9. Komitmen

430 36 1
                                    

I would highly recommend playing
Heavenly by Cigarettes After Sex
while reading this chapter. 🎶

—————

"Jeff, jangan tinggalin Mia, ya?"

"Jeff, jangan tinggalin Mia, ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeffrey mengulas senyumnya. Menampakan dua lesung di pipinya. "Gak akan. Sekalipun Mia block Jeff, Jeff akan cari cara untuk selalu sama Mia."

Iya, Jeffrey akan selalu mencari cara untuk selalu bersama Mia. Ini yang ia pikirkan dan lakukan sejak tadi. Secara tidak sadar, pertanyannya sekitar satu jam yang lalu di grup chat Zona Hijau Kantek perihal 'apa yang harus ia lakukan' telah terjawab. Memang Bulan benar, yang bisa menjawab adalah pihak yang menjalani hubungan—yaitu: Jeffrey dan Mia, bukan orang lain.

Serta, urusan block yang sempat Jeffrey singgung sebenarnya mengacu pada konsekuensi dari komitmen untuk tidak berkomitmen dari mereka.

Selain ia sengaja ingin melihat reaksi Mia, ini pun bentuk penghirauannya terhadap kondisi sekarang. Ia menuruti saran dan telah belajar dari pengalaman Johnny yang dipetik dari grup chat mereka tadi: jangan pernah terlalu memikirkan masa depan dan mengesampingkan apa yang tengah terjadi sekarang. Baik masa depan maupun sekarang, pentingnya sama.

"Jeff sendiri yang bilang kalo Mia gak kenal sama komitmen. Jadi, boleh dilanggar 'kan, ya?"

Alis Jeffrey menyatu. Ia seperti paham, namun bingung pada waktu yang bersamaan dengan apa yang baru saja Mia katakan. Bahkan semakin bingung ketika senyum gadis di depannya mengembang.

Mia mengalungkan tangannya di leher Jeffrey yang memangkunya. Ia membalas pelukan Jefffey, akhirnya. "Mia gak akan block Jeff."

"So, we are now—"

Cup.

Mia motong ucapan Jeffrey dengan mengecup bibir Jeffrey. Kecupan singkat, namun ini kali pertama Mia mengambil inisitiaf.

"Yes, we are what we are, Jeff." ucap Mia dengan enteng. Enteng, karena good communication makes everything easier. She finally knows the feeling is mutual. Tidak ada lagi alasan untuk khawatir ataupun takut dengan kata kandas.

Jeffrey bersorak. Ia menangkup wajah Mia dan mencium bibir ranum perempuannya dengan lembut. Mia dapat merasakan Jeffrey tersenyum di sela-sela tautan lidah mereka.

"Mi, Jeff gak tau mau ngomong apa. It's been like a decade since the last time I feel this happy." ucap Jeffrey setelah Mia menarik diri karena membutuhkan udara dan setelahnya mereka bertukar tatap.

THE FIRST ONE | Jung Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang