Siskamling

9 5 0
                                    

Saat ini, semua berkumpul di ruang keluarga tak terkecuali Ara dan Anis yang kini di apit oleh Hamsi dan Afifa.

"Abi bagaimana kalau Ara sama Anis sekolah? "Seru Hamsi.

"Memangnya mereka mau? Abi sih seterah mereka saja, asalkan mereka punyai niat yang baik insya allah Abi ijinin"Balas Abi.

"Bagaimana! Kalian mau kan sekolah? Enak loh sekolah. Punya teman baru, sekolah baru terus bisa dapat baju baru juga, mau kan?" Tanyanya.

Keduanya mengangguk setuju sambil memeluk Hamsi yang tersenyum bahagia.

"Yasudah kalau begitu besok Abi daftarin kalian di sekolah. Tapi ingat, pesan Abi jangan sombong, jangan mudah percaya apa kata orang lain sebab kita tidak tahu apakah dia orang baik atau orang jahat. Jangan lupa selalu bersyukur dengan apa yang kalian dapatkan, selalu sabar dengan ujian yang di titipkan. Sholat dan mengaji jangan pernah kalian lepas sedikitpun, itu adalah kunci kalian di akhirat nanti. Selalu bersama saat berpergian. Jangan mudah tergoda dengan kenikmatan dunia yang bisa menyesatkan, menjerumuskan, dan membuat kalian menyesal di kemudian hari. Semua itu hanya titipan dari Sang Maha Kuasa jadi itu hanya bersifat sementara. Kejarlah Akhiratmu maka kebahagian abadi menantimu. "Ucap Abi. Semua tersenyum lalu mengangguk mengiyakan ucapan dari kepala keluarga.

"Abi Afi mau tanya, apa hukum bagi orang yang membuka atau menyebar aib sesama saudara mereka sendiri?. Sekarang kan banyak yang kayak gitu buka aib dan mempermalukan sesama saudara " Tanya Afifa.

"Mengumbar aib dan kesalahan orang lain merupakan salah satu akhlak tercela dalam Islam. Mengumbar aib dianggap sebagai kesalahan sebab, berusaha menebar hal-hal yang belum jelas kebenarannya dan bersifat negative kepada khalayak masyarakat "

"Syaikh Wahbah Al-Zuhauili dalam Tafsir Al-Wajiz menyebutkan, bahwa orang yang menebar aib orang lain bagaikan memakan daging yang sudah menjadi bangkai. Hal itu merupakan sesuatu yang sangat menjijikkan. Demikian pula menjijikkan ketika seseorang menjelek-jelekkan aib orang lain kepada sesamanya begitu. Dalam salah satu hadis Nabi Muhammad SAW juga disebutkan demikian:

أتدرون ما الغيبة؟ قالوا: الله ورسوله أعلم. قال: ذكرك أخاك بما يكره. قيل: أفرأيت إن كان في أخي ما أقول قال: إن كان فيه ما تقول فقد اغتبته، وإن لم يكن فيه فقد بهته

“Tahukah kalian apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab: “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahuinya.” Nabi berkata: “Engkau membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang dia benci.” Ada yang bertanya: “Bagaimana pendapat anda jika padanya ada apa saya bicarakan?” Beliau menjawab: “Jika ada padanya apa yang engkau bicarakan maka engkau telah mengghibahnya, dan jika tidak ada padanya apa yang engkau bicarakan maka engkau berbuat buhtan terhadapnya.” (HR Muslim)."sambung Abi menjelaskan.

"Jadi kesimpulnya, hukum menyebar aib kepada orang lain, yaitu haram. Aib dan kesalahan orang lain harus ditutup-tutupi agar tidak melahirkan fitnah yang berkepanjangan. Wallahu A’lam." Ujar Abi panjang lebar.

"Astagfirullah hallazim "

"Jadi kalian jangan pernah sekali-kali menyebar aib orang lain yang belum tentu benar dan tidaknya. Jaga dan simpan dengan sebaik-baiknya paham"tanggas Abi tegas.

"Paham komandan ehehe" jawab Afifa dengan hormat.

"Yasudah sekarang kalian masuk sudah malam. Ara dan Anis juga sudah tidur. Ummy mau bawah mereka ke atas dulu kalian siap-siap tidur yah " Ummy sambil mengangkat Ara yang tertidur sangat pulas begitu pun Anis.

Abi dan juga Ummy pergi membawa kedua adik kecilnya. Kini tersisa Hamsi dan Afifa yang saling diam di ruang keluarga.

"Bang!" Tanya Afifa.

BUKAN SALAH KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang