8. Perasaan apa ini?

86 7 0
                                    

🌸Jangan lupa vote ya, Jangan bergantung pada jumlah pembaca karena banyak cerita menarik yang tidak banyak orang tau🌸










Aku benci perasaan ini, aku mau berhenti.

-arabella





Bella menghentakkan kakinya kesal, ia duduk di kantin dengan wajah muramnya, tadi saat ia berniat memasuki kelasnya, dengan cepat semua murid didalamnya mengatakan kalau bella tidak boleh masuk kelas sampai jam pulang. Sungguh, ia benci mereka. Bella menidurkan kepalanya diatas meja dengan tangan yang menahan wajahnya.

"Bu, nabati 2 ya." Kemudian dengan sopan amelia membayar lalu pamit, langkahnya terhenti ketika melihat bella yang sedang terdiam. Amelia mendekat lalu memukul mejanya dengan pelan namun masih bisa membuat bella terbangun.

"Apa?" Tanya bella dengan alis terangkat, jauh-jauh napa, batin bella

"Enak gak dihukum begitu?" Tanya amelia dengan tersenyum, kedua tangannya ia silangkan didepan dada.

"Enaklah, gue jadi gak perlu belajar." Bella menopangkan dagunya di tangan kanan, tak lupa juga senyum manisnya. Melihatnya membuat amelia kesal sendiri, padahal niatnya ia ingin membuat bella kesal. Amelia pergi dengan langkah yang dipercepat akibat malu sendiri. Bella menghela napas, ia berniat kembali tidur. Belum saja ia menutup mata, suara seseorang membuatnya mengubah posisinya kembali duduk.

"Hai." Sapa seorang laki-laki bernama bryan. Mata biru, rambut cokelat, tinggi tubuhnya sama seperti bella, dan ia memiliki tindik di telinga kanannya.

"Siapa ya?" Bella menatapnya tak peduli.

"Boleh duduk?" Tanya laki-laki itu langsung duduk tanpa menunggu izin. Bella memutar bola matanya.

"Kenalin nama gue bryan zufian, kelas 12 ips 3." Bryan tersenyum manis.

"Oh, hai." Bella tersenyum sesaat kemudian wajahnya kembali datar.

"Lo belum kenalin diri." Bryan masih tersenyum.

"Lo pasti dah kenal gue, satu sekolah juga kenal." Bella ingin bangkit berdiri namun tangannya ditahan bryan. Gadis itu menatap tangannya lalu beralih ke bryan,

"Paan?" Bella mulai jengkel.

"Bener ya kata orang, lo sombong." Wajah bryan berubah dari yang ramah menjadi kaku.

"Trus, masalah?" Bella menghentakkan tangannya dengan kasar hingga genggaman bryan terlepas.

Dengan cepat bella pergi dari sana meskipun ia tak tau harus duduk dimana lagi selain di kantin, ia mengumpat ketika ia mengingat ucapan murid dikelasnya yang mengatakan pak ibnu tidak mengijinkan bella masuk, dan lebih parahnya lagi ia harus tetap disekolah sampai jam pulang. Diperjalanan menuju tempat tanpa tujuan, bella melihat alex dan felicia yang sedang mengobrol didepan kantor guru. Felicia yang tertawa kecil dan alex yang berbicara dengan wajah datar tanpa ekspresi seperti robot, bella sendiri juga bingung mengapa felicia tertawa, tidak mungkin alex mengatakan hal yang lucu dengan wajah datarnya bukan?

Bella berjalan melewati mereka berdua tanpa menatap ke arah mereka.

"Eh, hai bella!" Sapa felicia dengan tangannya yang melambai seperti anak kecil.

"Hai.." lagi-lagi bella tersenyum canggung, ia sungguh jarang mengobrol disekolah, bukan karena ia tidak mau, tapi setiap kali ada yang mengajaknya berbicara pasti ujung-ujungnya akan mengatakan hal yang menyakitkan.

"Kamu kok diluar kelas?" Tanya felicia dengan ramah. Sedangkan alex hanya berdiri menatap bella.

"Habis dari toilet, fel." Jawab bella, tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya.

Bad boy & Fake bad girl✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang