggemparkan dunia. Warning: Bxb, Non-baku, Lokal! Start: 01 Juli 2021 End: