Hoaamm...
"Jam berapa yah? ASTAGAFIRULLAH AKU LAMBAT " pekikkannya.
Akibat semalam bergadang sambil membaca novel ia lupa bahwa esok akan sekolah. Selepas sholat subuh dirinya ketiduran tanpa melepas mukenah sambil memangku al-qur'an.
Siap dengan semuanya ia turun dengan terburu-buru. Semua berkumpul di meja makan tanpa Afifa.
Akibat bangun terlambat ia harus tergesa-gesa dalam melakukan semuanya.
"Abi Afifa berangkat duluan. Nanti makannya di kantin aja ok. Afifa buru-buru banget soalnya udah lambat, assalamualaikum"ujar Afifa dalam satu tarikkan nafas. Abi menganngguk.
Afifa menyalami semuanya tak lupa kedua adiknya yang juga bersiap akan pergi ke sekolah.
"ABANGG CEPETAN..."
"Isiss anak itu. Kalau begitu Hamsi pergi dulu Bi, antar anak biawak ke kurungan berilmu dulu. Assalamualaikum" Hamsi pergi mengantar Afifa. Ummy hanya sabar mendengar sebuttan Hamsi untuk Adiknya.
Di mobil Afifa tidak henti-hentinya bergerak gelisah, hamsi yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala.
"Gak panas, gak dingin kok manusia di sampingku ini kayak cacing kepanasan yah? Ac juga nyala cuaca juga gak panas banget. Herman aku "gumam Hamsi.
"Abang kalau nyindir itu di depan bukan di samping" sahutnya ketus
"Ada suara tapi gak ada gambarnya? "
"Seterah Abang saja. Afifa mogok bicara sama Abang hemm"kedua tanganya ia sedekapkan ke dada dan menatap ke arah depan.
"Heehehe..terus yang tadi itu apa Dek ngomong hahhaha "
Ledekkan dari arah sebelahnya menambah bibirnya maju semakin maju.
Ciiitt...
Brak...
Afifa membanting keras pintu mobil. Bukannya marah Hamsi malah tertawa ngakak di dalamnya. Sungguh lucu pikirnya melihat Adik kecilnya marah dan memasang wajah segarang mungkin.
Bibirnya semakin maju kalah melihat pindu gerbang tertutup rapat tanpa celah sedikitpun.
Sabar, orang sabar tambah cantik amiin. Batinya menyemangatinya.
"Pak bukain dong! Masa aku yang cantik bin baik hati suka menabung tidak sombong ini di kunciin gerbangnya sih Pak? Bapak tidak kasihan lihat kembaran Lisa black pink yang unyu sejagat raya ini? Bapak tegaan orangnya " alih-alih memuji rupanya Pak satpam hanya senyum tanpa menoleh ke arahnya.
"Bapak kalau senyum tampan juga yah? Jadi gak doyan aku sama Bapak " ujarnya kembali.
Seperti patung di penggir jalan raya, Pak satpan hanya diam di tempat.
Ini manusia apa tebok? Susah banget naklukinnya. Pikirnya dalam hati.
"Pak Pak..itu pemilik sekolah kemari tuh Pak. Cepetan buka udah mau dekat mobilnya "
Gerbang akhirnya terbuka lebar, secepat yang ia bisa berlari menjauh dari pintu gerbang.
Keberuntungan memihak kepada gadis kecil ini, ternyata guru yang mengajar belum ada di kelas. Berulang kali ia mengucap syukur dan beristiqfar di sepanjang jalannya.
Semua diam saat Afifa masuk ke dalam kelas. Ia tidak tahu mengapa mereka melihat dirinya seperti ingin memakan daging segar bertubuh munggil itu.
Di bangku yang paling pojok sebelah kanan di situlah ia berada. Terdiam menunggu Olyv sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN SALAH KU
Teen Fiction"Oh ini cewek yang berani pakai hijab di sekolah kita? Cantik sih tapi sayang gak tahu sopan santun. Punya nyali berapa lo sampe beranj pakai beda ini di sekolah? " Tanya siswi tersebut yang bernama Meisyana Alisya, seorang primadona yang terkenal a...